Keterpurukan AC Milan di Mata Keisuke Honda: Pemain Standar, Tak Punya Strategi

Keterpurukan AC Milan di Mata Keisuke Honda: Pemain Standar, Tak Punya Strategi
Keisuke Honda (c) LightRocket

Bola.net - Keisuke Honda pernah menjadi bagian dari skuad AC Milan pada 2014 hingga 2017. Saat itu, Milan berada dalam periode yang sulit dan tidak mampu bersaing untuk meraih gelar juara.

Sebelum kembali bersaing untuk gelar pada musim 2020/2021 ini, Milan memang sempat berada di fase yang sulit. Mereka tidak pernah meraih gelar scudetto sejak terakhir kali meraihnya pada musim 2010/2021.

Bahkan, Milan sempat absen untuk waktu cukup lama di kompetisi Eropa. Rossoneri gagal tampil di Liga Champions maupun Liga Europa karena tampil buruk di Serie A dan hanya berada di papan tengah klasemen.

1 dari 2 halaman

Alasan AC Milan Bapuk

Keisuke Honda menjadi bagian dari era keterpurukan Milan di atas. Pemain asal Jepang itu menyebut ada beberapa masalah yang membuat Milan tidak mampu bersaing. Salah satunya kualitas pemain.

"Klub tidak punya uang untuk membeli pemain top. Ada begitu banyak pemain 'normal' yang mendapat kesempatan untuk bermain di Milan," ucap Honda dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Selain itu, Honda menyebut Milan tidak cukup matang dari sisi taktikal. Sebab, Milan begitu mudah melakukan pergantian pelatih. Kualitas pelatih yang dipilih pun tidak cukup memadai.

"Kami tidak punya strategi, kami merasa pelatih baru datang setiap tiga bulan. Filippo Inzaghi berada di bangku cadangan dan dia terlalu cepat mengambil alih peran pelatih. Kami sering bicara kerja keras, tapi tidak pernah melakukannya," katanya.

2 dari 2 halaman

Tidak Menyesal

Keisuke Honda bermain untuk AC Milan pada periode yang sulit. Mereka tidak tampil pada kompetisi level Eropa. Namun, legenda sepak bola Jepang itu tidak pernah menyesali karirnya bersama Rossoneri.

"Saya tidak ragu sedetik pun ketika panggilan datang dari Milan. Beberapa tahun sebelumnya saya juga dekat dengan Lazio, tapi CSKA Moscow menolak tawaran tersebut," kata Honda.

"Hari ini saya masih berterima kasih kepada Adriano Galliani karena telah mewujudkan impian saya, tetapi ada banyak masalah juga. Dalam konteks lain, saya harus mengakui, saya mungkin tidak akan pernah bermain untuk Milan," katanya.

Sumber: La Gazzetta dello Sport