Cerita Mantan Bek Inter dan Italia dari Zona Merah Virus Corona

Cerita Mantan Bek Inter dan Italia dari Zona Merah Virus Corona
Staf medis membawa peti mati pasien yang meninggal akibat virus Corona di Italia (c) AP Photo

Bola.net - Italia menjadi pusat penyebaran virus Corona di Eropa. Di Italia sendiri, pandemi ini berawal dari wilayah utara, tepatnya daerah Lombardia, yang beribu kota Milan. Mantan bek Inter Milan dan Italia, Riccardo Ferri, menceritakan seperti apa situasi di sana.

Ferri, 56, adalah mantan pemain Inter periode 1981-1994. Dia juga pernah memperkuat Sampdoria periode 1994-1996. Dia mencatatkan 45 penampilan untuk timnas Italia periode 1986-1992.

Ferri tinggal di Lodi, salah satu kota di Lombardia. Ini merupakan salah satu zona merah pertama di Italia sejak dimulainya pandemi virus Corona.

Banyak hal menyesakkan yang telah terjadi padanya akibat virus Corona. Dia menceritakan tentang ambulans yang lewat setiap beberapa menit, juga bagaimana dia kehilangan teman-temannya.

1 dari 2 halaman

Suasana Mencekam

Suasana Mencekam

Suasana di salah satu wilayah di Lombardia (c) AP Photo

"Saya tinggal di Lodi, yang merupakan salah satu zona merah di negara ini," kata Ferri kepada TMW Radio, seperti dikutip Football Italia.

"Saya menyaksikan perkembangan situasi darurat di sini dengan mata kepala saya sendiri."

"Sangat tidak biasa melihat ambulans melintas setiap tiga menit. Dari informasi yang bisa saya dapatkan, situasinya masih mencekam, karena rumah sakit di Lodi telah kehabisan ranjang."

2 dari 2 halaman

Kehilangan Teman-teman

Kehilangan Teman-teman

Suasana di Codogno, dekat Lodi, Italia Utara, di tengah pandemi Corona (c) AP Photo

Sebanyak 2000 orang lebih di Italia telah meninggal dunia setelah terinfeksi virus Corona. Teman-teman Ferri termasuk di dalamnya.

"Saya sudah kehilangan teman-teman, sementara lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit," lanjut Ferri.

"Seorang teman saya, yang berusia 50 tahun, dibawa karena batuk, gejala flu, dan saturasi oksigennya menurun. Dia baru kehilangan ayahnya, karena virus Corona, dan sekarang dia juga dites positif."

"Dia sudah jauh lebih sekarang, tapi masih dalam pengawasan di rumah sakit di Pavia."

"Saya turut berduka untuk mereka yang tak terselamatkan. Saya juga ingin berterima kasih kepada para dokter, perawat, dan petugas gawat darurat yang telah bekerja siang malam," pungkas mantan pemain Inter tersebut.

Sumber: Football Italia