
Bola.net - Malaria merupakan penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit. Infeksi malaria berbeda dengan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Malaria disebabkan gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi Plasmodium dan dilepaskan ke aliran darah.
Parasit kemudian berkembang di hati, dan menyerang sel darah merah. Sedangkan DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan gigitan nyamuk yang menyebarkan virus dengue seperti Aedes aegypty dan Aedes albocpictus.
Jika malaria tak ditangani dengan cepat dan tepat, bisa mengancam nyawa atau menyebabkan kematian. Penyakit ini tidak bisa ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, tetapi bisa tertular jika terjadi kontak langsung dengan darah pengidapnya.
Advertisement
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 2017 mencatatkan sebanyak 219 juta kasus malaria secara global yang berujung pada 435 ribu kematian. Kasus penyakit ini sebagian besar terjadi di negara-negara Afrika dan Asia Tenggara.
Setelah tergigit nyamuk, tanda-tanda atau gejala malaria akan mulai tampak setelah 10 hari hingga paling lama satu bulan kemudian. Namun, gejala juga bisa muncul tujuh hari setelah terinfeksi malaria. Lalu, apa saja gejalanya?
Berikut adalah gejala malaria yang patut diwaspadai beserta tips mencegahnya secara alami, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
15 Gejala Malaria
Tanda-tanda atau gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Gejala malaria dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni malaria ringan dan berat.
Gejala malaria ringan biasanya berlangsung selama 6-10 jam. Namun, bisa juga terjadi dalam kurun waktu yang lebih lama bahkan dengan gejala yang lebih parah.
Sedangkan gejala malaria berat bisa didiagnosis dengan hasil dari klinik atau laboratorium. Biasanya level ini akan menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan pada fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya.
Berikut adalah gejala malaria pada umumnya yang perlu diwaspadai:
- Anemia dan mudah lelah
- Berkeringat dingin
- Demam tinggi
- Menggigil
- Diare
- Dehidrasi
- Kejang, biasanya terjadi pada pengidap malaria di usia muda
- Mual dan muntah-muntah
- Nyeri otot
- Sakit kepala parah
- Tinja berdarah
- Tekanan darah menurun drastis
- Mengalami disfungsi organ vital
- Gagal ginjal
- Kadar gula darah rendah (Biasanya terjadi pada wanita hamil)
8 Tips Mencegah Penularan Malaria
Anda perlu mencegah penyakit malaria dengan cara berikut ini:
- Budayakan hidup bersih, jaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar.
- Menggunakan lotion anti nyamuk yang mengandung senyawa DEET atau diethyltoluamide untuk mencegah gigitan nyamuk. Namun, lotion nyamuk tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun karena memiliki rasa pahit.
- Selain lotion, Anda bisa menggosokkan kulit jeruk yang terkenal ampuh mencegah gigitan nyamuk.
- Pasang kawat atau jaring anti-nyamuk di setiap sisi ventilasi rumah.
- Bersihkan dan rapikan tempat yang menjadi biang sarang nyamuk, dengan menutup penampungan air yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, kemudian taburkan serbuk abate agar jentik nyamuk mati.
- Rajin membasmi nyamuk dengan Fogging (pengasapan).
- Biasakan menyemprot ruangan menggunakan produk anti-nyamuk. Namun Anda perlu ke luar ruangan terlebih dahulu setelah disemprot guna menjaga kesehatan pernapasan. Setelah disemprot, matikan lampu dan tutup pintu ruangan supaya nyamuk cepat mati.
- Mengenakan pakaian pelindung seperti celana panjang dan kemeja panjang selama beraktivitas, terutama pada subuh atau sore hari. Sebab, nyamuk malaria kerap beredar di dua waktu tersebut.
Obat Alami untuk Penyakit Malaria
Malaria perlu ditangani secara tepat dan cepat. Selain mendapatkan penanganan medis, Anda juga bisa mengobati malaria dengan bahan alami tanpa obat-obatan kimiawi, seperti berikut:
Daun Sirsak
Daun sirsak merupakan satu di antara obat malaria alami. Sebuah penelitian menemukan daun sirsak memiliki sifat antimalaria cukup kuat. Daun hijau ini memiliki berbagai senyawa seperti ditepenoid, flavonoid, polifenol, saponin, alkaloid, kaempferol, dan asetogenin.
Kandungan tersebut berperan sebagai antimalaria. Kandungan antioksidan dalam daun sirsak juga dipercaya dapat mengobati penyakit yang satu ini. Caranya, Anda bisa meminum air rebusan daun sirsak.
Daun Pare
Pare merupakan salah satu jenis sayuran yang bermanfaat bagi kesehatan. Tak hanya dagingnya, daun pare juga menjadi salah satu bahan untuk membantu mengobati malaria.
Daun pare mengandung alkaloid cukup tinggi. Kandungan tersebut merupakan antimalaria paling efektif. Daun pare mampu membasmi parasit akibat malaria.
Cara mengobati malaria dengan daun pare adalah sebagai berikut:
- Ambil beberapa lembar daun pare
- Seduh daun dengan menggunakan air panas
- Diamkan hingga daun meresap ke air selama beberapa saat
- Saring daun pare dan ambil airnya untuk diminum.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 19 November 2019
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 19 November 2019 17:43
Live Streaming Timnas Malaysia vs Timnas Indonesia 19 November 2019
-
Bolatainment 19 November 2019 17:30
Tak Hanya Marc-Alex Marquez, 8 Kakak-Adik Ini Geluti Olahraga yang Sama
-
Open Play 19 November 2019 15:15
Jersey Chelsea, Barcelona, dan Jersey Terburuk Musim 2019-2020
-
Bulu Tangkis 19 November 2019 15:05
3 Bukti Hati Besar Anthony Ginting Usai Kontroversi Hong Kong Terbuka 2019
-
Tim Nasional 19 November 2019 14:49
LATEST UPDATE
-
Bulu Tangkis 22 Maret 2025 23:39
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:16
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:02
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:34
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:19
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...