Tujuh Pelajaran Benevento vs AC Milan: Mentalitas Juara Rossoneri yang Makin Menjadi-jadi

Tujuh Pelajaran Benevento vs AC Milan: Mentalitas Juara Rossoneri yang Makin Menjadi-jadi
Skuat AC Milan merayakan golnya ke gawang Benevento di giornata 15 Serie A 2020-21, Senin (04/01/2021) dini hari WIB. (c) La Presse via AP Photo

Bola.net - Skuat AC Milan baru saja menang atas Benevento di giornata ke-15 Serie A 2020-21 di Municipal Stadium Ciro Vigorito, Senin (04/01/2021) dini hari WIB.

Milan menghadapi perlawanan sengit dari Benevento. Sang tuan rumah mampu tampil ciamik justru usai tertinggal berkat gol penalti Franck Kessie di menit ke-15.

Sejumlah peluang didapat oleh pasukan Filippo Inzaghi. Namun mereka gagal mencetak gol karena lini serang yang kurang tajam dan kehebatan Gianluigi Donnarumma.

Milan juga berada dalam kesulitan setelah mereka bermain dengan 10 pemain saja sejak menit ke-33. Namun Rossoneri bisa mencetak gol kedua melalui Rafael Leao.

Benevento sejatinya nyaris mencetak gol melalui Gianluca Caprari. Untung tendangan penaltinya gagal berbuah gol di menit ke-61.

AC Milan pun berhasil menang 0-2 atas Benevento. Ini adalah kemenangan yang didapat dengan susah payah.

Ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik dari laga Benevento vs AC Milan ini. Apa saja itu?

Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 7 halaman

Benevento yang Gagah Berani

Jujur saja, Benevento sebenarnya layak mendapat hasil lebih baik. Mereka tampil dengan gagah berani melawan AC Milan.

Mereka tampil apik khususnya saat menyerang. Anak-anak asuh Filippo Inzaghi ini jujur saja membuat Milan cukup menderita.

Benevento mampu menekan Rossoneri, tak cuma saat Milan tampil dengan 10 pemain saja. Mereka mampu menciptakan sejumlah peluang.

Di sepanjang laga, mereka melepas 25 tendangan. Lima di antaranya mengarah tepat ke sasaran.

Benevento juga unggul dalam pengusaan bola secara telak. Perbandingannya, 61 banding 39 persen.

Benevento tak beruntung tak bisa mencetak gol di laga ini. Mereka jelas layak mendapatkan hasil lebih dari laga lawan AC Milan ini.

2 dari 7 halaman

Segera Datangkan Gelandang Baru

Di laga ini AC Milan seperti bisa bermain dengan dua gelandang bertahan. Stefano Pioli memainkan Sandro Tonali dan Franck Kessie.

Akan tetapi Tonali cuma bermain setengah jam saja. Sebab ia dikartu merah langsung oleh wasit.

Ini artinya Milan akan mengalami krisis di lini tengah lagi. Sebab mereka cuma punya Franck Kessie dan Rade Krunic.

Memang masih ada Ismael Bennacer. Namun ia masih berjuang memulihkan diri dari cederanya.

Milan sebelumnya disebut tengah berusaha mendatangkan gelandang bertahan baru. Kini mereka harus segera mempercepat upaya mendatangkan pemain di sektor tersebut.

3 dari 7 halaman

Mentalitas Juara Milan yang Makin Menjadi-jadi

AC Milan kini menjadi makin perkasa. Mereka sebelumnya telah membuktikan bahwa mereka sulit dikalahkan meski berada dalam situasi sulit.

Milan pernah berada dalam posisi tertinggal. Akan tetapi mereka bisa bangkit dan lolos dari kekalahan.

Padahal mereka juga tak diperkuat sejumlah pemain intinya. Di antaranya Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, hingga Franck Kessie dan Alessio Romagnoli.

Di laga lawan Benevento ini, Milan kembali berada dalam posisi sulit. Mereka tak diperkuat Ibrahimovic, Theo Hernandez, dan Ismael Bennacer. Selain itu mereka juga bermain dengan 10 pemain saja selama sekitar 60 menit.

Performa Milan juga tak sebagus Benevento. Namun demikian Rossoneri masih bisa memetik tiga poin. Ini bukti sahih bahwa mentalitas juara Rossoneri makin menjadi-jadi.

4 dari 7 halaman

Krunic Lagi, Krunic Lagi...

Rade Krunic adalah pilihan keempat Stefano Pioli di sektor gelandang bertahan AC Milan. Ada alasan mengapa Krunic ada di posisi tersebut.

Pemain asal Bosnia itu tampaknya kesulitan beradaptasi bermain di pos gelandang bertahan. Performanya pun sudah menuai kritik luas dari fans AC Milan.

Krunic sempat jadi sorotan karena sebelumnya ia sudah membuat kesalahan di laga lawan Celtic di Liga Europa yang berbuah gol. Ia juga tampil buruk di laga lawan Sassuolo.

Kini Krunic juga membuat kesalahan lagi saat lawan Benevento. Kecerobohannya membuat wasit menghadiahkan penalti pada menit ke-61 saat ia dianggap melanggar Gianluca Caprari.

Untungnya, eksekusi penalti Caprari melenceng dan tak menghasilkan gol. Jika penalti itu berbuah gol, hasil laga kemungkinan bisa berubah,

Krunic beruntung di laga ini. Namun kesalahan ini juga menjadi indikasi bahwa Milan harus segera melepasnya dan menggantikannya dengan pemain lain.

5 dari 7 halaman

Donnarumma yang Vital

Seperti yang disebut sebelumnya, Benevento tampil impresif di laga ini. Mereka tak cuma mendominasi penguasaan bola tapi juga menciptakan prahara di pertahanan AC Milan.

Mereka melepas 25 tembakan di sepanjang pertandingan. Bandingkan dengan Milan yang cuma 10 saja.

Untungnya, dari 25 itu, cuma lima yang mengarah tepat ke sasaran. Meski demikian, hal itu sudah membuat Gianluigi Donnarumma bekerja keras. Ia setidaknya tiga kali dipaksa membuat penyelamatan gemilang untuk mengamankan gawangnya.

Donnarumma pun terpilih menjadi Man of the Match di laga tersebut. Performa apik kiper 21 tahun tersebut makin menegaskan bahwa ia adalah anggota skuat yang sangat berharga bagi AC Milan.

Rossoneri jelas tak boleh kehilangan servis Donnarumma. Mereka harus berusaha maksimal untuk membujuknya bertahan di San Siro. Jika perlu, kabulkan saja permintaan gajinya, berapa pun yang ia minta.

6 dari 7 halaman

Wow Leao!

Rafael Leao dipercaya menjadi starter lagi di pertandingan ini oleh AC Milan. Performanya bisa dianggap kurang memuaskan. Hal tersebut tak lepas dari etos kerjanya yang kurang maksimal.

Terlebih saat Milan berada dalam situasi tanpa bola. Namun demikian, Leao berhasil membayarnya dengan gol yang luar biasa di laga lawan Benevento ini.

Leao mendapat bola umpan terobosan dari Ante Rebic. Bola sempat seakan bakal diintersep oleh kiper Benevento Lorenzo Montipo. Namun ternyata Leao bisa mendahului Montipo.

Sayangnya bola ternyata mengarah menjauh dari gawang dan menuju sisi kanan luar kotak penalti Benevento. Namun Leao dengan cermat melihat Montipo masih belum balik ke garis penalti.

Ia pun memutuskan untuk melepas tendangan ke tiang jauh. Boom! Bola melesat dengan mulus dan membuahkan gol kedua bagi AC Milan.

Ini menunjukkan bahwa Rafael Leao memiliki insting gol yang luar biasa dan aset tim yang sangat berharga. Jadi Milan kini hanya perlu membenahi etos kerjanya saja, termasuk dalam membantu timnya dalam fase bertahan. Jika itu sukses dilakukan, maka tak diragukan lagi pemain 21 tahun itu bakal menjelma jadi striker level dunia.

7 dari 7 halaman

Maaf Inter, AC Milan Masih Layak di Puncak Klasemen

Kemenangan ini sangat masif bagi AC Milan. Sebab tiga poin atas Benevento itu memastikan Rossoneri bisa kembali ke puncak klasemen sementara Serie A 2020-21.

Milan sebelumnya memang sempat tergusur oleh Inter Milan. Sang rival main lebih awal dan menggilas Crotone dengan skor 6-2.

AC Milan kini mengemas 37 poin dari 15 laga. Mereka unggul satu angka atas Inter Milan yang ada di posisi kedua.

AC Milan menunjukkan bahwa mereka sampai saat ini masih layak berada di puncak klasemen Serie A. Rossoneri telah menunjukkan kembali ciri khas tim besar: tetap bisa menang meski tampil di bawah standar dan dalam kondisi sulit sekalipun.