Dicap Pelatih Gagal di Italia, Begini Respons Dongkol Maurizio Sarri

Dicap Pelatih Gagal di Italia, Begini Respons Dongkol Maurizio Sarri
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengaku terganggu dengan kritik yang meremehkan koleksi trofinya di Italia. Bos Juventus ini dilabeli pelatih yang tidak pernah menjuarai apa pun selama bekerja di Italia.

Sarri dipercaya jadi bos Juventus pada musim panas lalu usai menuntun Chelsea menjuarai Liga Europa. Selama bertahun-tahun berkarier, itulah trofi pertama yang pernah diraih Sarri.

Karena itulah muncul kritik keras terhadap pembuktian sosok 61 tahun ini. Sarri bertahun-tahun bekerja di Italia, salah satu yang terbaik bersama Napoli.

Namun, dia selalu 'hampir' meraih trofi, tidak pernah benar-benar meraihnya. Inilah yang jadi sasaran kritik.

Apa kata Sarri tentang kritik tersebut? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Merasa Terganggu

Kini, menjelang duel final Copa Italia Juventus vs Napoli, Sarri menyinggung sedikit tentang kritik itu. Dia mengaku kesal, sebab meski tak meraih trofi, dia sudah berulang kali membawa tim-tim promosi ke kasta yang lebih tinggi.

"Saya merasa terganggu ketika mereka berkata: 'Di Italia, dia tidak pernah meraih apa pun'," ujar Sarri kepada Goal. "Saya meraih delapan promosi dari satu divisi ke divisi berikutnya, dan saya meraih semuanya di lapangan."

"Mungkin itu hal kecil jika dibandingkan dengan trofi Liga Champions atau Scudetto, tapi itu jelas tidak mudah."

2 dari 2 halaman

Trofi Berikutnya?

Kini, menjelang duel sengit kontra Napoli di final Coppa Italia, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB nanti, Sarri punya peluang berikutnya untuk meraih trofi. Inilah momen baginya untuk mengenyahkan kritik tersebut.

"Meraih trofi selalu merupakan insentif penting dan hasrat untuk meraih trofi itu selalu ada. Saya senang kami bisa berada di final," sambung Sarri.

"Napoli merupakan tim yang sulit dihadapi. Mereka solid ketika bisa menutup ruang kosong dan berbahaya dalam serangan balik. Mereka pernah menang atas kami, atas Inter, dan imbang dengan Barcelona."

"Mereka tahu bagaimana caranya bermain di level tinggi," tutupnya.

Sumber: Goal