Ketika AC Milan Menghipnotis dan Menghancurkan Juventus 7-1

Ketika AC Milan Menghipnotis dan Menghancurkan Juventus 7-1
AC Milan (c) Bola.net

Bola.net - Tanggal 5 Februari 1950 adalah salah satu tanggal yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah AC Milan. Pada tanggal itu, Rossoneri mencatatkan sebuah kemenangan telak dan tak terlupakan atas Juventus, rival mereka.

Kemenangan ini diraih Milan berkat performa hebat seorang pemain legendarisnya, Gunnar Nordahl. Dalam laga itu, legenda Swedia tersebut memborong tiga gol untuk Milan.

Hanya sayang, musim 1949/50 itu tak berakhir manis buat Milan. Berikut cerita singkatnya.

1 dari 4 halaman

Membalik Prediksi

Pada pekan ke-4, Milan kalah di kandang sendiri. Juventus menang 1-0 lewat gol tunggal Rinaldo Martino. Ketika ganti bertandang ke Turin pada pekan ke-23, Milan jelas kurang diunggulkan.

Namun, Milan mampu membalikkan prediksi. Bukan cuma membalik prediksi, Milan justru mencatatkan kemenangan tandang terbesar atas Juventus - yang bahkan masih bertahan hingga sekarang.

Sekitar 46 ribu pentonton di Stadio Comunale Turin menjadi saksi bagaimana Milan menghancurkan Juventus waktu itu.

2 dari 4 halaman

Awal Rivalitas

Rivalitas Milan dan Juventus, yang disebut sebagai 'dua tim terbesar Italia', memanas setelah laga ini.

Juventus mulai mendominasi liga dan 'menguasai' kota Turin menyusul berakhirnya era Il Grande Torino akibat tragedi Superga yang menimpa sang rival sekota pada 4 Mei 1949.

Turin diguyur hujan deras ketika Milan datang berkunjung pada 5 Februari 1950.

Meski skuadnya dikabarkan kelelahan, Juventus tetap difavoritkan untuk mengalahkan Milan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. La Vecchia Signora dipaksa bertekuk lutut oleh Milan yang dimotori trio Gre-No-Li (Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, Nils Liedholm).

Nordahl sendiri mencetak hat-trick dan Milan menang telak 6-1. Kemenangan fantastis ini pun menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah panjang Milan.

3 dari 4 halaman

Kedigdayaan Milan

Juventus XI: Viola, Bertuccelli, Manente, Mari, Parola, Piccinini, Muccinelli, Martino, Boniperti, J. Hansen, Praest.

Pelatih: Jesse Carver.

Milan XI: Lorenzo Buffon, Belloni, Foglia, Annovazzi, Tognon, Bonomi, Burini, Gren, Nordahl, Liedholm, Candiani.

Pelatih: Lajos Czeizler.

Juventus 1-7 AC Milan

  • 12' 1-0 Hansen
  • 15' 1-1 Nordahl
  • 23' 1-2 Gren
  • 24' 1-3 Liedholm
  • 26' 1-4 Nordahl
  • 49' 1-5 Nordahl
  • 70' 1-6 Burini
  • 84' 1-7 Candiani.
4 dari 4 halaman

Menghipnotis

Setelah pertandingan itu, sederet headline bombastis mewarnai halaman depan surat-surat kabar lokal. Termasuk di antaranya adalah "AC Milan menghipnotis Juventus dan mempermalukan mereka dengan sebuah kemenangan yang mengagumkan."

Namun, sebuah anomali terjadi. Tim yang kalah 1-7 itu ternyata beberapa bulan kemudian sanggup berdiri di puncak dan meraih Scudetto.

Ya, Juventus musim itu keluar sebagai juara. Milan finis peringkat dua, di atas Inter.

Meski begitu, musim itu tetap dikenang sebagai salah satu musim terbaik Milan. Penyebabnya cuma satu hal: Penghancuran La Vecchia Signora.