Francesco Totti dan 'Cucchiaio', Dua Hal yang Tidak Terpisahkan

Francesco Totti dan 'Cucchiaio', Dua Hal yang Tidak Terpisahkan
Francesco Totti, AS Roma 1992-2017 (c) Bola.net

Bola.net - Francesco Totti adalah legenda AS Roma, Italia, dan Serie A. Teknik 'cucchiaio', yang secara harfiah berarti 'sendok', merupakan salah satu hal yang sangat melekat pada dirinya.

Totti hanya pernah memperkuat satu klub sepanjang karier profesionalnya, yakni AS Roma periode 1992-2017. Bersama Italia periode 1998-2006, dia juga menjadi salah satu tulang punggung Gli Azzurri saat jadi juara dunia di Jerman 2006.

Bersama Roma, mantan kapten legendaris Giallorossi ini mencetak total 307 gol dalam 786 penampilan. Di level tim nasional, dia mencetak sembilan gol dalam 58 penampilan untuk Italia.

Ketika masih aktif bermain, Totti dikenal sebagai pespak bola dengan teknik dan skill menawan. Dia juga sangat identik dengan gol-gol indah.

Salah satu trademark seorang Totti adalah gol-gol indah yang dia cetak dengan teknik 'cucchiaio', atau 'pallonetto', alias tendangan 'chip' untuk mengelabui kiper lawan. Totti dan 'cucchiaio' ibarat dua hal yang tidak terpisahkan.

Berikut beberapa gol yang pernah dicetaknya dengan teknik tersebut.

1 dari 6 halaman

Empoli vs AS Roma, 2003

2 dari 6 halaman

AS Roma vs Parma, 1998

3 dari 6 halaman

Italia vs Belanda, Adu Penalti Semifinal Euro 2000

5 dari 6 halaman

San Siro Jadi Saksi

San Siro Jadi Saksi

Francesco Totti di laga terakhirnya untuk Roma pada 2017 (c) AS Roma

Gol di atas tercipta ketika Roma menang 3-2 di kandang Inter Milan pada 25 Oktober 2005. Gol itu adalah salah satu gol terindah dalam kariernya.

Merebut bola di lapangan tengah, Totti lalu melewati satu dan dua pemain Inter Milan. Barisan pertahanan Nerazzurri hanya mencoba menutup ruang gerak dan ruang tembaknya. Itu menjadi awal dari bencana buat mereka.

Totti mendapatkan ruang yang sempurna dan waktu yang cukup untuk melepas tikaman mematikan dengan cara yang elegan. Dia juga tahu di mana kiper Julio Cesar berada.

Dilepaskanlah 'chip' indah itu, sementara para pemain Inter Milan hanya bisa melihat bola meluncur indah ke gawang mereka meski kiper sudah berusaha mati-matian untuk mencegah. San Siro pun menjadi saksi kelahiran gol indahnya.