Juventus 2-4 Parma, Tripletta Hernan Crespo dan Keperkasaan I Gialloblu

Juventus 2-4 Parma, Tripletta Hernan Crespo dan Keperkasaan I Gialloblu
Hernan Crespo (c) Parma Calcio 1913

Bola.net - Musim 1998/99 adalah salah satu musim terburuk Juventus di Serie A. Sebaliknya, itu merupakan salah satu musim terbaik Parma di kasta tertinggi Italia.

Juventus sejatinya berstatus juara bertahan, setelah musim sebelumnya meraih Scudetto dengan pelatih Marcello Lippi sebagai otak dan Alessandro Del Piero sebagai motor serangan.

Namun, Juventus tampil inkonsisten dan memble di musim 1998/99. Itu tak lepas dari sebuah kesialan di awal musim, di mana Del Piero dihantam cedera.

Musim itu, Juventus menelan total 10 kekalahan dari 34 pertandingan di Serie A. Kekalahan terburuk mereka telan di laga kandang melawan Parma, dengan skor 2-4.

Striker I Gialloblu asal Argentina, Hernan Crespo, meruntuhkan sang juara bertahan dengan tripletta, tiga golnya.

1 dari 6 halaman

Parma yang Perkasa

Parma 1998/99 adalah tim yang cukup perkasa. Waktu itu, Parma memiliki pemain-pemain seperti Gianluigi Buffon di bawah mistar, Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram di lini belakang, Dino Baggio dan Juan Sebastian Veron di lini tengah, serta duet maut Hernan Crespo dan Enrico Chiesa di lini serang.

Tim ini dipoles oleh Alberto Malesani dengan tangan dinginnya. Musim itu, mereka bahkan sukses meraih dua gelar juara, yakni Coppa Italia dan UEFA Cup.

Di final Coppa Italia, Parma mengalahkan Fiorentina yang diperkuat Gabriel Batistuta lewat keunggulan gol tandang dalam agregat 3-3. Di final UEFA Cup, Parma menghancurkan Marseille tiga gol tanpa balas.

Itulah sekilas tentang kekuatan Parma di musim 1998/99.

2 dari 6 halaman

Persaingan Ketat di Serie A

Namun, Parma belum cukup kuat untuk bersaing di Serie A. Musim itu, Parma finis peringkat empat, di bawah AC Milan, Lazio, dan Fiorentina.

Di Serie A musim itu, Parma meraih 15 kemenangan, sepuluh hasil imbang, dan sembilan kekalahan. Parma juga mencetak 55 gol, hanya terpaut empat gol dari Milan yang keluar sebagai juara.

Dari 15 kemenangan yang diraih Parma musim itu, satu yang paling berkesan adalah ketika tandang melawan Juventus pada pekan 20.

3 dari 6 halaman

Juventus Tanpa Sejumlah Pilar

Juventus Tanpa Sejumlah Pilar

Marcello Lippi (c) AFP

Juventus menjamu Parma di Stadio delle Alpi, 7 Februari 1999. Waktu itu, Juventus berada di posisi 9 klasemen sementara, sedangkan Parma di posisi 3.

Juventus turun di laga itu tanpa sejumlah pilar. Juventus kehilangan Del Piero dan Filippo Inzaghi, sementara Antonio Conte dan Didier Deschamps hanya cukup fit untuk duduk di bangku cadangan.

Lippi pun dipaksa memutar otak. Namun, strateginya tak membuahkan hasil sesuai harapan.

Gol pembuka Alessio Tacchinardi di menit 15 justru memancing serangan balasan gila-gilaan dari Parma.

4 dari 6 halaman

Crespo 3, Chiesa 1

Crespo 3, Chiesa 1

Dukungan penuh para tifosi Parma (c) AFP

Setelah tertinggal, Parma berusaha menekan balik. Dimotori Veron di tengah, serta lesatan-lesatan Antonio Bennarivo dan Thuram dari posisi bek sayap, Parma mendapatkan gol balasan di menit 35.

Gol balasan dicetak Crespo, dari assist Chiesa. Setelah itu, ganti Chiesa yang membobol gawang Angelo Peruzzi untuk membawa Parma berbalik memimpin.

Parma menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1, setelah Crespo menuntaskan operan Bennarivo untuk mencetak golnya yang ke-13 musim itu.

Di babak kedua, pada menit 58, Crespo menggenapi tripletta-nya. Dari crossing sang kompatriot Veron, Crespo membobol gawang Juventus sebuah instep-backheel yang brilian.

Juventus cuma bisa menipiskan selisih skor lewat Daniel Fonseca, yang memaksimalkan operan Zinedine Zidane.

5 dari 6 halaman

Susunan Pemain dan Cuplikan Gol

Juventus XI: Angelo Peruzzi; Mark Iuliano, Zoran Mirkovic, Paolo Montero, Gianluca Pessotto; Edgar Davids, Angelo Di Livio, Alessio Tacchinardi, Zinédine Zidane; Juan Esnaider, Daniel Fonseca.

Pelatih: Marcelo Lippi.

Parma XI: Gianluigi Buffon; Antonio Benarrivo, Fabio Cannavaro, Nestor Sensini, Lilian Thuram; Dino Baggio, Stefano Fiore, Diego Fuser, Juan Sebastian Veron; Enrico Chiesa, Hernan Crespo.

Pelatih: Alberto Malesani.

6 dari 6 halaman

Menandari Akhir Era Kepelatihan Lippi

Saat itu, Lippi telah melatih Juventus sejak 1994. Selama itu, Lippi mempersembahkan sederet gelar juara.

Termasuk di antaranya adalah Scudetto Serie A 1994/95, 1996/97, dan 1997/98 dan Liga Champions 1995/96.

Namun, kekalahan memalukan dari Parma menandai akhir dari era kepelatihannya. Setelah kekalahan itu, Lippi mengundurkan diri dari posisinya. Juventus kemudian menunjuk Carlo Ancelotti sebagai penggantinya.

Sementara itu, Lippi lalu melatih Inter Milan periode 1999-2000, sebelum akhirnya kembali ke Juventus periode 2001-2004.