
Bola.net - Presiden Inter Milan, Erick Thohir, mengaku tak percaya Italia adalah negara yang rasis. Pernyataan itu juatru ia lontarkan setelah baru-baru ini dirinya mendapat ejekan berbau rasisme.
Ejekan itu dilontarkan oleh Presiden Sampdoria, Massimo Ferrero dan Mantan Presiden Komite Olimpiade Turin 2006 , Evelina Christillin. Ferrero menyebut Thohir sebagai orang Filipina sementara Christillin menyebutnya sebagai si Indonesia yang gemuk.
Serangan terhadap Thohir itu kemudian coba dihentikan oleh Presiden Serie A, Maurizio Beretta. Ia meminta semua pihak untuk lebih memberikan respek para Thohir.
Namun, Thohir sendiri tampaknya tak mempermasalahkan ejekan kedua orang tersebut. Ia mengaku tak yakin Italia adalah negara yang penduduknya suka bertindak rasis.
"Saya bisa menerima ejekan tersebut sebagai sebuah candaan, atau tidak. Saya tidak tinggi, dan saya tak akan pernah bisa tinggi. Saya tak kurus. Bagi kebanyakan orang saya bahkan tak terlihat tampan. Ini adalah fakta dan saya tak akan menyangkalnya," tutur Thohir pada La Republica.
"Namun saya adalah seorang pekerja keras, dan saya bekerja untuk mengembalikan pamor Inter dan Serie A ke tempat tertinggi. Ayah saya mengajarkan bahwa untuk mendapatkan respek, Anda harus memberikan respek. Kritik adalah hal yang bagus, hal itu memaksa kami untuk bertanya pada diri kami sendiri, apa yang salah. Saya tak berpikir orang Italia rasis. Kebanyakan dari mereka penuh semangat dan kasih sayang, namun saya tak bisa menyangkal bahwa ada beberapa kasus individu di mana mereka kehilangan rasa respek," tandasnya. [initial]
(lr/dim)
Ejekan itu dilontarkan oleh Presiden Sampdoria, Massimo Ferrero dan Mantan Presiden Komite Olimpiade Turin 2006 , Evelina Christillin. Ferrero menyebut Thohir sebagai orang Filipina sementara Christillin menyebutnya sebagai si Indonesia yang gemuk.
Serangan terhadap Thohir itu kemudian coba dihentikan oleh Presiden Serie A, Maurizio Beretta. Ia meminta semua pihak untuk lebih memberikan respek para Thohir.
Namun, Thohir sendiri tampaknya tak mempermasalahkan ejekan kedua orang tersebut. Ia mengaku tak yakin Italia adalah negara yang penduduknya suka bertindak rasis.
"Saya bisa menerima ejekan tersebut sebagai sebuah candaan, atau tidak. Saya tidak tinggi, dan saya tak akan pernah bisa tinggi. Saya tak kurus. Bagi kebanyakan orang saya bahkan tak terlihat tampan. Ini adalah fakta dan saya tak akan menyangkalnya," tutur Thohir pada La Republica.
"Namun saya adalah seorang pekerja keras, dan saya bekerja untuk mengembalikan pamor Inter dan Serie A ke tempat tertinggi. Ayah saya mengajarkan bahwa untuk mendapatkan respek, Anda harus memberikan respek. Kritik adalah hal yang bagus, hal itu memaksa kami untuk bertanya pada diri kami sendiri, apa yang salah. Saya tak berpikir orang Italia rasis. Kebanyakan dari mereka penuh semangat dan kasih sayang, namun saya tak bisa menyangkal bahwa ada beberapa kasus individu di mana mereka kehilangan rasa respek," tandasnya. [initial]
Baca Juga:
- Bahas Mazzarri, Thohir Temui Moratti
- Inter Terganjal, Mazzarri Ogah Panik
- Dicibir Tifosi Inter, Icardi Balik 'Mencakar'
- Gelar Rapat Darurat, Thohir Segera Pecat Mazzarri?
- Kembali Gagal Menang, Ini Kata Mazzarri
- Mihajlovic Tak Mau Terus Dikaitkan Dengan Inter
- Lini Belakang MU Bobrok, Vidic Dipulangkan ke Old Trafford?
- Mancini Tak Tutup Peluang Kembali Tangani Inter
- Juve dan Inter Berlomba Gaet Chiriches
Advertisement
Berita Terkait
-
Open Play 9 November 2014 23:51
-
Open Play 9 November 2014 23:32
-
Open Play 9 November 2014 23:20
-
Open Play 9 November 2014 23:15
-
Liga Italia 9 November 2014 22:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...