
Bola.net - Berbagai tindakan pencegahan guna memutus mata rantai penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus dilakukan. Salah satunya adalah penyemprotan disinfektan yang sedang digalakkan. Tidak hanya dilakukan oleh instansi pemerintah, masyarakat juga banyak yang membuat cairan disinfektan sendiri.
Penyemprotan pun dilakukan di tempat-tempat yang memiliki intensitas tinggi terhadap kontak dan interaksi langsung dengan banyak orang seperti fasilitas umum, perkantoran, hingga pemukiman warga. Namun, tidak banyak diketahui bahwa cairan disinfektan ini sebenarnya memiliki dampak yang buruk apabila bersentuhan langsung dengan manusia.
Penggunaan disinfektan ini pertama kali dilakukan Pemerintah Indonesia secara resmi pada penerimaan WNI yang telah kembali dari Wuhan, kota episenter virus corona. Pada saat itu, Pemerintah berhasil mengevakuasi sebanyak 237 WNI dan 1 WNA pada tanggal 12 Februari 2020 yang lalu.
Advertisement
Proses evakuasi ini menggunakan pesawat Batik Air dan tiba di Bandara Hang Nadim, Batam untuk selanjutnya dilakukan prosedur karantina selama 14 hari seperti rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat seluruh penumpang turun dari pesawat, petugas yang mengenakan alat perlindungan diri (APD) telah bersiap untuk menyemprotkan cairan disinfektan. Penyemprotan cairan disinfektan ini dirasa oleh banyak pihak menuai banyak kontroversi. Sebab, keamanan serta efektivitas dari cairan disinfektan bagi manusia ini belum terbukti.
Kandungan Senyawa
Kandungan senyawa yang terkandung di dalam cairan disinfektan ini beragam di antaranya adalah senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, aldehid, quaternary ammonium compunds (quats), idiofor, dan alkohol. Selain itu, cairan disinfektan pada dasarnya memiliki kandungan senyawa yang disebut dengan biosida dengan kadar yang cukup tinggi.
Merujuk pada Klikdokter, formula untuk membuat cairan disinfektan ini harus terdaftar pada badan EPA (Environmental Protection Agency). Senyawa yang terformulasikan dalam cairan disinfektan ini bekerja dengan cara merusak sel tubuh kuman, bakteri, dan virus.
Oleh karena itu, cairan disinfektan lebih efektif digunakan dan diaplikasikan pada permukaan benda-benda yang ada di sekitar. Penyemprotan cairan disinfektan ini dapat dilakukan pada benda-benda yang sering terjamah oleh manusia seperti gagang pintu, toilet, meja, kursi, saklar lampu, dan lain sebagainya.
Gangguan Pernapasan
Beberapa kandungan senyawa yang terdapat pada cairan disinfektan disinyalir dapat menimbulkan gangguan kesehatan apabila terhirup. Tubuh manusia akan merespon hal tersebut apabila terjadi dalam jangka waktu yang pendek dengan mengeluarkan zat beracun tersebut melalui sistem metabolisme tubuh.
Namun, apabila tindakan tersebut dilakukan secara jangka panjang, maka sistem pertahanan tubuh perlahan akan menurun dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada sistem pernapasan. Sebab, cairan disinfektan sangatlah berpotensi untuk terhirup secara tidak sadar ketika disemprotkan secara langsung pada tubuh manusia.
Untuk itu, hindari penyemprotan cairan disinfektan secara berulang-ulang untuk menghilangkan dan mematikan virus coronacovid-19. Cukup cuci tangan untuk menangkal penyebaran virus corona Covid-19 secara rutin pada waktu-waktu yang penting.
Dengan metode cuci tangan, Anda dapat mengoptimalkan tindakan pencegahan melalui cara yang aman dan meminimalisir munculnya gangguan kesehatan lain.
Keracunan
Cairan disinfektan dirasa tidak efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri apabila disemprotkan secara langsung ke tubuh manusia. Sebab, cairan disinfektan hanya mampu menyentuh bagian luar tubuh manusia dan pakaian serta benda yang menempel pada tubuh.
Padahal, virus, kuman, dan bakteri mungkin telah masuk dan menginfeksi sel-sel di dalam tubuh. Untuk itu, cairan disinfektan sebaiknya tidak disarankan untuk disemprotkan langsung pada tubuh manusia.
Bukan mematikan virus, langkah tersebut justru mungkin akan memicu masalah kesehatan lainnya pada manusia seperti keracunan apabila tertelan. Untuk itu, hindari untuk menyentuh mulut ketika terjadi kontak dengan cairan disinfektan.
Selalu tutup segitiga wajah apabila Anda keluar rumah. Anda dapat menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap dampak buruk penyemprotan cairan disinfektan di tempat-tempat umum.
Bahaya untuk Mata, Hidung, dan Kulit
Dilansir dari Liputan6, kandungan lysol yang dapat ditambahkan ke dalam cairan disinfektan dapat menimbulkan alergi dan sangat berbahaya apabila terhirup, tertelan, atau kontak dengan mata dan kulit.
Selain itu, melalui akun Twitter, WHO Indonesia pada tanggal 29 Maret 2020 yang lalu mengingatkan untuk tidak menyemprotkan cairan disinfektan secara langsung ke tubuh manusia. Sebab, kandungan yang ada pada cairan disinfektan dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila terkena selaput lendir seperti mata dan mulut.
"#Indonesia, jangan menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pada permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dengan tepat," demikian pernyataan WHO Indonesia.
Sumber: Merdekacom/Disadur dari: Bolacom/Penulis: Mutiara Anggraini/Editor: Wiwig Prayugi/Dipublikasi: 31 Maret 2020
Video: 5 Tips Produktif dan Sehat Saat Work From Home Demi Hindari Covid-19
Baca Juga:
- Cegah Covid-19, Inilah Tutorial Pembuatan Masker Kain
- Pahami Panduan Merawat Pasien Positif Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri
- Cara dan Waktu Pakai Masker Sesuai Anjuran WHO dalam Masa Covid-19
- Hindari 10 Kesalahan Cuci Tangan Ini Demi Tangkal Virus Corona
- Donor Darah di Tengah Pandemi Corona, Berikut Prosedur Amannya
Advertisement
Berita Terkait
-
Lain Lain 27 Maret 2020 15:00
Mendadak Kacaunya Indera Penciuman Bisa Jadi Gejala Awla Covid-19
-
Lain Lain 27 Maret 2020 14:50
Gejala Bisa Tak Tampak, Anak Muda Tetap Perlu Waspadai Covid-19
-
Lain Lain 27 Maret 2020 14:42
Sering Cuci Tangan demi Cegah Covid-19, Pahami 7 Cara Jaga Kesehatan Kulit
-
Lain Lain 24 Maret 2020 12:57
Apa Itu Herd Immunity dan Mungkinkah Terjadi pada Virus Corona?
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...