Pelatih Denmark Kecam Perlakuan Inter Milan Terhadap Eriksen

Pelatih Denmark Kecam Perlakuan Inter Milan Terhadap Eriksen
Pemain Inter Milan, Christian Eriksen, merayakan golnya ke gawang Ludogorets dalam laga leg pertama babak 32 besar Liga Europa hari Jumat (21/2/2020). (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih Denmark Kasper Hjulmand mengecam perlakuan Inter Milan terhadap Christian Eriksen. Menurutnya, Nerazzurri telah menyia-nyiakan bakat sang gelandang dengan menaruhnya di bangku cadangan.

Eriksen dibeli dari Tottenham pada musim dingin 2020. Namun, gelandang Denmark itu kesulitan menunjukkan performa terbaiknya di Giuseppe Meazza.

Alih-alih menjadi pemain andalan, Eriksen lebih banyak duduk di bangku cadangan. Sejauh ini sang pemain baru punya catatan 39 penampilan dan 4 gol.

Inter sudah memberi lampu hijau jika sang pemain ingin hengkang. Eriksen bisa meninggalkan klub pada bursa transfer musim dingin.

1 dari 3 halaman

Inter Sia-Siakan Eriksen

Hjulmand sendiri mengaku heran dengan pelatih Antonio Conte yang sering mencadangkan Eriksen. Ia berharap mantan pemain Ajax bisa bermain lebih banyak lagi tahun ini.

"Christian bermain terlalu sedikit di tahun 2020," kata Hjulmand kepada EkstraBladet.

"Sungguh menyia-nyiakan kualitasnya dengan terlalu sering duduk di bangku cadangan dan dia terlalu bagus untuk itu.

"Ketika saya melihat apa yang bisa dia lakukan, saya berharap dan percaya bahwa lebih banyak waktu bermain menunggunya tahun ini."

2 dari 3 halaman

Masa Depan Eriksen

Eriksen saat ini tengah dikaitkan dengan sejumlah klub seperti PSG dan Tottenham. Hjulmand berharap pemain 28 tahun tersebut membuat keputusan tepat soal masa depannya.

"Saya yakin Christian akan membuat keputusan tepat yang akan menguntungkan karier klubnya dan tim nasional Denmark," katanya.

3 dari 3 halaman

Kebugaran Eriksen

Euro 2020 akan digelar pada musim panas tahun ini. Hjulmand khawatir kondisi kebugaran Eriksen menjelang turnamen karena jarang bermain.

"Saya tidak mengkhawatirkan pemain terbaik. Namun ketika Anda mencermati itu, itu bisa mengkhawatirkan karena tidak ada ritme di sana," ucap Hjulmand.

“Baik Christian atau yang lain akan kesulitan untuk tampil di level tertinggi jika mereka tidak memiliki ritme.”

Sumber: Sempre Inter