Mengupas Rahasia Moncernya Inter Milan Belakangan Ini

Mengupas Rahasia Moncernya Inter Milan Belakangan Ini
(c) FC Internazionale
- Ada yang berbeda dengan Inter Milan dari beberapa pekan terakhir ini. Sepanjang musim ini Inter diklaim sebagai tim yang 'mandul' karena hanya bisa mencetak 1-2 gol di setiap pertandingan. Namun dalam beberapa pekan terakhir ini Nerazurri mulai meninggalkan tren tersebut dan mulai mencetak banyak gol, di mana Cagliari menjadi korban terakhir mereka pada dini hari tadi.


Fenomena moncernya Inter secara mendadak ini tentu saja menimbulkan pertanyaan di benak para pecinta sepakbola, khususnya para penggemar Serie A, apa yang dilakukan Roberto Mancini sehingga timnya mampu memenangkan pertandingan dengan banyak gol. Bolanet melihat setidaknya ada lima aspek yang menyebabkan Inter Milan semakin moncer dalam beberapa pekan ini. Apa saja lima aspek tersebut? Silahkan lihat ulasan Bolanet berikut.[initial]

 (bola/dub)
1 dari 5 halaman

Formasi 4-2-3-1

Formasi 4-2-3-1

Musim ini Roberto Mancini masih mencari-cari strategi Ideal untuk digunakan oleh Mauro Icardi dkk. Tercatat Mancini beberapa kali mengganti formasi dari 4-4-2, 4-3-3, dan 4-2-3-1. Namun formasi terakhir terbukti lebih efektif daripada dua formasi lainnya.

Pertama kali Inter menang besar musim ini adalah pada pertandingan kontra Frosinone di akhir November silam. Pada saat itu Mancini menggeser posisi Stevan Jovetic lebih ke dalam dan membiarkan Mauro Icardi sebagai striker tunggal. Hasilnya Inter menang 4-0 kontra Frosinone. Pada pertandingna kontra Sampdoria akhir pekan lalu, Mancini kembali mengulangi strategi tersebut dan hasilnya mereka kembali menang 4-0.

Pada pertandingan dini hari tadi dalam informasi yang diturunkan sebelum pertandingan, Mancini menggunakan formasi 4-4-2 dengan menduetkan Rodrigo Palacio dan Rey Manaj. Namun kenyataannya posisi Palacio sedikit lebih ke dalam sehingga menjadi formasi 4-2-3-1 dan hasilnya mereka menang 3-0.
2 dari 5 halaman

Serangan Yang lebih Efisien

Serangan Yang lebih Efisien

Selain faktor formasi, alasan mengapa Inter lebih moncer adalah efisiensi serangan mereka semakin membaik. Pada pertandingan kontra Napoli, Inter tercatat melakukan 11 tembakan, namun yang mengenai sasaran hanya tiga tembakan saja. Sisanya berakhir menjauhi gawang.

Sebagai perbandingan, bisa kita lihat pada pertandingan Udinese. Inter tercatat melakukan 13 tembakan, dimana hanya empat tembakan mereka yang tidak tepat sasaran, sisa 9 tembakan lainnya berakhir dengan empat gol, tiga saves, dan dua tendangan di blok pemain lawan.
3 dari 5 halaman

Tendangan Dari Luar Lapangan

Tendangan Dari Luar Lapangan

Salah satu aspek yang berubah lagi dari Inter Milan adalah areal tembakannya. Di beberapa pertandingan terakhir, Inter lebih gemar melakukan tembakan dari luar kotak penalti, seperti contoh pada pertandingan kontra Frosinone, dari 22 tembakan yang dilepaskan Nerrazurri, 13 diantaranya dibuat diluar kotak penalti.

Hal ini sejalan dengan informasi statistik dari Whoscored, yang menyebut bahwa rata-rata areal tembakan Inter dalam beberapa laga terakhir 53% diantaranya dilesakkan dari luar kotak penalti. Dari beberapa tembakan dari luar kotak penalti tersebut berhasil dikonversikan menjadi dua gol oleh Adem Ljajic dan Marcelo Brozovic.
4 dari 5 halaman

Mengandalkan Sayap Kiri Sebagai Permulaan Serangan

Mengandalkan Sayap Kiri Sebagai Permulaan Serangan

Dalam beberapa pekan terakhir ini, Roberto Mancini nampaknya memberikan tugas ekstra bagi sayap kiri Inter. Posisi yang biasanya ditempati oleh Adem Ljajic ini terlihat sebagai starting point dari serangan Inter.

Berdasarkan Positional Report dari statistik Whoscored, disebutkan bahwa minimal 39% Serangan Inter dimulai dari sayap kiri. Angka tersebut biasanya meningkat sampai angka 45%, di mana Inter jarang sekali memulai serangan dari tengah. Tercatat hanya 26-28% serangan Inter bermula dari tengah.
5 dari 5 halaman

Peran Vital Adem Ljajic

Peran Vital Adem Ljajic

Poin ini masih berhubungan erat dengan faktor ke empat tadi. Adem Ljajic yang berposisi sebagai Winger Kiri menjalankan tugasnya dengan baik dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat ia memiliki rata-rata akurasi umpan sebesar 88%, dengan rataan tertinggi sebesar 98% pada pertandingan kontra Udinese akhir pekan lalu.

Selain itu Ljajic sering membuat barisan pertahanan lawan kewalahan. Dalam lima pertandingna terakhir ia tercatat setidaknya melakukan 4 percobaan Dribble dan ia sudah membuat satu gol dan dua assist bagi kubu Nerrazurri.