Italia Dikarantina, Begovic: Seperti Adegan di Film-Film

Italia Dikarantina, Begovic: Seperti Adegan di Film-Film
Asmir Begovic (c) acmilan.com

Bola.net - Kiper AC Milan Asmir Begovic mengungkapkan bagaimana rasanya tinggal di Italia yang kini tengah menjalani masa karantina demi mencegah Virus Corona menyebar makin luas.

Italia menjadi salah satu negara di luar China yang terkena dampak paling parah dari penyebaran Virus Corona. Awalnya pemerintah mengkarantina sejumlah area di Italia bagian utara.

Namun karena virus itu menyebar makin masif, langkah lebih tegas diambil. Semua kegiatan yang melibatkan banyak orang ditiadakan untuk sementara waktu.

Termasuk juga kegiatan sepak bola. Selain itu pemerintah juga memutuskan untuk mengkarantina seluruh penjuru negeri Spaghetti tersebut.

1 dari 2 halaman

Testimoni Begovic

Asmir Begovic bisa dibilang cukup apes. Sebab ia datang ke Italia pada bulan Januari 2020 kemarin.

Ia diboyong ke AC Milan untuk mengisi pos yang ditinggalkan oleh Pepe Reina. Dan tak lama setelah menjalani karir di negeri tersebut, kini ia harus mengalami pengalaman yang bisa dikatakan sangat tidak menyenangkan.

"Ini karantina total. Jalanan sepi. Satu-satunya yang terbuka adalah supermarket," beber Begovic pada Daily Mirror.

"Anda bisa mendapatkan sedikit makanan dan kemudian langsung kembali ke rumah Anda. Ini gila," serunya.

“Ini kota besar, saya tinggal di kota dan Anda pikir itu sebuah film. Orang-orang mengatakan ini seperti adegan di film-film dan itu memang benar. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Saya tidak yakin orang mengerti betapa buruknya hal ini di sini," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Mimpi Buruk

Virus Corona itu sendiri telah menjangkiti sejumlah pemain di pentas Serie A. Yang pertama terdeteksi adalah bek Juventus, Daniele Rugani.

Kemudian disusul penyerang Sampdoria, Manolo Gabbiadini. Sejumlah pemain lain kemudian juga terdeteksi. Asmir Begovic pun berharap mimpi buruk ini segera berakhir secepatanya.

“Ini telah melanda Italia dengan sangat keras. Apa alasan untuk itu saya tidak tahu - mungkin sisi obatnya," cetusnya.

“Tapi itu telah memukul negara itu dengan keras. Anda merasa kasihan untuk negara ini, dengan banyak kematian dan orang yang terinfeksi. Ini menghancurkan dan menyakitkan bagi orang-orang."

“Sekarang Anda melihat klub lain, sesama pemain mendapatkannya dan rasanya seperti mimpi buruk dan Anda hanya bisa berharap semuanya kembali normal sesegera mungkin," tegas kiper asal Bosnia ini.

(daily mirror)