Mengenal Olahraga Angkat Besi: Sejarah, Jenis, dan Kelas Kompetisinya

Mengenal Olahraga Angkat Besi: Sejarah, Jenis, dan Kelas Kompetisinya
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (c) AP Photo

Bola.net - Angkat besi merupakan salah satu cabang olahraga yang mengangkat beban dan berbeda dari angkat berat. Yuk cari tahu sejarah, jenis-jenis, dan kelas kompetisi dalam olahraga angkat besi pada artikel di bawah ini.

Angkat besi adalah olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat menggunakan barbel. Dalam olahraga ini membutuhkan kekuatan, kelentukan, konsentrasi, ketahanan, keseimbangan, teknik, mental, kemampuan, dan kedisiplinan.

Olahraga angkat besi dibagi menjadi dua kategori yaitu putra dan putri. Setiap kategori memiliki angkatan beban yang berbeda. Oleh karena itu kamu perlu mengetahui jenis dan cara melakukan angkat besi.

Berikut penjelasan tentang angkat besi yang perlu kamu ketahui. Yuk, scrol ke bawah Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Sejarah Olahraga Angkat Besi

Sejarah Olahraga Angkat Besi

Lifter Eko Yuli Irawan melakukan angkatan pada Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7/2021). (c) AP Photo

Mengutip dari Very Well Fit, sejumlah peninggalan sejarah menunjukkan bahwa Mesir merupakan negara tempat lahirnya olahraga angkat beban, yang kemudian menyebar ke Roma dan Yunani.

Saat itu objek beban yang digunakan lebih sederhana yaitu karung pasir. Orang-orang akan mengangkat satu buah karung dengan satu tangan dan menahannya di atas kepala selama beberapa waktu.

Sementara di China, angkat besi digambarkan sebagai olahraganya para prajurit karena mereka harus berperang dengan menggunakan tangan kosong, seperti dikutip dari Physical Culture Study. Hal ini tentu membuat kekuatan fisik menjadi hal utama yang harus dimiliki seorang prajurit. Sehingga dibuatlah latihan yang dapat meningkatkan kekuatan serta kecepatan agar siap untuk berperang.

Seiring perkembangan zaman, angkat besi menjadi olahraga yang digemari masyarakat. Oleh karena itu, mulai menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam ajang Olimpiade modern pertama. Kompetisi tersebut digelar pada tahun 1986 di Athena dan diikuti oleh 245 atlet dari 14 negara.

Namun pada saat itu, hanya atlet pria yang diizinkan berpartisipasi. Kemudian, baru di tahun 2000 pada Olimpiade Sydney memperbolehkan atlet wanita untuk ikut berlomba.

Pada 1905, didirikanlah International Weightlifting Federation (IWF) yaitu induk organisasi internasional olahraga angkat besi. IWF berpusat di Budapest, Hungaria. IWF diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai organisasi untuk angkat besi internasional. IWF termasuk dalam anggota SportAccord dan Asosiasi Federasi Internasional Olimpiade Musim Panas (ASOIF).

Sedangkan di Indonesia sendiri, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABSI (Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia). Beberapa atlet angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara mulai dari kejuaraan asia, kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade. Di antaranya adalah Lisa Rumbewas (Medali Perak Olimpiade Sydney 2000), Triyatno (Medali Perak Olimpiade London 2012) & Eko Yuli Irawan (Medali Perak Olimpiade Brasil 2016).

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Angkat Besi

Jenis-Jenis Angkat Besi

Lifter putri Jawa Barat, Cantika A. Windy beraksi di beban 80 kg cabor angkat besi PON XX Papua di Auditorium Universitas Cendrawasih Jayapura, Rabu 6/10/2021 (c) PB PON XX PAPUA/Dadang Tri

Dalam olahraga ini, ada 2 jenis angkatan sebagai berikut:

1. Snatch

Menurut International Weightlifting Federation (IWF), snatch adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, atau pengangkatan beban (barbel) yang terkontrol dan seimbang dari lantai ke posisi di atas kepala dalam satu gerakan. Atlet harus mengangkat beban tertentu dari lantai dengan kedua tangan bisa mengangkat beban secara lurus di atas kepala dalam posisi berdiri sempurna selama beberapa detik.

Cara melakukan angkatan snatch:

  • Pastikan beban atau barbel berada di lantai dan atlet berada di belakangnya.
  • Buka kaki selebar bahu dan posisikan tubuh seperti jongkok.
  • Cengkeram bagian pegangan barbel.
  • Pinggang didorong tegak agak ke atas dan busungkan dada ke depan.
  • Mulai berdiri dengan posisi tangan tetap memegang barbel.
  • Lakukan gerakan tiba-tiba atau ledakan saat mengangkat barbel dan sudah berada di lutut.
  • Angkat barbel hingga melewati atas kepala. Pastikan kedua tangan lurus ke atas.

2. Clean and Jerk

Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda. Atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala. Dilakukan dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Cara untuk melakukan angkatan clean and jerk:

  • Posisi barbel di lantai dan atlet berada di belakangnya.
  • Buka kaki selebar bahu.
  • Posisikan tubuh seperti jongkok.
  • Pegang bagian tongkat barbel.
  • Dorong pinggang dengan tegak ke atas dan busungkan dada.
  • Angkat barbel hingga dada.
  • Angkat kembali barbel hingga melewati kepala dengan melakukan lompatan kecil.
3 dari 4 halaman

Kelas Kompetisi Angkat Besi

Kelas Kompetisi Angkat Besi

Windy Cantika Aisah ketika tampil di Olimpiade Tokyo 2020. (c) AFP/Vincenzo Pinto

Berikut, kelas kompetisi angkat besi berdasarkan berat dan kategorinya:

Kategori Putra:

  • + 105 kg
  • 105 kg
  • 94 kg
  • 85 kg
  • 77 kg
  • 69 kg
  • 62 kg
  • 56 kg

Kategori Putri:

  • + 75 kg
  • 75 kg
  • 69 kg
  • 63 kg
  • 58 kg
  • 53 kg
  • 48 kg.
4 dari 4 halaman

Perbedaan Angkat Besi dan Angkat Berat

Secara umum, angkat besi dikenal dengan istilah weightlifting, sedangkan angkat berat dikenal dengan istilah powerlifting. Berikut perbedaanya:

Pengertian

Angkat besi adalah olahraga yang tak hanya mengutamakan kekuatan. Tetapi juga membutuhkan kelenturan, kecepatan, serta kecepatan. Sedangkan angkat berat adalah olahraga yang mengutamakan kekuatan. Dalam perlombaan, angkat berat mencari atlet yang mampu mengangkat beban terberat dalam 1x pengulangan.

Pola Gerakan

Pola gerakan angkat besi adalah dengan mengangkat barbel di atas kepala dengan gerakan pokok snatch, dan clean and jerk. Sedangkan, pola gerakan angkat berat dalam perlombaan tidak sampai di atas kepala namun hanya squat, bench press, dan deadlift.

Waktu

Waktu eksekusi pada angkat berat lebih lambat dibanding angkat besi. Atlet akan lebih lambat saat mengangkat berat agar meminimalisir cedera. Sedangkan pada angkat besi justru lebih cepat sehingga sering menimbulkan cidera.

Tenaga yang Dihasilkan

Angkat besi ternyata lebih banyak memakan tenaga dibanding angkat berat. Angkat besi membutuhkan banyak otot baik di tubuh bagian atas maupun bawah.

Itulah informasi terkait angkat besi yang dapat kamu ketahui. Pastikan kamu melakukan gerakan angkat besi dengan pantauan pelatih atau orang ya, Bolaneters.

Ditulis oleh: Frederikus Nugrahadi (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).