Gabriel Jesus Pernah Hampir Pindah ke Inter Milan, Mengapa Batal?

Gabriel Jesus Pernah Hampir Pindah ke Inter Milan, Mengapa Batal?
Striker Manchester City, Gabriel Jesus merayakan gol ke gawang Real Madrid, Sabtu (8/8/2020) (c) Pool via AP Photo

Bola.net - Striker Manchester City Gabriel Jesus sebetulnya punya kesempatan pindah ke Inter Milan. Fakta tersebut diungkapkan oleh agen FIFA Sebastian Durante.

Jesus tampil mengesankan setelah dipromosikan dari tim akademi Palmeiras. Pemain asal Brasil itu mampu mencetak 17 gol dan 6 assist dari 47 penampilan di musim debutnya.

Berkat performa impresifnya itu, Jesus pun diminati sejumlah klub Eropa. Inter adalah salah satu tim yang tertarik memboyong Jesus pada musim panas 2016.

Akan tetapi, Jesus pada akhirnya memilih bergabung dengan Manchester City. Sang pemain pun masih tetap berada di sana sampai saat ini.

1 dari 2 halaman

Gabriel Jesus Hampir ke Inter

Durante pun membeberkan alasan Jesus tidak bergabung dengan Inter. Menurutnya, Roberto Mancini selaku pelatih Nerazzurri saat itu mengabaikan sang pemain.

"Dia bisa saja datang ke Inter, tapi Mancini tidak meneleponnya. Itulah mengapa dia memilih Manchester City," ujar Durante kepada Calciomercato.it.

"Dia termasuk salah satu pemain yang menjanjikan di Palmeiras. Inter sangat tertarik, tapi saya bilang Nerazzurri harus meminta Mancini untuk meneleponnya, karena Jesus itu orangnya sensitif.

"Tidak seperti Manchester City, Inter tidak melakukannya. Lalu, Guardiola menelepon dan meyakinkannya."

2 dari 2 halaman

Lautaro Martinez Hampir ke Atletico

Durante juga mengungkapkan bahwa Atletico Madrid sebenarnya telah menyelesaikan kesepakatan untuk merekrut Lautaro Martinez. Namun, Diego Simeone berubah pikiran dan inilah yang menyebabkan pemain Argentina itu bergabung dengan Inter.

“Atletico Madrid sudah membelinya, tapi Simeone membatalkannya. Bahkan, dia lebih suka striker lain dan kemudian Diego Costa kembali," lanjutnya.

“Pada saat itu, Inter mengontraknya. Bagaimana masa depan Lautaro? Saya yakin dia akan bertahan karena Zanetti memiliki pengaruh yang besar.”

Sumber: Sempre Inter