Torehan Gol Juventus Sudah Bagus, Tapi Maurizio Sarri Belum Puas

Torehan Gol Juventus Sudah Bagus, Tapi Maurizio Sarri Belum Puas
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (c) AP Photo

Bola.net - Juventus menunjukkan torehan yang apil dalam urusan menjebol gawang lawan. Namun sang pelatih, Maurizio Sarri mengaku belum puas dengan pencapaian timnya saat ini.

Pada Selasa (21/7/2020) dinihari tadi, Juventus berhasil menuai kemenangan atas Lazio dengan skor 2-1 di pentas Serie A. Kedua golnya dipersembahkan oleh sang bintang, Cristiano Ronaldo.

Kemenangan ini memperkokoh posisi Juventus di klasemen sementara Serie A. Mereka kini unggul delapan poin dari pesaing terdekat sekaligus rival bebuyutannya, Inter Milan, yang menempati peringkat kedua.

Dengan empat pertandingan yang tersisa, sudah jelas kalau kemenangan ini membuat Juventus semakin dekat dengan Scudetto yang ke-9. Mereka hanya membutuhkan empat poin lagi untuk mengunci trofi di tangannya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Sarri Belum Puas

Bukan cuma itu, kemenangan atas Lazio artinya Juventus selalu mampu mencetak dua gol dalam 11 pertandingan terakhir. Ini jelas bukan pencapaian yang sembarangan.

Kendati demikian, Sarri belum puas dengan pencapaian timnya sejauh ini. Ia tidak lupa kalau Juventus memiliki torehan kebobolan yang buruk dalam beberapa laga terakhirnya.

"Kami kebobolan lebih banyak gol, namun kebanyakan dari gol tersebut tercipta dari penalti. Kami kebobolan sebanyak ini karena bersantai saat sudah unggul," ujar Sarri kepada Sky Sport Italia usai pertandingan.

"Terus terang saya ragu bahwa kami akan mengalami hal yang sama di Liga Champions, sebab kami tidak boleh kehilangan konsentrasi di sana," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Musim yang Aneh

Pada bulan Agustus nanti, Juventus akan kembali berpentas di Liga Champions. Mereka akan menjalani lanjutan duel babak 16 besar melawan Lyon, yang pada leg pertama bisa meraih kemenangan dengan skor 1-0.

Sama halnya dengan Serie A, Liga Champions juga harus ditunda akibat pandemi Covid-19 yang melanda banyak negara Eropa. UEFA memutuskan menggelar kembali Liga Champions setelah semua ajang domestik berakhir.

"Ini adalah musim yang aneh, kami akan bertemu beberapa klub yang tak bermain selama berbulan-bulan, yang lainnya bermain setiap tiga hari sekali. Lockdown tidak membuat semua orang jadi bisa bersantai, duduk di rumah masing-masing sambil mendengar suara ambulans berlalu-lalang," tambahnya.

"Kami harus fokus ke babak 16 besar untuk mencapai perempat final, di mana itu adalah pencapaian yang sangat penting. Sebelum itu, kami harus menyelesaikan Serie A dengan poin yang dibutuhkan untuk menjadi juara, lalu bersiap menghadapi situasi sulit lainnya," pungkasnya.

(Football Italia)