
Bola.net - Masih banyak keraguan di balik pernyataan Massimiliano Allegri perihal alasannya hengkang dari Juventus. Sang mentor, Giovanni Galeone, mengungkapkan alasan sebenarnya yang terlontar langsung dari pria berumur 51 tahun tersebut.
Pada bulan Mei lalu, Allegri mengaku bahwa dirinya dan Juventus sudah tak bisa berjalan bersama lagi. Keputusan untuk angkat kaki dari Allianz Stadium pun sampai didiskusikan secara serius bersama sosok berpengaruh seperti Andrea Agnelli dan Pavel Nedved.
"Kami saling mengungkapkan ide kami tentang apa yang terbaik untuk masa depan Juventus. Setelahnya, klub mengevaluasi hal tersebut dan memutuskan bahwa pilihan terbaik adalah saya tidak menjadi pelatih Juventus musim depan," ujar Allegri kala itu, dikutip dari Football Italia.
Advertisement
Alasan tersebut dianggap masih kabur, sehingga publik pun mulai berspekulasi. Diyakini bahwa dirinya hengkang karena bermasalah dengan para penggemar yang terus mengkritisinya walaupun sudah mempersembahkan 11 gelar dalam lima tahun terakhir.
Kritikan yang paling keras datang setelah Juventus disingkirkan oleh Ajax di babak perempat final Liga Champions. Banyak yang merasa bahwa skema mantan pelatih AC Milan tersebut sudah usang dan mudah terbaca oleh lawan.
Namun ternyata, fans bukanlah alasan utama Allegri memutuskan hengkang dari Turin. Galeone akhirnya tahu penyebabnya setelah dirinya duduk satu meja bersama Allegri dan pelatih anyar AC Milan, Marco Giampaolo.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Alasan Allegri Hengkang
Galeone berujar kepada Il Fatto Quotidiano bahwa Allegri merasa dikhianati oleh Juventus, terutama sang presiden, Andrea Agnelli. Tetapi, mantan pelatih Pescara itu tidak menjelaskan latar belakang kekecewaan Allegri.
"Allegri sangat kecewa dan merasa dikhianati oleh Juventus," tutur Galeone. "Dia merasa sangat dikecewakan oleh sang presiden, Andrea Agnelli," sambungnya.
"Dia belum menyelesaikannya, tapi saya telah menyarankan dirinya untuk meninggalkan Juventus sejak bertahun-tahun lalu. Saya punya masalah dengan Juve sejak 1958. Mereka arogan, dan bertingkah seolah telah memiliki segalanya," lanjutnya.
Posisi Allegri di Juventus lalu digantikan oleh Maurizio Sarri, yang sebelumnya berhasil meraih trofi Liga Europa bersama Chelsea. Meskipun demikian, pencapaian itu tidak mengurangi rasa sangsi Galeone terhadapnya.
"Dia sedikit rusuh dan tidak punya persiapan dalam beberapa situasi tertentu. Saat saya membaca beberapa pernyataannya tahun lalu, saya mempertimbangkan apakah itu tepat [untuk dikatakan]," tandasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 23 Juni 2019 15:30
Sami Khedira Jadi Korban Pertama Maurizio Sarri di Juventus?
-
Liga Inggris 23 Juni 2019 12:20
-
Liga Italia 23 Juni 2019 11:20
Maurizio Sarri Proyeksikan Cristiano Ronaldo Sebagai 'False Nine'
-
Liga Italia 22 Juni 2019 23:50
-
Liga Italia 22 Juni 2019 22:30
Demi Dua Pemain Ini, Juventus Hentikan Usaha Transfer Paul Pogba
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:07
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 10:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:01
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 10:00
-
Otomotif 21 Maret 2025 09:29
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 09:26
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...