
Bola.net - Awalan Juventus di bawah asuhan Massimiliano Allegri tidak sesuai dengan ekspektasi publik. Walaupun Bianconeri, dalam beberapa laga terakhir, mulai menunjukkan kekuatannya.
Juventus menunjuk Allegri sebagai pengganti Andrea Pirlo yang gagal mempersembahkan trofi Serie A musim 2020/21. Publik memasang ekspektasi tinggi terhadap pria berumur 54 tahun tersebut, mengingat apa yang dia raih pada periode pertama kepelatihannya di Allianz Stadium.
Ya, Allegri pernah menukangi Juventus pada tahun 2014 sampai memutuskan hiatus dari dunia kepelatihan pada akhir musim 2018/19. Dalam kurun waktu lima tahun, ia mampu mempersembahkan 11 gelar di kancah domestik.
Advertisement
Selain itu, Allegri juga berhasil membantu Juventus mencapai babak final Liga Champions sebanyak dua kali. Sesuatu yang tak mampu dilakukan oleh 'cahaya' kebangkitan Juventus, Antonio Conte. Tidak heran kalau publik berekspektasi tinggi kepadanya.
Namun Allegri tak mampu memenuhi ekspektasi publik di beberapa pertandingan perdana. Sampai pekan keempat Serie A, mereka hanya meraih dua poin. Sementara kemenangan perdananya datang dari Malmo di fase grup Liga Champions.
Belakangan, performa mereka membaik. Juventus sudah mencatatkan empat kemenangan beruntun sejak bermain imbang melawan AC Milan, dua di antaranya berakhir dengan raihan clean sheet. Namun, hasilnya sejauh ini masih belum meyakinkan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya
Hasil-hasil Mengejutkan
Keterpurukan Juventus pada musim ini diawali oleh hasil imbang melawan Udinese dengan skor 2-2. Mungkin, laga ini menjadi salah satu faktor yang membuat mental para pemain Bianconeri runtuh.
Hasil imbang ini cukup mengejutkan banyak pihak. Sebab pada awal pertandingan, mereka bisa menunjukkan supremasinya dengan dua gol dari Paulo Dybala dan Juan Cuadrado di babak pertama. Sayangnya, blunder Wojciech Szczesny membuat Juventus harus merelakan tiga poin.
Performanya membaik dengan kemenangan tipis 3-2 atas Spezia, begitu juga saat bertemu Sampdoria. Namun dua hasil positif tersebut tidak membuat publik yakin bahwa Juventus bisa meraih kemenangan saat bertemu Chelsea di ajang Liga Champions.
Chelsea memiliki gaya bermain dominan dengan penguasaan bola yang sangat tinggi. Mereka mempraktikkan itu dengan sungguh-sungguh saat bertemu Juventus. Namun di luar dugaan, Juventus justru bisa keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang dari Federico Chiesa.
Hasil dan Skor Keseluruhan
Empat pertandingan Juventus di Serie A berakhir dengan hasil yang jauh dari harapan. Namun, mereka secara perlahan mulai memetik hasil jerih payah dengan skor tipis.
Berikut hasil dari tujuh pertandingan pertama Juventus di ajang Serie A:
- 22/8/2021 Udinese 2 - 2 Juventus
- 29/8/2021 Juventus 0 - 1 Empoli
- 11/9/2021 Napoli 2 - 1 Juventus
- 20/9/2021 Juventus 1 - 1 AC Milan
- 22/9/2021 Spezia 2 - 3 Juventus
- 26/9/2021 Juventus 3 - 2 Sampdoria
- 2/10/2021 Torino 0 - 1 Juventus
Sementara di Liga Champions, torehan Juventus jauh lebih baik. Dua kemenangan atas Malmo FF dan Chelsea membuat mereka bisa menempati peringkat pertama dalam klasemen sementara Grup H dengan koleksi enam poin.
- 15/9/2021 Malmo FF 0 - 3 Juventus
- 30/9/2021 Juventus 1 - 0 Chelsea
Bintang Sejauh Ini
Tidak banyak pemain Juventus yang tampil mencolok sejauh ini. Paulo Dybala memainkan peran penting sebagai penghasil kreativitas di lini depan, namun yang sinarnya paling terang benderang adalah Federico Chiesa.
Kemampuannya dalam menggiring bola dan kecepatan jadi senjata utama pemain Timnas Italia tersebut. Dua gol yang telah ia ciptakan sejauh ini selalu krusial, lahir pada momen-momen penting, dan menghasilkan kemenangan.
Alvaro Morata juga pantas disebut sebagai bintang karena sudah menghasilkan tiga gol sejauh ini. Ia merupakan salah satu titik cerah ketika Juventus sedang mengalami masa-masa buruknya di awal musim ini.
Satu lagi yang tidak boleh dilupakan adalah Manuel Locatelli. Peran terbesarnya adalah membuat lini tengah menjadi stabil siapapun tandemnya - entah itu Weston McKennie, Adrien Rabiot, ataupun Rodrigo Bentancur.
Masalah Psikis yang Diperbaiki oleh Kemenangan
Tidak bisa dimungkiri, kemenangan atas Spezia dan Malmo FF merupakan titik balik kebangkitan Juventus. Sebagaimana yang diutarakan Massimiliano Allegri, Juventus butuh kemenangan untuk mengubah nasibnya.
"Saya bilang kepada anak-anak di masa jeda untuk menutup pertandingan tanpa kebobolan, karena itu menghilangkan sedikit rasa cemas," ujar Allegri kepada Sport Mediaset usai laga melawan Malmo FF bulan September lalu.
"Aspek psikologi memiliki presentase 90 persen dalam olahraga, sebab saat anda melakukan kesalahan individu seperti yang kami lakukan pada musim ini, itu membuat kami melihat semua hal dengan cara negatif."
Setelah jeda internasional, Juventus mungkin akan meraih hasil-hasil yang jauh lebih meyakinkan. Sebab Allegri merasa penampilan anak asuhnya semakin membaik. Performa saat menghadapi Torino akhir pekan kemarin dianggap Allegri sebagai yang terbaik.
"Akan jadi mengecewakan kalau sampai tidak menang dalam pertandingan dengan performa yang di mana, selain di babak pertama melawan Milan, saya merasa ini performa terbaik kami musim ini," ucap Allegri kepada DAZN.
Apa yang Perlu Diperbaiki?
Sebelum mengetahui apa yang harus diperbaiki dari Juventus musim ini, mari melihat bagaimana cara mereka bermain.
Allegri tidak lagi mengusung permainan unggul-lalu-bertahan pada musim ini. Pernyataan ini mungkin tidak selaras dengan pemikiran banyak fans Juventus. Tapi, ada alasan kuat yang mendukung klaim di atas.
Coba tengok lagi bagaimana Juventus mencetak gol di beberapa pertandingan. Kebanyakan, mereka menghasilkan gol pada menit-menit awal pertandingan. Dalam laga kontra Napoli, bertemu Milan, melawan Sampdoria dan Udinese - gol pertama Juventus tercipta saat laga belum berjalan 10 menit.
Juventus selalu melakukan tekanan yang sporadis pada awal-awal pertandingan. Allegri menginstruksikan para pemainnya memadati wilayah lawan dan tidak membiarkan mereka membangun serangan dari belakang. Karena ini, dalam beberapa kesempatan, lawan Juventus selalu kesulitan bermain indah di awal laga. Menekan lawan secara sporadis juga memaksa pemain lawan membuat kesalahan. Coba lihat gol Morata saat bertemu Napoli.
Namun perlu diketahui bahwa strategi ini memakan stamina yang luar biasa. Pasalnya, para pemain harus mengawal setiap lawannya dengan ketat. Artinya, mereka harus terus bergerak. Efeknya terlihat jelas pada kisaran menit 70-an, di mana para pemain Juventus memproduksi keringat lebih banyak dari lawannya dengan nafas yang terengah-engah. Saat kelelahan, tingkat konsentrasi bisa menurun sehingga lawan jadi punya celah untuk mengejar, atau bahkan membalikkan kedudukan.
Yang paling kasihan adalah Federico Chiesa. Selain menjaga pemain lawan, ia juga bertanggung jawab menyisir sisi lapangan dengan kecepatannya. Tidak heran kalau Chiesa tidak pernah menyelesaikan pertandingan selama 90 menit penuh. Paling lama sampai menit ke-89 kala melawan Torino. Itupun, Juventus tidak punya pilihan pengganti yang banyak karena Dybala dan Morata absen dan gol yang dibutuhkan baru tercipta pada menit ke-86.
Juventus tidak bermain bertahan setelah unggul. Mereka cuma kelelahan, sehingga intensitas permainannya tidak seketat di babak pertama. Oleh karena itu, ada dua opsi yang sebaiknya harus dipertimbangkan Allegri: menyeimbangkan intensitas permainan, atau meningkatkan stamina para pemain agar kuat memainkan strateginya selama 90 menit penuh.
Jadi, apakah Juventus hanya akan menjadi penggembira musim ini? atau menjadi pemenang dalam setiap kompetisi yang diikuti?
Selama Allegri mempertimbangkan dua opsi, atau bahkan menemukan opsi yang lebih baik, Juventus punya peluang menjadi juara. Mereka hanya butuh konsistensi karena sejauh ini strategi Allegri sudah sangat baik.
Klasemen
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 Oktober 2021 22:29
Terdepan! Juventus Raih Pole Position Dalam Perburuan Vlahovic
-
Liga Italia 5 Oktober 2021 21:40
Perkuat Lini Tengah, Juventus Coba Daratkan Sergej Milinkovic-Savic
-
Liga Italia 5 Oktober 2021 11:51
Hore! Kesepakatan Tercapai, Juventus Segera Perpanjang Kontrak Paulo Dybala
-
Liga Italia 5 Oktober 2021 09:13
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 02:45
-
Liga Italia 23 Maret 2025 02:32
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 02:15
-
Liga Italia 23 Maret 2025 02:02
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 01:32
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 01:02
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...