Inter Milan Kalah, Roberto Mancini Kecam Wasit

Inter Milan Kalah, Roberto Mancini Kecam Wasit
Roberto Mancini (c) AFP
- Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini mengecam beberapa keputusan dari wasit yang memimpin laga timnya melawan Torino. Menurutnya, kepemimpinan wasit absurd dan berat sebelah.


Pada laga tersebut, Inter Milan sejatinya mampu unggul lebih dahulu lewat gol penalti dari Mauro Icardi. Namun Torino mampu membalikkan skor lewat gol lewat Cristian Molinaro dan penalti Andrea Belotti di babak kedua.


Salah satu keputusan yang membuat Mancini meradang adalah keputusan wasit mengeluarkan kartu merah pada Nagatomo dan menghasilkan penalti untuk gol kemenangan Torino.


"Ini merupakan laga yang sulit untuk dikomentari, karena seharusnya tak selesai di awal babak kedua. Kami kalah di laga yang kelihatannya mustahil untuk kalah," ujar Mancini.


"Ada periode pada musim ini dimana semua berjalan sesuai harapan dan momen saat anda kebobolan di setiap percobaan. Saya pikir masalah kami adalah kami tidak membunuh permainan. Ini juga terjadi melawan Roma, kami harus lebih bersungguh-sungguh untuk menuntaskan laga," tambahnya.


Lebih lanjut lagi, Mancini memprotes beberapa keputusan dari wasit. Terutama lewat kartu merah pada Yuto Nagatomo yang membuat Inter Milan bermain dengan 9 pemain setelah sebelumnya Miranda juga mendapatkan kartu kuning kedua.


"Tak mungkin setiap kali main kandang pemain kami mendapatkan kartu merah dan lawan mendapat penalti. Kartu kuning kedua Miranda sudah tepat, tapi yang pertama tidak. Bola mengenai bahunya, jadi bukan handball. Hal-hal seperti ini hanya terjadi pada Inter."


“Soal kartu merah Nagatomo, itu sungguh aneh. Bahkan dari kejauhan anda bisa katakan Belotti sengaja mencari kontak dengan Nagatomo. Ada lima ofisial di sana, tidak satu pun dari mereka melihat adanya diving," tambahnya.


“Sebuah penalti yang jelas tapi tak diberikan kepada Icardi. Saya juga akui penalti kami adalah sebuah kesalahan, menurut pandangan saya penalti-penalti itu tidak seharusnya diberikan secara umum," tandasnya. (foti/dzi)