Espulso! Presiden FIGC Ancam Tendang Juventus dari Serie A

Espulso! Presiden FIGC Ancam Tendang Juventus dari Serie A
Juventus merayakan kemenangan atas AS Roma pada pekan ke-21 Serie A musim 2020/2021 (c) AP Photo

Bola.net - Presiden FIGC Gabriele Gravina memperingatkan Juventus bahwa mereka bakal diberi kartu merah alias ditendang dari Serie A jika tidak segera mundur dari proyek European Super League (ESL).

12 klub bergabung dalam proyek European Super League belum lama ini. Namun setelah proyek itu diumumkan, penolakan masif terlontar dari banyak pihak, khususnya dari para fans.

Penolakan ini langsung direspon oleh klub-klub yang berasal dari Premier League. Mereka langsung menyatakan mundur dari proyek ESL.

Setelah enam klub mundur, tim-tim lain menyusul. Mereka adalah Atletico Madrid, Inter Milan dan AC Milan.

1 dari 2 halaman

Peringatan FIGC pada Juventus

Kini tersisa tiga klub saja yang masih berusaha mempertahankan proyek European Super League tersebut. Mereka adalah Juventus, Real Madrid, dan Barcelona.

Kengototan Juventus itu akhirnya mendapatkan respon tegas dari pihak FIGC. Sang presiden federasi tersebut yakni Gabriele Gravina memperingatkan Bianconeri bahwa jika mereka tak segera menarik diri dari proyek tersebut, maka mereka bakal kena espulso alias kartu merah dan tak bisa bermain di kompetisi Serie A.

“Ketika klub menerima untuk ambil bagian di liga Italia, mereka menerima prinsip-prinsip badan internasional. Jelas jika Juventus tidak menerima prinsip-prinsip ini, mereka akan dilarang dari liga domestik,” bukanya seperti dilansir Football Italia.

"Saya minta maaf, saya melihat beberapa fans yang khawatir pagi ini, tapi semua orang harus menghormati aturan," sambung Gravina.

“Sembilan klub memutuskan mundur dari kompetisi [Liga Super], masih ada tiga yang terlibat. Namun, saya berharap perselisihan ini akan segera berakhir," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Juventus Cs

Sebelumnya, Juventus, Real Madrid dan Barcelona merilis pernyataan resmi. Mereka mengeluhkan adanya tekanan, ancaman dan serangan pada pihaknya agar segera membubarkan proyek European Super League.

"Klub-klub pendiri [ESL] telah menderita dan akan terus menderita setelah kami mendapatkan tekanan dan ancaman dari pihak ketiga agar kami meninggalkan proyek ini. Mereka juga mengabaikan hak dan kewajiban mereka untuk memberikan solusi bagi ekosismtem sepakbola melalui penawaran yang konkret dan diskusi yang konstruktif."

"Situasi ini tidak bisa ditolerir karena jika mengacu pada hukum dan hasil putusan pengadilan bahwa UEFA dan FIFA tidak berhak menghalang-halangi pembentukan inisiatif ini selama proses peradilan masih berjalan."

"Kami ingin FIFA, UEFA dan para stakeholder sepakbola untuk berdiskusik terkait Super League, seperti yang selalu kami suarakan sejak mendirikan kompetisi ini."

"Kami berharap diskusi ini dibarengi dengan rasa hormat dan juga tanpa tekan-tekanan yang tidak bisa ditolerir, agar kita semua bisa menemukan solusi untuk kesinambungan seluruh dunia sepakbola." Demikian isi pernyataan resmi tersebut.

Juventus, Real Madrid dan Barcelona saat ini terancam sanksi berat dari UEFA. Sementara itu sembilan klub lainnya, meski sudah mundur dari European Super League, dikabarkan bakal mendapat sanksi finansial.

(Football Italia)