
Bola.net - Anggapan virus Corona COVID-19 dapat menular lewat transfusi darah menjadi salah satu penyebab kecemasan dari calon pendonor darah. Dampaknya mulai terasa, hampir di seluruh unit Palang Merah Indonesia, stok darah semakin menipis.
Apalagi seseorang yang positif terinfeksi virus Corona bisa saja tak bergejala. Lantas apakah darah yang didonorkan terjamin? Dan benarkah virus Corona bisa menular lewat orang yang menerima transfusi dari pendonor?
"Yang lolos (melakukan) donor darah adalah orang sehat, tanpa gejala COVID-19. Walaupun positif tanpa gejala, akan aman untuk pasien yg ditransfusikan," ungkap Wakil Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Ni Ken Ritchie melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Selasa (31/3/2020) pagi.
Advertisement
Ini karena virus Corona tidak menular lewat transfusi darah. Untuk proses donor darahnya agar aman, dianjurkan memakai masker setiap saat selama proses berlangsung.
Tidak Ditularkan Lewat Darah
Ni Ken menegaskan, virus Corona COVID-19 menular lewat percikan (droplet). Hingga saat ini belum ada informasi penularan Corona lewat darah. Untuk calon pendonor darah yang tidak punya gejala Corona boleh saja donor darah.
"COVID-19 menular lewat droplet, bukan darah. Calon donor yang tidak menunjukkan gejala dan tidak memiliki risiko (Corona dan penyakit lain) berdasarkan hasil self assessment yang memang membutuhkan kejujuran dalam mengisinya, dapat mendonorkan darah," Ni Ken menegaskan.
Bagi orang yang sudah suspek dan positif harus menunda donor darah sampai 28 hari. Calon pendonor harus sehat sepenuhnya.
Darah dari Pendonor
Terkait darah, ada imunoglobulin yang merespons Corona. Ini digunakan buat rapid test. Apakah ada pemeriksaan secara ketat terhadap darah yang sudah diambil dari pendonor? Ni Ken menyampaikan, imunoglobulin terhadap virus COVID-19 adalah antibodi yang terbentuk terhadap virus tersebut.
"Namun, pemeriksaan yang menentukan seseorang sakit (terinfeksi Corona) atau tidak adalah pemeriksaan PCR. PCR menggunakan bahan yang diuji atau sampel dari swab yang diambil lapisan saluran napas melalui hidung," ujar Ni Ken.
"Jadi, bukan dari darah. Karena virus tidak terdeteksi dalam darah. Bukan juga pemeriksaan antibodi imunoglobulin yang menjadi penentu sakit atau tidak."
Organisasi Kesehatan (WHO), tambah Ni Ken, negara eropa maupun Food and Drug Administration Amerika telah menyatakan, tidak diperlukan pemeriksaan antibodi terhadap virus Corona untuk darah donor.
Disadur dari: Liputan6/Penulis: Fitri Haryanti Harsono/Editor: Dyah Puspita Wisnuwardani/Dipublikasi: 31 Maret 2020
Video: Tips Hidup Sehat dan Terhindar dari Virus Corona
Baca Juga:
- Jangan Diremehkan, Pahami 3 Bahaya Semprot Disinfektan Sembarangan
- Cegah Covid-19, Inilah Tutorial Pembuatan Masker Kain
- Pahami Panduan Merawat Pasien Positif Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri
- Cara dan Waktu Pakai Masker Sesuai Anjuran WHO dalam Masa Covid-19
- Hindari 10 Kesalahan Cuci Tangan Ini Demi Tangkal Virus Corona
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 31 Maret 2020 20:52
-
Lain Lain 31 Maret 2020 14:43
Donor Darah di Tengah Pandemi Corona, Berikut Prosedur Amannya
-
Bola Indonesia 31 Maret 2020 11:06
-
Lain Lain 30 Maret 2020 14:39
2 Cara Penyebaran Virus Corona yang Wajib Diketahui dan Diwaspadai
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 05:24
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:12
-
Bolatainment 21 Maret 2025 05:05
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:03
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 04:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 04:48
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...