Periode Gelap Dalam Sejarah Parma

Periode Gelap Dalam Sejarah Parma
(c) ANSA
Bola.net - Parma, yang pernah jadi klub elit Italia di era 1990-an, kini sedang mengalami salah satu periode paling gelap dalam sejarah mereka. Selain krisis finansial yang memicu terjadinya eksodus pemain besar-besaran pada bursa musim dingin 2015, Parma juga tak berdaya di atas arena.

Terakhir, Parma tumbang 1-3 melawan tuan rumah AC Milan pada giornata 21 Serie A 2014/15. Hasil itu membuat Parma menelan delapan kekalahan tandang secara beruntun untuk pertama kalinya sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di kompetisi kasta tertinggi Italia.


Dalam delapan laga tandang terakhirnya, selain selalu kalah, pasukan Roberto Donadoni juga cuma bisa mencetak lima gol, sedangkan gawang Antonio Mirante 23 kali dibobol lawan. Sungguh performa yang mengenaskan.

Performa tandang Parma di Serie A 2014/15:

  • 01-09-2014 Cesena 1-0 Parma

  • 21-09-2014 Chievo 2-3 Parma

  • 30-09-2014 Udinese 4-2 Parma

  • 19-10-2014 Atalanta 1-0 Parma

  • 30-10-2014 Torino 1-0 Parma

  • 09-11-2014 Juventus 7-0 Parma

  • 30-11-2014 Palermo 2-1 Parma

  • 19-12-2014 Napoli 2-0 Parma

  • 11-01-2015 Verona 3-1 Parma

  • 02-02-2015 Milan 3-1 Parma.


Saat ini, Parma terdampar di posisi terbawah classifica dengan koleksi hanya 9 poin dalam 21 pertandingan. Parma terpaut 10 poin dari Cagliari di batas zona aman.

Sejak promosi ke Serie A pertama kali tahun 1990 silam, Parma sempat mengalami situasi serupa seiring kebangkrutan sponsor utama mereka, Parmalat. Pemilik tiga gelar Coppa Italia, satu titel Supercoppa Italiana serta dua trofi UEFA Cup dan sebuah Piala Super Eropa itu lantas kembali ke Serie B pada musim 2007/08.

Parma hanya semusim berkubang di kasta kedua, lalu naik lagi ke level tertinggi. Di bawah kepemimpinan Tommaso Ghirardi, Parma lahir kembali. Musim 2013/14 kemarin, Parma bersama sang bintang Antonio Cassano bahkan finis di zona Eropa untuk pertama kalinya sejak 2007. Namun, kelolosan mereka ke kompetisi Benua Biru musnah karena tak mendapat lisensi UEFA seiring (lagi-lagi) masalah finansial.

Musim ini, situasi menjadi lebih tidak kondusif lagi di Ennio Tardini. Setelah Ghirardi melego Parma ke Dastraso Holding Ltd, yang merupakan sebuah kumpulan investor asal Rusia dan Siprus yang bergerak di bisnis minyak, ternyata situasi internal Parma belum juga stabil.

Hal itu merembet ke banyak bidang. Cassano yang belum digaji selama beberapa bulan memutuskan hengkang, begitu pula sejumlah rekan-rekannya. Delapan kekalahan tandang secara beruntun pun kemudian seolah menjadi pelengkap derita Parma.

Masih ada 17 laga sisa bagi Parma untuk mempertahankan eksistensi mereka di Serie A. Bukan hal yang mustahil, tapi sepertinya bakal sangat sulit untuk diwujudkan. [initial]

 (bola/gia)