Enam Bulan Terakhir Ibrahimovic akan Seperti Tur Terakhir Band Legendaris, Queen

Enam Bulan Terakhir Ibrahimovic akan Seperti Tur Terakhir Band Legendaris, Queen
Zlatan Ibrahimovic saat masih di AC Milan, merayakan golnya ke gawang Inter Milan pada Mei 2012 silam. (c) AP Photo

Bola.net - Mino Raiola punya cara tersendiri untuk menggambarkan karir Zlatan Ibrahimovic yang, mungkin, akan berakhir sebentar lagi. Pria berkebangsaan Swedia tersebut diibaratkan sebagai band legendaris, Queen, yang sedang melakoni tur terakhirnya.

Seperti yang diketahui, Ibrahimovic baru saja mencapai kata sepakat dengan AC Milan. Ia bergabung dengan klub berjuluk Rossoneri tersebut dengan kontrak berdurasi enam bulan, plus opsi perpanjangan selama satu tahun.

Ibrahimovic diharapkan bisa menambah pundi-pundi gol Milan yang sedang menurun belakangan ini. Apalagi jika berkaca dari koleksi 52 gol dari 56 laga selama memperkuat tim sebelumnya, LA Galaxy.

Namun tak bisa dimungkiri, Ibrahimovic akan gantung sepatu sebentar lagi. Sejatinya, usianya yang sudah mencapai angka 38 tahun tak lagi ideal untuk bermain di level papan atas. Namun setidaknya ia masih bisa mempersembahkan sesuatu dalam enam bulan ini.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Ibarat Band Legendaris, Queen

Sebenarnya, Ibrahimovic bisa menutup karir sepak bolanya yang luar biasa bersama LA Galaxy. Namun Raiola tak mau kalau perjalanan dari kliennya tersebut berakhir di Amerika Serikat.

"Dia sedang bersenang-senang dan menghibur dunia. Saya tak bisa membiarkan panggung terakhirnya berada di Los Angeles. Enam bulan ini akan seperti tur terakhir Queen, tribut yang panjang," tutur Raiola kepada La Repubblica.

"Kami harus melakukannya di San Siro. Siapa yang meyakinkan siapa? Kami memikirkan setiap transfer. Jika saya tidak peduli, saya akan berpikir bahwa akan selalu menjadi penentu klubnya berikutnya," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Soal De Ligt

Hal yang sama juga berlaku kepada kliennya yang lain, Matthijs De Ligt. Ia mengatakan bahwa keputusan untuk hengkang ke Juventus berasal dari hati bek asal Belanda itu sendiri.

"Saya memberikan anda De Ligt, yang diinginkan semua orang. Semuanya. Namun dia ingin menjadi bek terbaik di dunia," ujar pria berkebangsaan Italia tersebut.

"Dia berkata kepada saya: 'Mino, saya harus pergi ke Harvard-nya pertahanan'. Jadi kami ke Juventus, untuk mendapatkan gelar sarjana," tutupnya.

De Ligt bergabung dengan Juventus pada musim panas lalu dengan biaya transfer sebesar 75 juta euro, plus 10 juta euro lagi sebagai bonus. Sejauh ini, ia sudah mengantongi total 17 penampilan di semua kompetisi.

(Calciomercato.com)