Krzysztof Piatek dan Lini Depan Teburuk Milan di 25 Tahun Terakhir

Krzysztof Piatek dan Lini Depan Teburuk Milan di 25 Tahun Terakhir
Krzysztof Piatek dan Hakan Calhanoglu, AC Milan (c) AP Photo

Bola.net - AC Milan memang sedang mengalami masa-masa kelam dalam beberapa tahun terakhir. Namun tak bisa dimungkiri bahwa ini adalah musim terburuk mereka.

Sampai pekan ke-13 Serie A, mereka baru membukukan 14 poin saja dari empat kemenangan dan dua hasil imbang. Sisanya, klub besutan Stefano Pioli tersebut lebih sering dipaksa bertekuk lutut oleh lawannya.

Kemenangan terakhirnya sendiri didapatkan pada awal bulan November ini dari penghuni zona degradasi, SPAL. Itupun hanya dengan skor tipis 1-0 saja.

Alhasil, mereka harus menerima nasib bertengger di peringkat 12 klasemen sementara Serie A. Pergantian pelatih telah dilakukan, dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli. Tapi hasil yang diharapkan tak kunjung datang.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir

Klub berjuluk Rossoneri tersebut memiliki banyak kelemahan di berbagai sektor. Kemungkinan besar, faktor pemain yang tidak memiliki nama besar juga mempengaruhi performa Milan pada musim ini.

Namun satu sektor yang wajib disoroti adalah lini serang. Milan baru mencetak 12 gol hingga pertandingan pekan ke-13 Serie A kontra Napoli yang berlangsung pada akhir pekan kemarin.

Jumlah gol mereka bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan Genoa yang sekarang menempati peringkat ke-18. Angka tersebut juga merupakan torehan gol terburuk yang pernah diraih Milan dalam 25 ahun terakhir.

Bicara soal lini depan Milan pastinya tak bisa lepas dari sosok striker asal Polandia, Krzysztof Piatek. Pemain yang digadang-gadang sebagai 'New Lewandowski' terlihat berbeda ketimbang saat memperkuat Genoa musim lalu.

2 dari 2 halaman

Piatek yang Menurun

Piatek mencuri perhatian publik setelah berhasil mencetak 19 gol hanya dari 21 lag di berbagai ajang selama setengah musim saja. Karena itul, Milan berani menebusnya dari Genoa dengan harga 35 juta euro.

Awalnya ia cukup meyakinkan dengan catatan 11 gol dari 21 laga di berbagai ajang. Namun pada musim ini, performanya menurun drastis. Alhasil ia baru membukukan tiga gol dari 13 penampilan terakhirnya.

Situasi tidak semakin membaik dengan kehadiran Rafael Leao yang didatangkan dari Lille musim panas kemarin. Pria berumur 20 tahun tersebut baru membukukan satu gol dari 10 penampilan terakhir.

Zlatan Ibrahimovic jelas bisa menjadi solusi instan bagi Milan, setidaknya untuk memperbaiki torehan gol maupun derajat klub di klasemen. Penyerang asal Swedia itu mampu mencetak 52 gol dari 56 penampilannya bersama LA Galaxy sejak tahun 2018 lalu.

(Calciomercato.com)