Derby della Madonnina: Ini 5 Pemain Milan yang Bisa Bikin Inter Patah Hati

Derby della Madonnina: Ini 5 Pemain Milan yang Bisa Bikin Inter Patah Hati
Preview Inter Milan vs AC Milan (c) Bola.net

Bola.net - Duel derby panas duo Milan bakal jadi sajian utama yang menandai kembalinya sepak bola Serie A akhir pekan ini, Sabtu (17/10/2020). Ya, kali ini Inter Milan bakal menjamu sang rival, AC Milan, di stadion bersama mereka.

Pertandingan ini diyakini menarik. Inter memang unggul dalam duel bertajuk Derby della Madonnina ini, bahkan mereka selalu menang dalam empat pertemuan terkini di liga tertinggi Italia.

Biar begitu, kali ini Milan punya kans apik untuk menggulingkan Inter. Pasukan Stefano Piolo masih sempurna hingga pekan ke-3 ini, yakni dengan tiga kemenangan, tujuh gol, dan belum kebobolan.

Milan juga bakal menyambut kembalinya Zlatan Ibrahimovic dari COVID-19, yang akan sangat penting untuk kekuatan tim. Sedangkan Inter, pada laga terakhir sebelum jeda internasional, hanya main imbang 1-1 dengan Lazio.

Sebab itu, paling tidak ada 5 pemain Milan yang wajib diwaspadai Inter pada duel Sabtu malam nanti. Siapa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 5 halaman

1. Zlatan Ibrahimovic

Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic. (c) AP PhotoPenyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic. (c) AP Photo

Pulih dan siap memberikan permainan terbaiknya. Kembalinya Zlatan jelas membuat Milan kian percaya diri.

Terlebih, Ibra merupakan salah satu pemain yang sudah paham betul panasnya duel Derby Milan, entah dari sisi si merah atau si biru. Pengalamannya akan jadi salah satu pembeda.

Andai pengalamannya tak dihitung pun Ibra masih sangat penting untuk permainan Milan sekarang. Usianya boleh 39 tahun, tapi dia masih merupakan pencetak gol terbaik Milan saat ini.

2 dari 5 halaman

2. Rafael Leao

Rafael Leao (c) La Presse via AP PhotoRafael Leao (c) La Presse via AP Photo

Kontras dengan Ibra, Leao masih 21 tahun dan punya segudang kejutan. Kecepatan adalah senjata utamanya, juga kemampuan berada di tempat dan waktu yang tepat.

Leao sangat diuntungkan dengan keberadaan Ibra di lapangan. Ketika bek-bek lawan fokus menjaga Ibra, Leao siap menusuk dari lini kedua dan menyambut bola.

Gaya bermain ini cukup merepotkan untuk bek mana pun. Inter harus berhati-hati dalam membagi fokus antara Ibra dan Leao.

3 dari 5 halaman

3. Alexis Saelemaekers

Gelandang AC Milan, Alexis Saelemaekers (c) AP PhotoGelandang AC Milan, Alexis Saelemaekers (c) AP Photo

Juga masih 21 tahun, nama Saelemaekers baru mulai dikenal musim ini. Dia salah satu pemain unik yang bisa bermain di banyak posisi, mulai winger sampai bek sayap.

Saat ini Saelemaekers mengisi pos winger kanan Milan. Dia dikenal gesit dan punya akurasi umpan yang sangat baik.

Dia dipinjam Milan dari Anderlecht pada Januari 2020 lalu, kemudian dibeli secara permanen karena performanya yang memuaskan.

Jika mendapatkan kesempatan bermain, Saelemaekers bakal membuat bek kiri Inter kerepotan.

4 dari 5 halaman

4. Hakan Calhanoglu

Pemain AC Milan, Hakan Calhanoglu (c) AP PhotoPemain AC Milan, Hakan Calhanoglu (c) AP Photo

Kariernya di Milan tak selalu mulus, tapi kini Calhanoglu dipandang sebagai pemain yang tidak tergantikan. Dia adalah otak kreativitas permainan Milan.

Gelandang serang asal Turki ini paling nyaman diturunkan di pos belakang striker. Di sana dia bisa mengatur ritme serangan, dan membagi bola ke kiri atau ke kanan.

Menjaga Calhanoglu bukan tugas mudah, gelandang bertahan Inter tidak boleh lengah. Calhanoglu tahu caranya bermain di ruang kosong antar-lini kemudian mengirim operan kejutan.

5 dari 5 halaman

5. Sandro Tonali

Sandro Tonali (c) AP PhotoSandro Tonali (c) AP Photo

Pemain baru yang dipinjam Milan dari Brescia, tapi kualitasnya langsung menonjol di lapangan. Tonali adalah otak kreatif lainnya dalam tim Milan, tapi gaya mainnya beda dengan Calhanoglu.

Gelandang 20 tahun ini bermain dalam peran deep lying playmaker, bisa di posisi defensive midfield atau central midfield. Tonali adalah konduktor permainan Milan.

Dia terus bergerak, menjemput bola ke belakang, mengalirkannya ke depan -- entah ke sayap atau ke Calhanoglu.

Gaya main ini akan sangat merepotkan untuk tim mana pun. Stamina gelandang-gelandang Inter bakal dijuji, tidak mudah menjaga Tonali.