Kegagalan Proyek Thiago Motta di Juventus dalam Waktu Kurang dari 300 Hari

Kegagalan Proyek Thiago Motta di Juventus dalam Waktu Kurang dari 300 Hari
Serie A 2024/25: Pelatih Juventus, Thiago Motta, jelang kick-off pertandingan Juventus vs Lazio di pekan 8 (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Bola.net - Thiago Motta ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada 12 Juni 2024. Ia diharapkan membawa klub kembali bersaing di level tertinggi.

Ia menandatangani kontrak tiga tahun, menunjukkan komitmen jangka panjang klub. Namun, dalam 284 hari, ia gagal memenuhi ekspektasi.

Juventus tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia lebih awal. Mereka juga tertinggal dalam perburuan posisi empat besar Serie A.

Hasil buruk ini membuat Juventus memutuskan untuk memecat Motta. Igor Tudor kemudian dipilih sebagai penggantinya.

1 dari 6 halaman

Performa Tidak Konsisten

Performa Tidak Konsisten

Reaksi para pemain Juventus setelah kalah dalam adu penalti pada laga perempat final Coppa Italia melawan Empoli, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Juventus memulai musim dengan terlalu banyak hasil imbang. Mereka baru mengalami kekalahan pertama di liga pada 25 Januari 2025 melawan Napoli.

Kemenangan atas Manchester City dan RB Leipzig di awal musim sempat memberi harapan. Namun, ketidakstabilan performa terus menghambat tim.

Mereka bisa menang atas tim kuat, tetapi kehilangan poin melawan tim papan bawah. Ini menunjukkan kurangnya konsistensi dalam skuat asuhan Motta.

Pertandingan Selanjutnya
Liga Italia Liga Italia | 30 Maret 2025
Juventus Juventus
00:00 WIB
Genoa Genoa
2 dari 6 halaman

Masalah di Ruang Ganti

Masalah di Ruang Ganti

Momen selebrasi Dusan Vlahovic usai cetak gol di laga Inter Milan vs Juventus, Serie A 2024/2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Hubungan Motta dengan para pemain tidak selalu harmonis. Kapten Danilo dan Nicolo Fagioli tidak mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih.

Danilo akhirnya meninggalkan klub pada Januari, meninggalkan kekosongan kepemimpinan. Motta kemudian menunjuk Manuel Locatelli sebagai kapten baru.

Beberapa pemain, termasuk Dusan Vlahovic, merasa tidak puas dengan keputusan pelatih. Motta juga sering mengubah kebijakan dalam tim.

3 dari 6 halaman

Taktik yang Membingungkan

Taktik yang Membingungkan

Ekspresi pemain Juventus saat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia 2024/2025. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Motta awalnya membawa pendekatan menyerang yang segar. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, taktiknya tampak tidak jelas.

Juventus mulai sering kehilangan kendali di pertandingan penting. Mereka juga mengalami kekalahan telak, termasuk 4-0 di kandang dari Atalanta.

Situasi semakin memburuk setelah tersingkir dari Liga Champions oleh PSV. Kekalahan dari Empoli di Coppa Italia semakin memperburuk keadaan.

4 dari 6 halaman

Pengeluaran Besar, Hasil Mengecewakan

Pengeluaran Besar, Hasil Mengecewakan

Gelandang Juventus, Teun Koopmeiners (c) Juventus FC

Juventus menghabiskan banyak uang untuk mendukung proyek Motta. Pembelian Douglas Luiz, Teun Koopmeiners, dan Nico Gonzalez belum memberikan dampak besar.

Dalam satu musim, Juventus mengeluarkan dana sebesar empat tahun di era Massimiliano Allegri. Namun, hasil di lapangan tidak sesuai harapan.

Sebaliknya, pemain yang dilepas seperti Nicolo Fagioli dan Dean Huijsen mulai menunjukkan potensinya di klub lain. Ini semakin memperburuk citra klub.

5 dari 6 halaman

Akhir yang Tak Terelakkan

Akhir yang Tak Terelakkan

Pelatih Juventus, Thiago Motta saat melawan Fiorentina. (c) Alfredo Falcone/LaPresse via AP

Dengan hanya 52 poin dalam 29 laga, Juventus mencatatkan rekor terburuk dalam 13 tahun. Ini menjadi alasan utama pemecatan Motta.

Manajemen akhirnya mengambil keputusan untuk mencari solusi baru. Igor Tudor dipercaya untuk mengambil alih hingga akhir musim.

Musim Juventus sudah hampir berakhir tanpa trofi. Kini, satu-satunya target yang tersisa adalah finis di empat besar Serie A.

Sumber: Football Italia

6 dari 6 halaman

Klasemen Serie A