Hidup Berdampingan dengan COVID-19 Seperti Parma

Hidup Berdampingan dengan COVID-19 Seperti Parma
Parma (c) AP Photo

Bola.net - Pandemi COVID-19 membuat tatanan hidup berubah. Periode New Normal pun diperkenalkan. Klub Serie A Italia, Parma, tak mau menjadikan kasus-kasus positif COVID sebagai alasan untuk tidak berangkat ke tempat pertandingan.

Sebelum musim 2020/21 digelar, semua klub Serie A sudah sepakat. Ada protokol kesehatan yang mereka jadikan panduan. Ini dilakukan supaya kompetisi bisa berlangsung dan selesai dengan normal.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada pekan ketiga musim 2020/21, Napoli seharusnya main tandang melawan Juventus. Namun, ada dua kasus positif COVID-19 di skuad Napoli. Pemerintah kota Naples tak mengizinkan tim Napoli bepergian, dan mereka pun gagal berangkat ke Turin.

Napoli kemudian dinyatakan kalah 0-3 karena tak hadir di tempat pertandingan. Meski Napoli beralasan tak mendapat izin bepergian dari pemerintah lokal, FIGC dan komite disiplin Serie A tetap menjatuhkan sanksi pada mereka.

1 dari 2 halaman

8 Kasus Positif di Skuad Parma Jelang Lawan Udinese

Napoli gagal datang ke tempat pertandingan kontra Juventus akibat dua kasus positif COVID-19 di skuad. Kasus lebih parah menimpa Parma.

Jelang laga tandang melawan Udinese pada pekan ke-4, Parma dihantam badai COVID-19. Ada delapan kasus positif di skuad mereka.

Bedanya, Parma tetap berangkat ke Udine dengan pemain-pemain yang tersedia. Parma kalah 2-3.

Parma mencetak dua gol lewat Hernani dan Yann Karamoh, dan sempat menahan imbang tuan rumah 2-2 hingga menit 87. Namun, tim besutan pelatih baru Fabio Liveranu itu kalah setelah Ignacio Pussetto mencetak gol ketiga Udinese di menit 88.

2 dari 2 halaman

Tetap Berangkat Meski Cuma Punya 10 Pemain

"Fabio Liverani adalah seorang pelatih yang berpikiran jauh ke depan, yang tak pernah mengeluh tentang apapun," kata direktur Parma, Marcello Carli, seperti dikutip Football Italia.

"Ketika kami bertandang ke Udine dengan delapan kasus COVID, tak pernah terlintas di pikiran kami untuk tidak berangkat. Kami tak ingin mencari-cari alasan. Andai kami hanya punya sepuluh pemain tersisa, kami akan tetap berangkat."

"Semua orang harus hidup berdampingan dengan virus ini, baik di dalam maupun di luar sepak bola. Kita harus memberikan kebahagiaan kepada orang-orang lewat olahraga ini. Jika tidak, apalah artinya?," pungkas direktur Parma tersebut.

Sumber: Football Italia