Roma, Dari 4-3-3 Menjadi 4-2-4

Roma, Dari 4-3-3 Menjadi 4-2-4
AS Roma (c) AFP
- Di periode keduanya menangani AS Roma, pelatih Luciano Spalletti cukup sukses dengan skema 4-3-3. Namun, pakem itu bakal berubah.


Dalam sebuah artikel di La Gazzetta dello Sport, Spalletti diperkirakan akan menerapkan formasi 4-2-4 yang lebih inkonvensional musim depan. Ini mungkin pertanda buruk bagi Edin Dzeko, bahkan bisa mengakhiri kariernya di Olimpico setelah hanya satu musim di Italia.


Spalletti diangkat kembali menggantikan Rudi Garcia yang dipecat pada Januari 2016. Bersama Spalletti, Roma telah meraup 43 poin dari maksimal 54, mencetak 44 gol dalam 18 pertandingan dengan rasio 2,44 gol per laga. Itu kebanyakan dicapai tanpa centre-forward tradisional pada diri Dzeko, yang memang lebih sering dicadangkan.


Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah Roma butuh seorang striker murni agar sistem mereka bekerja dengan optimal atau tidak. Pasalnya, Diego Perotti menampilkan perfoma fantastis sebagai false nine, sedangkan Francesco Totti juga bermain luar biasa meski cuma sebagai cameo untuk peran yang sama.


Spalletti melihat bahwa masa depan tim ini adalah dengan skema 4-2-4. Namun, untuk itu, dia butuh dua centre-forward yang mobile dan bisa bergerak dengan aktif. Dzeko jelas bukan tipe striker yang ideal untuk sistem seperti ini.


Spalletti mungkin lebih suka bermain tanpa ujung tombak di lini depan. Itu bisa membuat lawan lebih sulit dalam bertahan karena jalur serangan bakal lebih bervariasi seiring tidak adanya target man yang dijadikan acuan.


Roma memiliki dua winger yang mampu mengiris dengan cepat dari sayap pada diri Stephan El Shaarawy dan Mohamed Salah. Itu bisa membuat Roma menyerang, tidak hanya dengan kuantitas namun juga kualitas. Hasilnya, Giallorossi bakal lebih mudah dalam menciptakan peluang.


Musim ini, Roma masih berpeluang finis peringkat dua. Untuk itu, Roma perlu mengalahkan AC Milan dan berharap Frosinone menciptakan kejutan dengan mengalahkan Napoli di giornata pemungkas.


Untuk pekan penutup ini, Spalletti masih bakal tetap memakai skema 4-3-3. Musim depan, mungkin kita bakal melihat Roma yang berbeda. [initial]


 (gaz/gia)