Kaleidoskop Serie A 2019: Era Baru Juventus dan Kebangkitan Inter Milan

Kaleidoskop Serie A 2019: Era Baru Juventus dan Kebangkitan Inter Milan
Juventus vs Inter Milan (c) FCIM

Bola.net - Pertandingan antara Sassuolo melawan Napoli yang digelar pada hari Senin (23/12/2019) resmi menjadi penutup ajang Serie A di tahun 2019. Sejumlah hasil yang menarik disajikan oleh beberapa klub penting.

Pekan ke-17 Serie A dimulai dengan laga antara Sampdoria melawan Juventus yang digelar pada Kamis (19./12/2019) di Stadio Comunale Luigi Ferraris. Bianconeri berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1.

Hasil itu sempat membuat Juventus memuncaki klasemen sementara, sampai digusur kembali oleh Inter Milan. Klub besutan Antonio Conte itu mengalahkan Genoa dengan skor 4-0 pada Minggu (22/12/2019I di San Siro.

Yang mencolok adalah laga antara Atalanta melawan AC Milan. Tampil di hadapan pendukung setia yang memadati Atleti Azzuri d'Italia, Atalanta berhasil menuai kemenangan dengan skor telak 5-0 atas klub berjuluk Rossoneri tersebut.

Menarik untuk disimak apa saja yang terjadi di pentas tertinggi Italia tersebut selama tahun 2019 ini. Scroll ke bawah untuk mengetahui informasi selengkapnya.

1 dari 5 halaman

Memudarnya Dominasi Juventus

Memudarnya Dominasi Juventus

Juventus juara Serie A 2018/19 (c) Bola

Tidak bisa dimungkiri bahwa Italia masih belum bisa jauh dari kiprah apik Juventus. Mereka telah mendominasi kompetisi domestik sejak tahun 2011 hingga sekarang.

Di Serie A, Juventus tidak menemui kesulitan untuk menjadi seorang pemenang. Mereka memimpin puncak klasemen hingga pekan terakhir dengan keunggulan 11 poin atas tim yang menghuni peringkat kedua, Napoli.

Bahkan gelar Scudetto sudah pasti mereka miliki sejak bulan April 2019. Kemenangan atas Fiorentina membuat mereka, secara hitung-hitungan, sudah tak bisa terkejar lagi oleh Napoli yang menjadi pesaingnya.

Namun Juventus hanya mampu menjuarai Serie A. Mereka melempem di Coppa Italia. Perjalanan Cristiano Ronaldo dkk harus kandas di babak perempat final setelah mereka kalah atas Atalanta dengan skor 0-3.

Pada akhirnya, kompetisi tersebut menghasilkan pemenang baru setelah empat tahun lamanya. Klub tersebut adalah Lazio, yang pada babak final berhasil mengalahkan Atalanta dengan skor 2-0.

2 dari 5 halaman

Juventus Memasuki Era Peralihan

Juventus Memasuki Era Peralihan

Pelatih asal Italia, Maurizio Sarri, mengunjungi pusat latihan Juventus pada hari Rabu (19/6). (c) Juventus FC

Dominasi Juventus selama lima tahun terakhir tak bisa lepas dari jasa sang pelatih, Massimiliano Allegri. Sejak dirinya tiba di tahun 2015 lalu, gelar Scudetto dan Coppa Italia tak pernah bisa lepas dari genggaman Juventus.

Namun pada akhirnya, sebuah era selalu menemui akhirnya. Allegri memutuskan mundur dari jabatannya dan kemudian digantikan oleh Maurizio Sarri, yang diketahui sebagai eks pelatih Napoli.

Sarri memberikan perubahan yang segar dalam permainan Juventus, walaupun belum sepenuhnya sempurna. Juventus mulai terlihat rajin menyerang dengan sajian permainan yang atraktif.

Namun, bicara soal hasil, Juventus masih belum memuaskan publik. Kendati baru menelan satu kekalahan di ajang Serie A, mereka acap kali meraih kemenangan dengan skor tipis. Tak bisa dimungkiri, Juventus sedang berada di masa transisi.

3 dari 5 halaman

Sensasi di Bursa Transfer Musim Panas

Sensasi di Bursa Transfer Musim Panas

Matthijs De Ligt (c) Juventus.com

Semua mata tertuju kepada Juventus dan Inter Milan pada bursa transfer musim panas kemarin. Kedua klub tersebut cukup aktif dalam mendatangkan nama-nama yang cukup mentereng di dunia sepak bola.

Juventus sukses mengamankan jasa bek muda berbakat asal Belanda, Matthijs De Ligt. Untuk mendapatkan tanda tangan pria berumur 20 tahun itu, mereka harus merogoh kocek sebesar 75 juta euro plus bonus.

Sementara itu, Inter Milan berhasil menghadirkan bomber asal Belgia, Romelu Lukaku. Proses kepindahannya cukup berbelit-belit hingga sang pemain baru tiba di Italia jelang bursa transfer ditutup.

Lukaku didatangkan dari Manchester United dengan mahar 75 juta euro. Selain itu, Inter Milan juga sukses mendapatkan jasa Alexis Sanchez dengan status pinjaman. Namun, pemain tersebut harus menepi untuk sementara karena cedera.

4 dari 5 halaman

Kebangkitan Inter Milan

Kebangkitan Inter Milan

Inter Milan (c) AP Photo

Pesaing Juventus pada musim ini bukan lagi Napoli, namun Inter Milan. Pergantian pada kursi kepelatihan memberikan dampak yang sangat signifikan kepada Nerazzurri.

Seperti yang diketahui, Inter Milan menunjuk Antonio Conte sebagai pelatih berikutnya. Conte diangkat sebagai pengganti Luciano Spalletti yang didepak usai membawa Inter Milan kembali finis di empat besar.

Conte langsung mengubah wajah Inter sebagai salah satu klub yang berbahaya di Serie A. Sekarang ini, mereka tengah menduduki puncak klasemen sementara dan meraih poin yang sama dengan sang juara bertahan, Juventus.

Sama seperti Juventus, mereka juga baru menelan satu kekalahan saja. Rekor kebobolannya pun kian membaik, di mana mereka baru ada 14 bola yang bersarang ke gawang Samir Handanovic.

5 dari 5 halaman

Rasisme yang Masih Hidup

Rasisme yang Masih Hidup

Ekspresi kekecewaan Romelu Lukaku usai Inter Milan dikalahkan Barcelona, Rabu (11/12/2019) dini hari WIB. (c) AP Photo

Rasisme masih menjadi momok bagi Serie A di tahun 2019 ini. Bahkan bisa dikatakan lebih parah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kasus pertama terjadi pada bulan Maret, di mana Moise Kean menjadi sasaran ejekan bernada rasis dari oknum fans Cagliari. Eks striker Juventus itu bahkan sampai membalas dengan memprovokasi balik mereka usai mencetak gol.

Romelu Lukaku bahkan sudah merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan saat baru menjalani laga kedua Serie A bersama Inter Milan. Dan lagi-lagi, aksi rasis tersebut datang dari segelintir fans Cagliari.

Terakhir ada Mario Balotelli yang sekarang memperkuat klub promosi, Brescia. Ia mendapatkan ejekan dari suporter Hellas Verona. Balotelli bahkan harus dibujuk oleh pemain dari dua klub tersebut agar tidak meninggalkan permainan.