Nelangsa Paul Pogba: Dulu Pemain Termahal, Sekarang Nasibnya Merana Karena Kasus Doping

Nelangsa Paul Pogba: Dulu Pemain Termahal, Sekarang Nasibnya Merana Karena Kasus Doping
Paul Pogba saat membela Juventus pada musim 2022/2023. (c) Spada/LaPresse via AP

Bola.net - Paul Pogba pernah menjadi pemain termahal di dunia. Namun, nasibnya kini merana usai mendapat hukuman larangan bermain empat tahun akibat kasus doping.

Nama Pogba mencuat bersama Juventus. Gelandang asal Prancis tersebut bersinar saat berseragam Bianconeri pada periode 2012-2016.

Pogba menjelma menjadi gelandang terbaik Eropa. Dia kerap mencetak gol penting dan membawa Bianconeri merengkuh gelar Serie A berturut-turut.

Kiprahnya bersama Juventus ini membuat Manchester United memutuskan untuk memulangkan Pogba. Dia resmi kembali ke Old Trafford per Agustus 2016.

Pogba direkrut Manchester United dengan biaya transfer senilai 89 juga pounds. Kepindahan Pogba memecahkan rekor transfer pemain termahal dunia saat itu.

Sayangnya, keputusan Pogba kembali ke Inggris tidak sesuai harapan. Dia kesulitan menjaga performa terbaiknya dan kerap mengalami cedera.

1 dari 5 halaman

Kembali Juventus

Kembali Juventus

Gelandang Juventus, Paul Pogba. (c) Juventus Official

Setelah kontraknya habis, Pogba akhirnya kembali ke Italia dengan bergabung Juventus. Namun, kariernya semakin meredup setelah kembali ke Turin.

Pogba kerap diganggu cedera di Juventus. Alhasil, pemain yang kini berusia 30 tahun tersebut harus absen hampir di sepanjang musim 2022/2023.

Setelah cukup lama berada di ruang perawatan, Pogba cuma bisa merumput beberapa kali saja. Dia hanya bermain enam laga Serie A pada musim itu.

Dari enam laga Serie A itu, Pogba hanya berada di lapangan selama 108 menit. Dia cuma sekali dipercaya menjadi starter dan itupun tidak bermain penuh.

2 dari 5 halaman

Tersandung Kasus Doping

Tersandung Kasus Doping

Gelandang Juventus, Paul Pogba saat melawan Bologna, Minggu (27/8/2023) malam WIB. (c) dok.JuventusFC

Musim 2023/2024 berjalan lebih sulit lagi bagi. Dia baru memainkan dua laga Serie A melawan Bologna dan Empoli, lalu cedera.

Pada Oktober 2023, Pogba gagal lolos tes doping. Tes tersebut berlangsung setelah pertandingan Juventus dan Udinese di Serie A, di mana dia hanya duduk di bangku cadangan.

Dalam hasil tes doping itu, ditemukan senyawa DHEA dalam tubuh Pogba. Saat tes kedua pada Oktober 2023, hasilnya juga positif.

Sejak saat itu, Pogba ditangguhkan dari skuat Juventus. Dia harus berlatih sendiri karena kasus doping yang didakwakan kepadanya.

3 dari 5 halaman

Dapat Hukuman Berat

Dapat Hukuman Berat

Aksi Paul Pogba di laga Juventus vs Bologna pada pekan 2 Serie A 2023-2024, Minggu (28/8/2023) malam WIB. (c) dok.JuventusFC

Hukuman Pogba akhirnya keluar. Pengadilan Antidoping Nasional (NADO) Italia mengabulkan tuntutan jaksa federasi sepak bola Italia (FIGC) untuk memberi hukuman berat ke Pogba.

Pogba dinyatakan secara meyakinkan bersalah atas penyalahgunaan doping. Dia dihukum tidak boleh bermain sepak bola di level profesional hingga empat tahun ke depan.

Hukuman ini membuat Pogba tidak bisa bermain hingga 2028. Namun, pemain 30 tahun ini sudah memutuskan bakal melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga alias CAS.

4 dari 5 halaman

Tak Bersalah

Tak Bersalah

Aksi Paul Pogba pada duel Juventus vs Sevilla di leg pertama semifinal Liga Europa 2022/2023 (c) Tano Pecoraro/LaPresse via AP

Menanggapi keputusan itu, Pogba baru-baru ini mengeluarkan pernyataan resmi. Pogba mengatakan bahwa dia tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.

"Hari ini saya telah diberitahu terkait keputusan Badan Antidoping nasional dan saya percaya keputusan mereka itu keliru," tulis Pogba di akun media sosialnya.

"Saya sedih, syok, dan hati saya remuk karena semua yang sudah saya bangun dalam karier bermain profesional saya diambil dari saya.

"Ketika saya bebas dari batasan-batasan hukum, cerita yang selengkapnya akan jelas, tapi saya tidak pernah tahu atau sengaja memakai suplemen yang melanggar peraturan antidoping.

"Sebagai atlet profesional saya tidak akan pernah melakukan sesuatu untuk meningkatkan performa saya dengan menggunakan zat-zat terlarang dan tidak pernah tidak menghormati atau mencurangi sesama atlet dan suporter dari tim yang pernah saya bela atau lawan.

"Sebagai konsekuensi dari keputusan yang diumumkan hari ini, saya akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga."