Ongen Saknosiwi Anggap Rekor Juara Dunia Tercepat Sebagai Bonus

Ongen Saknosiwi Anggap Rekor Juara Dunia Tercepat Sebagai Bonus
Ongen Saknosiwi (kiri) meraih gelar juara kelas bulu versi WBA Asian Boxing Council Continental di Singapura, Sabtu (7/9/2019). (c) Media Mahkota Promotion

Bola.net - Ongen Saknosiwi angkat bicara soal rekornya sebagai juara dunia tercepat. Petinju Indoesia ini mengaku bahwa catatan rekor ini tak lebih dari sekadar bonus baginya.

"Gelar juara dunia tercepat ini hanya sebuah bonus bagi saya," ucap Ongen.

"Yang saya pikirkan hanyalah bertanding dan bisa meraih kemenangan," sambungnya.

Ongen Saknosiwi sebelumnya sukses meraih gelar juara dunia kelas bulu super versi International Boxing Association. Gelar ini direbutnya dalam pertarungan yang digelar di Jawa Timur Park 3 Kota Batu, Minggu (17/11) lalu.

Dalam pertandingan melawan petinju Filipina, Marco Demecillo, Ongen menang mutlak. Dari tiga hakim pada pertandingan tersebut, petinju yang juga berstatus sebagai prajurit TNI ini menang 116-112, 118-110, dan 116-112.

Bagi Ongen suksesnya tersebut terhitung sangat istimewa. Pasalnya, ia meraih gelar juara dunia sebelum sampai melakoni 10 laga.

Ongen sendiri sejauh ini baru menjalani delapan pertandingan, yang kesemuanya ia menangi. Dari delapan pertandingan tersebut, tujuh di antaranya berakhir dengan kemenangan knock out.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Tak Sekadar Cetak Rekor

Ongen sendiri menyebut ada hal lain selain kemenangan yang ia raih dari pertandingan kontra Marco Demecillo. Petinju asal Maluku ini mengaku mendapat banyak pengalaman berharga dalam pertandingan tersebut.

"Pertama kalinya bermain sepanjang 12 ronde merupakan pengalaman luar biasa. Selama karir, saya sebelumnya main paling banyak empat ronde," kata Ongen.

"Ini adalah pengalaman berharga. Saya akan berlatih lebih keras lagi untuk pertandingan berikutnya," imbuhnya.

Menurut Ongen, sejatinya, laga kontra Demecillo sama sekali tak mudah baginya. Pasalnya, Demecillo, yang asal Filipina ini, sama sekali bukan lawan enteng.

"Lawan saya kali ini sangat tangguh. Ia tahan pukul. Biasanya, saya bisa menang KO, pada pertandingan lalu saya harus main 12 ronde," paparnya.

"Apalagi, lokasi pertarungan ini di dataran tinggi. Hal tersebut tentu membuat kondisi saya cepat terkuras," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)