Romelu Lukaku Sukses Inter Milan Tapi Gagal di MU dan Chelsea, Apa Kata Mourinho?

Romelu Lukaku Sukses Inter Milan Tapi Gagal di MU dan Chelsea, Apa Kata Mourinho?
Bomber Belgia, Romelu Lukaku merayakan gol ke gawang Rusia, Minggu (13/6/2021) (c) AP Photo

Bola.net - Romelu Lukaku menikmati dua musim yang luar biasa bersama Inter Milan. Karir Lukaku sangat kontras jika dibanding dengan waktu yang dihabiskan bersama Chelsea dan Manchester United.

Lukaku bergabung dengan Chelsea pada 2011 lalu. Dia dibeli dari Anderlecht dengan harga 22 juta euro. Namun, pada musim pertamanya di Inggris, Lukaku hanya jadi pemain cadangan.

Lukaku gagal total di Chelsea walau bersinar ketika dipinjamkan ke klub lain. Lukaku kemudian dilepas ke Everton pada 2014. Setelah itu, dia pindah ke United pada 2017 dengan harga 85 juta pounds.

1 dari 2 halaman

Moncer di Inter Milan, Kok Bisa?

Musim pertama Lukaku di United berjalan cukup bagus. Namun, saat Jose Mourinho digantikan Ole Gunnar Solskjaer, Lukaku kehilangan tempat di tim utama. Dia kemudian dilepas ke Inter Milan pada 2019.

Bersama Inter, Lukaku menjadi monster bagi lini belakang lawan. Lukaku mencetak lebih dari 60 gol bersama Inter dan meraih gelar scudetto pada musim keduanya. Lukaku kini berada di top level.

"Dua tahun di Inter Milan telah memberinya status dan kepercayaan diri yang tidak dia miliki sebelumnya," ucap Jose Mourinho, mantan manajer Chelsea dan Manchester United, pada The Times.

"Ketika di Chelsea, dia masih anak-anak. Di Manchester United, dia masih berkembang. Di Inter dia menjadi pemain top. Dia menjadi dicintai. Cinta yang besar dari para pendukung, cinta dari rekan satu tim, hubungan yang baik dengan pelatih," imbuh Mourinho.

2 dari 2 halaman

Pemain Lengkap

Sebagai penyerang, Lukaku dianggap punya segalanya untuk meraih sukses. Lukaku punya teknik dan penyelesaian akhir yang bagus. Lukaku juga punya kekuatan fisik yang sangat luar biasa.

"Lukaku pria besar, secara fisik sangat kuat, tetapi ada juga seorang anak di dalam dirinya yang membutuhkan cinta itu, membutuhkan dukungan itu, perlu merasa penting," tegas Mourinho.

Sumber: The Times