Sindrom 'Musim Ketiga' Jose Mourinho Kambuh

Sindrom 'Musim Ketiga' Jose Mourinho Kambuh
Ekspresi manajer AS Roma, Jose Mourinho saat melawan Cremonese pada pekan ke-24 Liga Italia 2022/2023, Rabu (1/3/2023) WIB. (c) AP Photo/La Presse

Bola.net - Awal musim yang buruk yang baru saja dialami AS Roma membuat para penggemar yakin bahwa Jose Mourinho memang mengidap sindrom ‘musim ketiga’.

Roma baru saja menelan kekalahan telak dari Genoa dengan skor 1-4 pada pekan ke-6 Liga Italia 2023/2024 di Stadio Comunale Luigi Ferrari, Jumat (29/9/2023) WIB.

Kekalahan tersebut memperburuk perjalanan awal musim Roma di Serie A. Dari enam pertandingan, Roma baru sekali menang, dua kali imbang, dan sudah tiga kali kalah.

Tidak heran jika kini Roma berada di posisi 16 klasemen sementara dengan raihan lima poin. Romelu Lukaku dkk hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.

1 dari 5 halaman

Sindrom Musim Ketiga

Seusai laga memalukan tersebut, para penggemar Roma yakin bahwa Mourinho punya sindrom yang namanya ‘Sindrom Musim Ketiga’.

Istilah itu disematkan lantaran Mourinho seperti punya ‘batas masa pakai’. Mourinho hanya tahan paling lama tiga tahun di klub yang ditanganinya.

Biasanya di musim ketiganya tersebut, tim yang diasuhnya akan bermain lebih buruk dari dua musim sebelumnya, lalu dirinya dipecat atau keburu pindah ke klub lain.

2 dari 5 halaman

Sepak Terjang Mourinho

Sepak Terjang Mourinho

Jose Mourinho bersama Pierre-Emile Hojbjerg merayakan kemenangan Tottenham atas Manchester City, Premier League 2020/21 (c) AP Photo

Sebelum mengasuh Roma, Mourinho delapan musim membela tiga klub Liga Inggris berbeda, yaitu Chelsea (13/14 - 15/16), Man United (16/17 - 18/19), dan Tottenham (19/20 - 20/21).

Semuanya bernasib sama. Di Chelsea dan Man United, ia membawa kebangkitan dalam dua musim terakhir, bahkan memberikan sebuah trofi. Baru di musim ketiga, penampilan kedua tim itu merosot jauh, lalu Mourinho dipecat.

Kalau di Tottenham kejadiannya agak cepat. Di akhir musim kedua Mourinho, Tottenham mengalami kemorosotan yang teramat drastis yang membuat manajemen memecatnya segera jelang akhir musim.

3 dari 5 halaman

Tidak Ada yang Lebih dari Empat Tahun

Tidak Ada yang Lebih dari Empat Tahun

Juan Mata dan Jose Mourinho, Chelsea vs Basel 2013 (c) Corbis Sport

Menariknya, apa yang terjadi pada Mourinho dalam delapan musim sebelumnya seolah mengulang apa yang terjadi dengan dirinya sepanjang karier.

Mourinho, tidak pernah sekalipun melatih satu klub lebih dari tiga musim. Sejak dirinya menangani Leiria di Liga Portugal, sampai kemudian ke Real Madrid.

Walaupun kisah akhir Mourinho dengan klub-klub yang dilatihnya tidak selalu sama, polanya selalu menunjukkan kesamaan: Mourinho tidak akan tahan sampai musim keempat!

4 dari 5 halaman

Akui Start Buruk

Akui Start Buruk

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, bicara kepada para pemainnya usai kalah dari Sevilla di final Liga Europa 2022/2023 (c) AP Photo/Darko Vojinovic

Sementara di Roma saat ini, Mourinho mengakui ini jadi awal musim yang buruk sepanjang kariernya. Akan tetapi, dirinya menegaskan dua musim pertamanya juga bersejarah untuk Roma.

“Betul, ini adalah awal musim terburuk bagi Roma dan bagi saya sebagai manajer. Tetapi betul pula bahwa Roma tidak pernah sampai ke final kompetisi Eropa dalam dua musim beruntun,” ucapnya.

Mourinho merujuk pada keberhasilan Roma menjuarai UEFA Europa Conference League 2021/2022 dan jadi runner-up Liga Europa 2022/2023.