Cerai Dengan Roma, Ini Curhatan Sabatini

Cerai Dengan Roma, Ini Curhatan Sabatini
Walter Sabatini (c) NurPhoto
- Walter Sabatini akhirnya resmi berpisah dengan AS Roma. Direktur Olahraga Giallorossi tersebut memutuskan untuk mengakhiri tugas yang telah dia emban sejak lima tahun silam.


Kabar tentang Sabatini akan memutus kontraknya di Roma sejatinya sudah muncul sejak beberapa waktu lalu, tapi dia diperkirakan masih akan menunggu hingga akhir musim 2016/17. Namun ternyata itu berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.


Dan baru-baru ini, Sabatini mengungkapkan beberapa alasan yang membuatnya akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan AS Roma. Salah satunya karena penjualan Miralem Pjanic ke Juventus.


"Kadang-kadang saya kerap disebut sombong. Saya kehilangan seorang pemain (Pjanic) yang kini tampil dengan sangat baik di klub barunya, dia adalah salah satu alasan saya mengundurkan diri."


"Saya merasa buruk karena pemain ini, lakukan beberapa riset dan anda akan tahu siapa yang saya maksudkan. Insiden ini sangat menentukan dan membuat saya tersadar bahwa saya tak bisa lagi bertindak sebagai seorang direktur olahraga."


"Sangatlah tidak mudah untuk menjual beberapa pemain, terutama Lamela. Kesepakatan itu benar-benar membunuh saya. Saya ingin membelinya untuk mengirim sinyal kuat ke klub-klub lain . Dia tidak mudah untuk dibeli, namun kami berhasil merekrutnya."


"Menjualnya adalah hal yang sangat menyiksa bagi saya, namun ini juga berlaku pada pemain-pemain lain. Banyak saran kepada saya saat bursa transfer telah dibuka, namun saya tak pernah mendengarkan. Mungkin hanya sekali dalam 20 tahun terakhir."


"Para pemain harus menyadari bahwa kami gagal menembus Liga Champions, itu adalah kerugian bagi siapapun, jadi pertimbangan harus dilakukan. Kontrak para pemain pada akhirnya akan ditinjau ulang oleh (Mauro) Baldissoni, namun mereka bukanlah prioritas kami. Kini kami harus fokus pada apa yang terjadi di lapangan, kami ingin melakukan sejumlah hal penting."


"Kembali ke saya. Saya meninggalkan Roma karena mereka telah mengubah beberapa aturan sepakbola. Saya ingin memainkan sepakbola saya, tapi saya menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri saya dengan kriteria baru. Presiden, dengan rekan yang lain, menunjukkan beberapa poin statistik, sementara saya hidup dengan insting dan imajinasi."


"Angka-angka dapat membantu tapi kadang-kadang mereka mengkhianati anda. Saya percaya pada apa yang saya lihat saat sata melihat seorang pesepakbola. Saya tak ingin bertarung dengan ide yang berbeda. Saya selalu punya ide dari sepakbola saya dan saya tak berniat mengubahnya. Dan saat ini, klub melakukan sesuatu yang lain." (foti/dzi)