
Bola.net - Perlakukan Inter Milan pada Wesley Sneijder menuai kecaman dari Asosiasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) yang menganggap aksi tersebut sebagai bentuk pemerasan untuk pemain.
Nerazzurri membekukan Sneijder dari skuad utama sampai ia bersedia menandatangani kontrak baru dengan pemotongan gaji. Dan FIFPro mengecam kebijakan tersebut, sebagaimana situasi Fernando Llorente di Athletic Bilbao.
FIFPro berencana membicarakan isu tersebut dengan FIFA, UEFA dan Komisi Eropa karena mereka merasa kini para pemain dihadapkan pada tekanan untuk memperpanjang kontraknya. Mereka pun menengarai sepak bola kini hanyalah ladang bisnis, tak lagi memperhatikan aspek permainan di lapangan.
"Ini bukan fenomena baru. Klub memaksa pemain dengan kontrak yang nyaris usai untuk menandatangani kesepakatan baru. Jika ia menolak, klub menempatkannya di bangku cadangan atau di tribun," bunyi pernyataan FIFPro.
Sekjen FIFPro, Theo van Seggelen bahkan mengklaim Sneijder dan Llorente bukan satu-satunya korban karena hampir semua klub di Eropa menggunakan langkah tersebut. "Ini saatnya membunyikan alarm peringatan. Klub mengatakan pemain harus mematuhi kontraknya, tapi mengapa itu tak berlaku sebaliknya," ucap Van Seggelen pada harian Volkskrant dan Radio NOS.
Kontrak Sneijder di Meazza sendiri akan habis pertengahan 2015 mendatang, sementara Llorente terikat kontrak di Los Leones hingga akhir musim nanti. (foti/row)
Nerazzurri membekukan Sneijder dari skuad utama sampai ia bersedia menandatangani kontrak baru dengan pemotongan gaji. Dan FIFPro mengecam kebijakan tersebut, sebagaimana situasi Fernando Llorente di Athletic Bilbao.
FIFPro berencana membicarakan isu tersebut dengan FIFA, UEFA dan Komisi Eropa karena mereka merasa kini para pemain dihadapkan pada tekanan untuk memperpanjang kontraknya. Mereka pun menengarai sepak bola kini hanyalah ladang bisnis, tak lagi memperhatikan aspek permainan di lapangan.
"Ini bukan fenomena baru. Klub memaksa pemain dengan kontrak yang nyaris usai untuk menandatangani kesepakatan baru. Jika ia menolak, klub menempatkannya di bangku cadangan atau di tribun," bunyi pernyataan FIFPro.
Sekjen FIFPro, Theo van Seggelen bahkan mengklaim Sneijder dan Llorente bukan satu-satunya korban karena hampir semua klub di Eropa menggunakan langkah tersebut. "Ini saatnya membunyikan alarm peringatan. Klub mengatakan pemain harus mematuhi kontraknya, tapi mengapa itu tak berlaku sebaliknya," ucap Van Seggelen pada harian Volkskrant dan Radio NOS.
Kontrak Sneijder di Meazza sendiri akan habis pertengahan 2015 mendatang, sementara Llorente terikat kontrak di Los Leones hingga akhir musim nanti. (foti/row)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa Lain 28 November 2012 15:51
-
Liga Italia 27 November 2012 14:52
-
Liga Italia 27 November 2012 12:50
-
Open Play 27 November 2012 06:44
-
Liga Italia 26 November 2012 12:20
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 26 Maret 2025 09:15
-
Liga Italia 26 Maret 2025 08:56
-
Voli 26 Maret 2025 08:47
-
Voli 26 Maret 2025 08:47
-
Voli 26 Maret 2025 08:47
-
Liga Spanyol 26 Maret 2025 08:45
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...