Juventus, Inter Milan, dan AC Milan: Rival di Lapangan, Akur Soal Bisnis

Juventus, Inter Milan, dan AC Milan: Rival di Lapangan, Akur Soal Bisnis
Juventus mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 pada pekan 12 Serie A 2019-2020, Senin (11/11/2019) dini hari WIB. (c) ANSA via AP Photo

Bola.net - Sudah bukan rahasia lagi kalau tiga klub besar Italia, Juventus, Inter Milan dan AC Milan tidak akur di atas lapangan. Namun ternyata, pemimpin dari ketiga tim tersebut justru akur jika berbicara soal bisnis.

Ketiga klub ini bisa dikatakan paling dekoratif dalam hal prestasi. Di kancah Serie A, Inter dan Milan kompak dengan torehan gelar 18 Scudetto. Sementara Juventus memimpin dengan raihan 36 gelar (tidak termasuk dua yang dicabut).

Inter dan Milan memang kalah jauh di kancah domestik, namun mereka juga punya prestasi yang membanggakan. Milan memiliki tujuh trofi Liga Champions, sementara Inter berstatus sebagai tim yang pernah meraih treble.

Persaingan antara ketiga tim ini terbilang ketat, dan tidak jarang berlangsung sengit dan panas. Ada gengsi besar yang terlibat sehingga kemenangan menjadi harga mati jika dua dari ketiga klub tersebut saling bertatap muka.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Akur Dalam Hal Bisnis

Namun, situasinya berbeda kalau di luar lapangan terutama dalam hal bisnis. Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mengaku bahwa dirinya akur dengan presiden Inter Milan, Steven Zhang, dan Elliott Management selaku pemilik Milan.

Situasi ini sangat berbeda jika dibandingkan dulu, di mana ketiga tim masih dipegang oleh pemilik legendaris. Juventus dengan Giovanni Agnelli, Inter dipegang Massimo Moratti, sementara Milan dipimpin Silvio Berlusconi.

"Untuk pertama kalinya sejak saya jadi presiden Juventus, Milan, Inter dan kami punya ketertarikan yang sama. Saya berterima kasih kepada Mr Zhang dan Paul Singer dari Elliott Fund," ujar Agnelli dikutip dari Football Italia.

"Jika kami bisa menjalankan strategi bisnis bersama dengan pelayanan dari Serie A, ini tidak bisa gagal, baik jika kami mengembangkan rencananya sendiri atau dikembangkan oleh pihak ketiga," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Yakin Kompetisi Berlangsung Lancar

Bicara soal bisnis, Juventus baru saja melaporkan kerugian sebesar 879,7 juta euro, 39,9 juta di antaranya berasal dari musim 2018/19. Kerugian ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang sempat membuat kompetisi berhenti total.

Covid-19 juga berdampak kepada pemain. Regulasi isolasi mandiri yang ketat bisa membuat seorang pemain harus menepi selama beberapa hari. Itulah yang dialami oleh Cristiano Ronaldo dan Weston McKennie.

Beberapa klub juga mengumumkan sejumlah nama yang terjangkit virus serupa. Jika terus berlanjut, Serie A bisa saja tertunda seperti pada bulan Maret lalu. Namun Agnelli yakin bahwa kompetisi akan berlangsung tanpa hambatan.

"Protokol yang diberikan federasi kepada kami sesuai dengan Kementerian Kesehatan, Olahraga, dan persetujuan dari Komite Ilmiah Teknis, jika diterapkan dengan benar, sudah cukup untuk memungkinkan kami menyelesaikan musim dengan lancar," pungkasnya.

(Football Italia)