
Bola.net - Maurizio Sarri tidak senang kalau timnya, Juventus, dibilang mengusung skema yang sangat Sarri-sentris dengan sebutan 'Sarrismo'. Sebab menurutnya, Juventus terdiri atas pemain yang berkontribusi di atas lapangan.
Istilah 'Sarrismo', atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sarri-ball, mulai terdengar sewaktu dirinya masih melatih Napoli. Namun semakin ramai dibicarakan sewaktu Sarri memutuskan pindah ke klub Inggris, Chelsea.
'Sarrismo' menunjukkan permainan operan satu dua yang hampir serupa dengan tiki-taka milik pelatih asal Spanyol, Josep Guardiola. Bedanya, bola lebih cepat bergerak ke depan, tidak secara vertikal seperti Barcelona dulu.
Advertisement
Permainan operan itu kemudian terlihat saat Juventus bertemu Udinese di ajang Coppa Italia, Kamis (16/1/2020) dini hari tadi. Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain berhasil mempraktikannya dengan baik.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sarri Tolak Istilah 'Sarrismo'
Skema permainan ini tergolong sulit untuk dilakukan. Tidak sedikit pemain Chelsea yang mengeluhkan beratnya untuk beradaptasi dengan skema tersebut pada musim kemarin.
Masalah yang sama juga terlihat di Juventus awal musim ini. Namun kombinasi antara Dybala dengan Higuain, yang pada akhirnya jadi gol pembuka Juventus saat melawan Udinese, menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka telah terbiasa.
Publik pun merasa yakin kalau 'Sarrismo' telah memainkan perannya. Namun Sarri enggan mengambil semua pujian untuk dirinya sendiri. Ia berkata bahwa kontribusi para pemain lah yang penting, bukan skemanya.
"Anda yang membuat Sarrismo. Juve ini bukan dan tidak seharusnya menjadi Juve-nya Sarri. Ini adalah tim dari Ronaldo, Dybala, Higuain, dan pemain penting memberikan kesuksesan kepada setiap pelatih yang pernah bekerja sama dengan mereka," ujar Sarri ke Rai Sport.
"Saya hanya memberikan sedikit kontribusi, namun kami harus memberikan rasa hormat kepada karakteristik dari pemain kelas dunia ini," lanjutnya.
Bisa Lebih Baik Lagi
Permainan apik Dybala dan Higuain menunjukkan bahwa skema yang diinginkan Sarri sudah terbentuk. Tetapi, pria berumur 61 tahun itu merasa bahwa para pemainnya bisa tampil jauh lebih baik dari ini.
"Saya senang melihat gol dengan operan yang cepat, tetapi mereka hanya bisa bekerja pada pemain dengan kualitas teknik yang hebat. Tim ini punya itu," tambahnya.
"Saya senang dengan bagaimana kami bekerja, tetapi skuat ini punya potensi untuk melakukannya lebih baik lagi," tutup Sarri.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Pujian Setinggi Langit Maurizio Sarri untuk Duet Tiki-tango, Higuain dan Dybala
- 10 Striker Paling Diandalkan Timnya Musim Ini: Ronaldo dan Rashford di Bawah Danny Ings
- Man of the Match Juventus vs Udinese: Paulo Dybala
- Hasil Pertandingan Juventus vs Udinese: Skor 4-0
- Garuda Select Tatap Laga Berat Hadapi Juventus U-17
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 15 Januari 2020 23:15
-
Liga Champions 15 Januari 2020 22:20
Ronaldo, Messi dan Dominasi Liverpool di Skuat UEFA Team of the Year 2019
-
Liga Inggris 15 Januari 2020 20:40
-
Liga Italia 15 Januari 2020 16:50
-
Liga Italia 15 Januari 2020 09:17
Maurizio Sarri Akui Sempat Berdebat dengan Paulo Dybala Perihal Pergantian
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...