
Bola.net - Ketidakstabilan kembali melanda dua raksasa Italia, AC Milan dan Juventus. Kedua klub secara resmi telah memecat pelatih mereka sebelum musim berakhir. Situasi ini membuat mereka menyamai rekor kelam yang terakhir terjadi pada musim 1963/64 silam.
Milan memulai domino pemecatan dengan berpisah dari Paulo Fonseca di penghujung 2024. Sebagai gantinya, mereka menunjuk kompatriotnya, Sergio Conceicao, untuk mengembalikan kejayaan Rossoneri. Namun, langkah Milan diikuti oleh Juventus yang kini juga merombak kursi kepelatihan mereka.
Juventus tak mampu bersabar lebih lama setelah serangkaian hasil buruk. Dua kekalahan telak dan performa yang tak meyakinkan membuat manajemen memutuskan untuk memecat Thiago Motta. Sebagai penggantinya, Igor Tudor ditunjuk untuk menakhodai Si Nyonya Tua.
Advertisement
Jejak Sejarah yang Terulang
Dilansir Sempre Milan, keputusan kedua klub ini membawa ingatan kembali ke musim 1963/64. Saat itu, Juventus dan Milan juga melakukan pergantian pelatih sebelum musim usai. Juventus kala itu mendepak Paulo Amaral dan menggantikannya dengan Eraldo Monzeglio.
Di sisi lain, Milan mengganti Luis Carniglia dengan Nils Liedholm. Pergantian tersebut mencerminkan situasi yang penuh tekanan bagi kedua klub. Kini, enam dekade kemudian, sejarah berulang dalam lanskap sepak bola yang telah banyak berubah.
Meski sepak bola modern lebih terbiasa dengan pergantian pelatih yang cepat, tetap saja fenomena ini menunjukkan krisis yang tengah dihadapi Milan dan Juventus. Optimisme di awal musim berubah menjadi ketidakpastian, memaksa manajemen mengambil langkah drastis.






Dua Klub Besar, Satu Masalah Serupa
Milan dan Juventus memulai musim dengan ambisi besar. Namun, inkonsistensi di lapangan membuat mereka jauh dari target yang diharapkan. Pergantian pelatih menjadi solusi instan, meski tak selalu menjamin perubahan positif.
Juventus saat ini unggul lima poin dari Milan di klasemen. Namun, persaingan ketat di papan atas membuat posisi mereka masih belum aman. Hasil-hasil buruk bisa saja membuat mereka terlempar dari zona Liga Champions.
Bagi para penggemar netral, situasi ini menghadirkan akhir musim yang menarik. Namun, bagi Milan dan Juventus, ini adalah alarm keras bahwa proyek besar mereka masih jauh dari kata sukses.
Klasemen Serie A
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Profil Igor Tudor: Pelatih Asal Kroasia yang 'Pulang' ke Juventus
- Kegagalan Proyek Thiago Motta di Juventus dalam Waktu Kurang dari 300 Hari
- Danilo Semprot Agennya Gara-Gara Komentar Negatif soal Pelatih Baru Juventus
- Juventus Menyesal Pilih Thiago Motta Sebagai Pelatih?
- Istri Thiago Motta Angkat Bicara Usai Pemecatan Suaminya dari Juventus
- Inter Berharap Sejarah Terulang Setelah Juventus dan Milan Pecat Pelatih
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 23 Maret 2025 06:30
Perkiraan Susunan Pemain Juventus Andai Jadi Dilatih Roberto Mancini
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 01:05
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:47
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:42
-
Asia 26 Maret 2025 00:40
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:52
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:47
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...