Hancur Lebur di Bergamo dan Momen di Balik Kebangkitan AC Milan

Hancur Lebur di Bergamo dan Momen di Balik Kebangkitan AC Milan
Alessio Romagnoli merayakan gol AC Milan ke gawang Crotone, Minggu (07/02/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Direktur AC Milan, Paolo Maldini, mengungkap momen-momen penting di Rossoneri dua musim terakhir. Dia menyebut kekalahan atas Atalanta jadi titik balik kebangkitan Milan.

Milan tidak memulai musim 2019/2020 dengan bagus. Proyek yang disusun bersama Marco Giampaolo gagal total. Sang pelatih pun hanya berumur jagung sebagai juru taktik Milan.

Giampaolo dipecat usai Milan kalah dari Roma pada 28 Oktober 2019. Stefano Pioli lalu ditunjuk sebagai pelatih baru. Situasi tak segera membaik, tetapi perlahan menuju arah yang benar.

1 dari 3 halaman

Hancur di Bergamo

Hancur di Bergamo

Josip Ilicic merayakan golnya ke gawang AC Milan dengan Papu Gomez. (c) acmilan.com

Bersama Stefano Pioli, Milan kalah dari lawan-lawan sulit seperti Lazio dan Juventus. Lalu, Milan hancur lebih ketika harus menjalani laga di markas Atalanta pada akhir Desember 2019.

Milan kalah dengan skor 5-0 pada laga di Bergamo. Setelah itu, Paolo Maldini tahu apa yang kurang dan harus diperbaiki Milan. Kekalahan telak yang kemudian membuka mata Milan untuk berbenah.

"Pada 2019 kami memulai dengan Giampaolo tetapi tidak berhasil," buka Maldini dikutip dari MilanNews.

"Setelah kekalahan di Bergamo melawan Atalanta Elliott mendengarkan kami tentang Zlatan Ibrahimovic, gagasan memberikan poin referensi pada tim muda dengan Zlatan dan Simon Kjaer berhasil," katanya.

"Dari sini hasil yang luar biasa datang," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Bagun Tim dengan Pemain Muda

Ibrahimovic dan Kjaer memberi warna penting di balik performa apik Milan pada putaran kedua musim 2019/2020. Mereka menjadi sosok yang vital, terutama kehadiran Ibrahimovic di lini depan.

Namun, Milan tidak menjadikan transfer pemain uzur seperti Ibrahimovic sebagai proyek utama klub.

"Kami memiliki pemilik dari Amerika yang datang setelah era Cina. Jalan untuk mencapai hasil jangka panjang, kami harus mandiri di pasar tanpa merekrut pemain elit."

"Kami perlu melihat profil muda untuk memperkuat tim," kata Maldini.

3 dari 3 halaman

Tanpa Penonton

Paolo Maldini tidak menampik jika tidak hadirnya suporter di San Siro membawa dampak besar bagi Milan. Namun, Maldini menilai hal tersebut membawa dampak bagi mental pemain muda Milan.

“Harus dikatakan bahwa tidak ada tekanan publik, tim muda seperti kami berhasil meraih hasil yang positif."

"Perubahan itu karena mentalitas. Milan memulai setahun lebih awal dari apa yang terjadi di dunia dengan pandemi untuk mencoba mencapai kemandirian. Ini dilakukan melalui pemain muda, dengan tim dengan anggaran yang pasti berbeda," sambung Maldini.

Sumber: MilanNews