Kumpulan Kata-Kata Broken Home, Bikin Hati Jadi Lebih Tegar

Kumpulan Kata-Kata Broken Home, Bikin Hati Jadi Lebih Tegar
Ilustrasi (c) iStock

Bola.net - Kata-kata broken home bisa mengungkap kesedihan seseorang terkait masalah keluarga. Broken home adalah kondisi ketika sebuah keluarga mengalami keretakan dan ujungnya berpisah.

Keretakan ini bisa disebabkan karena pertengkaran hingga berujung perceraian. Keadaan broken home ini pun kerap berdampak pada anak-anak dan keluarga mereka.

Hanya beberapa orang saja yang mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang broken home. Percayalah, menjadi broken home tidaklah membahagiakan.

Dari kata-kata broken home ini, kita bisa lebih menghargai nikmat suatu kebersamaan dan kehadiaran seseorang. Rasa sakit akibat broken home pun bisa membuat kita menjadi kuat di masa depan.

Dikutip dari Sepositif, berikut kata-kata broken home yang bisa membuat kamu jadi lebih tegar dan bijaksana.

1 dari 3 halaman

Kata-Kata Broken Home

1. "Tangisan hanya mengacaukan segalanya, tapi senyuman membuat mereka yakin aku tegar."

2. "Aku tahu di rumah ini sebagai siapa, tapi tolong beri sedikit waktu saja agar aku bisa bernafas dengan tenang."

3. "Setiap anak ingin keluarga yang sempurna, tapi tidak semua anak memilikinya."

4. "Kalian harus tau! Tidak semua anak suka ditanya mengenai orang tua."

5. "Terkadang aku sedih ketika ada orang yang menceritakan kebahagiaan suasana keluarganya. Mungkin aku iri."

6. "Terkadang aku merasa iri ketika melihat orang lain dapat bahagia bersama keluarganya, sementara aku hanya bisa tersenyum pada saat hati ini terluka."

7. "Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap."

8. "Karena broken home itu hanya mencari kesenangan di luar rumah. Baginya rumah adalah tempat yang paling tidak nyaman."

9. "Menjadi utuh lagi adalah impian mereka yang broken home."

10. "Kadang keceriaan itu kita dapat di luar rumah. Bukan di tengah keluarga yang hanya mementingkan dirinya masing-masing."

2 dari 3 halaman

Kata-Kata Broken Home

11. "Karena hanya di luar, dengan orang sekitar, setidaknya membuatku lebih nyaman dari dunia yang kelam."

12. "Lucu rasanya ketika ikatan darah itu tak lagi memiliki arti, jika nyatanya bersama orang asing jauh terasa lebih aman dan menyenangkan hati."

13. "Dan jangan pernah berpikir untuk berpisah saat kalian sudah punya anak, setuju atau tidak si anak, dia tetap sakit hati."

14. "Sebelum seseorang menghancurkan hatimu, kamu sudah dihancurkan oleh orang tuamu."

15. "Ketika kamu ingin menyerah, ingatlah seberapa lama kamu berjuang, bertahan, dan melewati segalanya."

16. "Begitulah broken home, kita dipaksa untuk diam dan menelan masalah tanpa bisa berpendapat."

17. "Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki."

18. "Hal yang paling saya rindukan dari rumah, adalah memiliki rumah yang utuh."

19. "Secara tidak langsung orang tuaku mendidik ku, bahwa keluarga itu sebuah omong kosong!"

20. "Belati yang paling tajam adalah ucapan, dan ucapan paling menyakitkan adalah ucapan yang berasal dari orang terdekat."

3 dari 3 halaman

Kata-Kata Broken Home

21. "Seorang anak lebih membutuhkan kasih sayang kedua orang tua daripada diberikan uang jajan."

22. "Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang dimana disana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik."

23. "Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membeci kehidupan."

24. "Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga."

25. "Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ini."

26. "Saya tidak iri, tapi saya hanya ingin tahu seperti apa rasanya menunggu mereka pulang dari tempat kerja."

27. "Mungkin kamu tidak akan pernah paham bagaimana rasanya sepi dalam hangatnya rasa rindu."

28. "Ketika teman-teman menceritakan tentang indahnya keluarga. Aku hanya mendengarkan karena tak paham."

29. "Percayalah, ada beberapa hal dari kami yang tidak akan pernah bisa kalian mengerti."

30. "Tolong! Jangan hancurkan dinding kebahagiaan yang sudah kubangun sendiri tanpa dukungan kalian."

Sumber: Sepositif
Disadur dari: Bola.com/Penulis Hanif Sri Yulianto/Editor Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 23 Agustus 2020