
Bola.net - Di bawah kendali Jose Mourinho, Internazionale menjadi klub Italia pertama yang sanggup meraih treble Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions pada musim 2009/10 silam. Itu bukan prestasi yang mudah diemulasi, bahkan hingga sekarang.
Massimo Moratti, eks Presiden Inter yang kini menjabat Presiden Kehormatan pascapembelian Nerazzurri oleh Erick Thohir, mengaku tak bisa melupakan kejayaan mereka bersama The Special One. Moratti bahkan mengatakan kalau dia sering berangan-angan bisa membawa pria Portugal itu kembali ke Giuseppe Meazza.
"Saya sering berpikir bahwa kami lebih baik mendatangkan Jose lagi saja daripada membeli banyak pemain baru," kata Moratti kepada Tele Lombardia.
Musim 2009/10 adalah musim kedua Mourinho menangani Inter sejak hijrah dari Chelsea. Sayangnya, itu juga musim terakhir Mourinho menangani Javier Zanetti dan kawan-kawan.
Setelah mengantarkan Inter ke era kejayaannya, Mourinho meninggalkan Giuseppe Meazza dan melanjutkan petualangannya ke Spanyol bersama Real Madrid. Tiga musim di Santiago Bernabeu, Mourinho hijrah lagi dan sekarang berada di Stamford Bridge untuk menukangi Chelsea.
Inter sendiri selepas berakhirnya era Mourinho sudah berulang kali ganti pelatih. Namun, belum ada yang sanggup menyamai prestasinya. Dari Rafael Benitez, Leonardo, Gian Piero Gasperini, Claudio Ranieri hingga Andrea Stramaccioni, tak ada yang sanggup menghadirkan kejayaan serupa.
Sekarang, Inter ditangani Walter Mazzarri. Menurut Moratti, eks arsitek Napoli itu adalah pelatih bagus. Namun, Moratti masih berharap Mourinho bisa kembali ke Giuseppe Meazza suatu hari nanti.
"Saya percaya dia bakal kembali ke Inter, tapi bukan sekarang atau dalam waktu dekat. Mungkin setelah Walter Mazzarri, yang juga tak kalah bagusnya," ujar Moratti.
Dalam wawancara dengan Tele Lombardia itu, Moratti juga mengungkapkan sejumlah hal lain, termasuk tentang latar belakang penunjukan Mourinho, proses kepindahannya ke Madrid, bagaimana kehidupan The Special One di ibu kota Spanyol, juga mengenai seorang pemain legendaris Inter yang bernama Alvaro Recoba.
Simak ulasannya di halaman-halaman berikut. (tl/gia)
Massimo Moratti, eks Presiden Inter yang kini menjabat Presiden Kehormatan pascapembelian Nerazzurri oleh Erick Thohir, mengaku tak bisa melupakan kejayaan mereka bersama The Special One. Moratti bahkan mengatakan kalau dia sering berangan-angan bisa membawa pria Portugal itu kembali ke Giuseppe Meazza.
"Saya sering berpikir bahwa kami lebih baik mendatangkan Jose lagi saja daripada membeli banyak pemain baru," kata Moratti kepada Tele Lombardia.
Musim 2009/10 adalah musim kedua Mourinho menangani Inter sejak hijrah dari Chelsea. Sayangnya, itu juga musim terakhir Mourinho menangani Javier Zanetti dan kawan-kawan.
Setelah mengantarkan Inter ke era kejayaannya, Mourinho meninggalkan Giuseppe Meazza dan melanjutkan petualangannya ke Spanyol bersama Real Madrid. Tiga musim di Santiago Bernabeu, Mourinho hijrah lagi dan sekarang berada di Stamford Bridge untuk menukangi Chelsea.
Inter sendiri selepas berakhirnya era Mourinho sudah berulang kali ganti pelatih. Namun, belum ada yang sanggup menyamai prestasinya. Dari Rafael Benitez, Leonardo, Gian Piero Gasperini, Claudio Ranieri hingga Andrea Stramaccioni, tak ada yang sanggup menghadirkan kejayaan serupa.
Sekarang, Inter ditangani Walter Mazzarri. Menurut Moratti, eks arsitek Napoli itu adalah pelatih bagus. Namun, Moratti masih berharap Mourinho bisa kembali ke Giuseppe Meazza suatu hari nanti.
"Saya percaya dia bakal kembali ke Inter, tapi bukan sekarang atau dalam waktu dekat. Mungkin setelah Walter Mazzarri, yang juga tak kalah bagusnya," ujar Moratti.
Dalam wawancara dengan Tele Lombardia itu, Moratti juga mengungkapkan sejumlah hal lain, termasuk tentang latar belakang penunjukan Mourinho, proses kepindahannya ke Madrid, bagaimana kehidupan The Special One di ibu kota Spanyol, juga mengenai seorang pemain legendaris Inter yang bernama Alvaro Recoba.
Simak ulasannya di halaman-halaman berikut. (tl/gia)
1 dari 5 halaman
Roberto Mancini Sebelum Mourinho
Namun, meski merajai Serie A, kegagalan Inter lolos dari fase knockout Liga Champions musim 2007/08 setelah disingkirkan Liverpool dengan agregat 0-3 seolah menjadi titik awal berakhirnya era Mancini di Giuseppe Meazza.
Musim belum selesai, rumor dia bakal dipecat dan digantikan oleh Mourinho sudah beredar kencang dan itu lantas menjadi kenyataan.
Tak mudah memberitahu Mancini bahwa kami sudah menunjuk pelatih lain untuk menggantikannya, padahal tim sedang merayakan Scudetto.
Mourinho membuktikan profesionalismenya. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami harus menunggu urusan dengan Mancini selesai terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh. Dia berjanji akan memprioritaskan Inter semata, tanpa berbicara dengan klub-klub lain yang juga meminatinya. Dia menepati janji itu.
2 dari 5 halaman
Mourinho Menuju Madrid
Kami lalu menunjuk Rafael Benitez untuk jadi suksesornya, yang hanya bertahan selama enam bulan sebelum digantikan oleh Leonardo.
Saya rasa, bagi Mourinho, itu adalah cara terbaik untuk pergi, yaitu saat berada di puncak tertinggi.
Musim itu, kami menjuarai Supercoppa Italiana dan Piala Dunia Antarklub (bersama Benitez) serta Coppa Italia (bersama Leonardo). Andai Leonardo datang lebih cepat (tanpa harus ada penunjukan Benitez), mungkin kami juga bisa memenangi Serie A.
3 dari 5 halaman
Ketidakbahagiaan Mourinho di Madrid
Selama itu, dia sangat akrab dengan kontroversi maupun kritikan, baik dari luar maupun internal Madrid sendiri. Dua hal yang mungkin diingat banyak orang adalah insiden 'colok mata' terhadap Tito Vilanova serta keputusannya mencadangkan Iker Casillas.
Jose tidak menemukan kebahagiaan di Real Madrid. Namun, dia kini di Chelsea, klub yang dicintai juga mencintainya.
4 dari 5 halaman
Inter Mirip Recoba
Alvaro Recoba hampir setipe dengan Inter, selalu sanggup menghadirkan kejutan.
Ada kalanya dia terlihat malas, tapi di lain waktu dia sanggup melakukan sesuatu yang belum pernah kita saksikan sebelumnya.
5 dari 5 halaman
Artikel Menarik Lainnya
Klik Juga:
- EDITORIAL: Sumpah Setia Serigala-serigala Roma Pada Rudi Garcia
- EDITORIAL: Chelsea Kuat, Dengan Costa Mereka Sempurna
- EDITORIAL: Bernardeschi, Pemuda Yang 'Sisihkan' Totti
- Final-final Liga Champions di Milenium Anyar
- Meneror Pertahanan Lawan Ala Gareth Bale
- Komparasi Mesin Gol Semifinalis UCL 2013/14
- Barisan Wasit Piala Dunia 2014
- Penembak Jitu 5 Liga Top Eropa 2013/14
- 5 Pilar Pertahanan Terkuat Serie A 2013/14
- Jersey Jawara Serie A Milenium Kedua
- Nomor 10 Superior Dalam Sejarah Calcio
- Duo Attaccante Maut Serie A Satu Dekade
- Capocannoniere Serie A Periode 2003-2013
- Banjir Gol Dalam Sejarah Serie A
- Serba Pertama di Piala Dunia
- Danielle Sharp, Fans Seksi Manchester United
- Model-model Hot Paraguay 'Panaskan' Brasil 2014
- Catalina Otalvaro, si Seksi Pendukung Kolombia
- Fernanda Lima 'Jadi' Relawan Piala Dunia 2014
- Karen Herrera, Suporter Jelita Kosta Rika
- Marika Fruscio, Tifosi Fanatik Napoli Paling Hot
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa UEFA 22 April 2014 23:05
-
Liga Inggris 22 April 2014 18:16
Salahkan Ferguson, Bosnich: Seharusnya United Rekrut Mourinho
-
Liga Inggris 22 April 2014 17:46
Moyes Didepak, Wilkins Anggap Pemain United Juga Bertanggung Jawab
-
Liga Champions 22 April 2014 16:45
-
Liga Champions 22 April 2014 15:19
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...