Bagaimana Performa Inter Milan 2021/22: Performa Menurun dan Sedikit Tidak Beruntung!

Bagaimana Performa Inter Milan 2021/22: Performa Menurun dan Sedikit Tidak Beruntung!
Ekspresi para pemain Inter Milan seusai pertandingan Giornata ke-38 Serie A 2021/22 (c) AP Photo

Bola.net - Inter Milan menutup musim 2021/2022 dengan cerita tidak menyenangkan. Inter gagal mempertahankan gelar scudetto Serie A. Namun, bukan berarti musim 2021/2022 milik Inter hancur dan sepenuhnya buruk.

Inter memulai musim 2021/2022 dengan situasi yang sulit. Tiga pilar penting klub hengkang. Mereka adalah pelatih Antonio Conte, penyerang andalan Romelu Lukaku, dan bintang baru Achraf Hakimi.

Inter harus melepas Lukaku dan Hakini karena klub butuh aliran dana segar dalam jumlah besar. Sementara, setelah tidak menemui kecocokan proyek olahraga, Conte memilih berpisah dengan Inter.

Di bawah Antonio Conte, Inter meraih 91 poin dan scudetto pada musim 2020/2021. Sementara, bersama Simon Inzaghi pada musim 2021/2022, Inter menjadi runner-up Serie A dengan raihan 84 poin.

Ada penurunan performa dari Inter Milan pada musim 2021/2022. Tapi, performa Inter juga tidak buruk jika melihat situasi sulit yang dialami. Yuk simak ulasan lengkap performa Inter Milan musim 2021/2022 di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 6 halaman

Tidak Beruntung

Tidak Beruntung

Ionut Radu mendapat dukungan dari rekan-rekannya usai laga Bologna vs Inter Milan di pekan ke-25 Serie A musim 2021/2022 (c) AP Photo

Inter Milan gagal mempertahankan gelar scudetto. Poin Inter memang menurun jika dibanding musim lalu. Tapi, tidak berlebihan jika kegagalan Inter meraih scudetto juga karena faktor keberuntungan.

Inter bermain sangat bagus di Serie A. Inter adalah tim paling produktif dengan 84 poin. Inter juga hanya kebobolan 32 gol dari 38 laga. Inter hanya empat kali merasakan kekalahan sepanjang musim.

Tapi, Inter terpeleset pada momen yang krusial. Blunder Ionut Radu pada laga tunda pekan ke-20 Serie A jadi kunci kegagalan Inter. Radu membuat blunder, Inter kalah 2-1 dari Bologna, dan gagal merebut puncak klasemen dari tangan AC Milan.

Inter memang gagal meraih scudetto. Tapi, ada dua trofi yang masuk dalam lemari yakni Coppa Italia dan Supercopa de Italiana. Jadi, ini bukan musim yang terlalu buruk bagi Inter.

Di Liga Champions, Inter juga mampu lolos fase grup. Tapi, langkah Inter kandas pada babak 16 Besar usai kalah agregat 2-1 dari Liverpool. Walau begitu, Inter sempat mengalahkan Liverpool di Anfield.

2 dari 6 halaman

Pemain Terbaik: Lautaro Martinez

Pemain Terbaik: Lautaro Martinez

Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez. (c) AP Photo

Musim 2020/2021 lalu, Lautaro berada di bawah bayang-bayang Romelu Lukaku yang tampil luar biasa. Tapi, tanpa Lukaku di skuad Inter, Lautaro mampu menjadi tulang punggung dan pemain yang sangat menentukan.

Lautaro mencetak 21 gol di Serie A, empat gol lebih banyak dibanding musim lalu. Lautaro terus memberikan grafik meningkat setiap musim untuk jumlah gol yang dicetaknya di pentas Serie A.

Lautaro menjadi pilihan utama di lini depan. Pemain 24 tahun terbilang cukup adaptif. Dia mampu bermain apik dengan siapapun yang dipasangkan di lini depan. Lautaro bisa bermain dengan Edin Dzeko, Joaquin Correa, dan Alexis Sanchez.

Selain Lautaro, beberapa pemain lain juga tampil apik. Dua pemain baru, Edin Dzeko dan Hakan Calhanoglu beradaptasi dengan cepat. Ivan Perisic juga tampil sangat bagus, terutama pada paruh kedua musim 2021/2022.

3 dari 6 halaman

Pemain Terburuk: Arturo Vidal

Pemain Terburuk: Arturo Vidal

Ekspresi Arturo Vidal pada laga Torino vs Inter Milan di pekan ke-29 Serie A 2021/2022 (c) Inter Milan

Arturo Vidal menunjukkan penurunan performa yang signifikan pada musim 2021/2022. Vidal tidak lagi memainkan peran yang penting di lini tengah Inter seperti musim 2020/2021 lalu.

Vidal memainkan 28 laga, lima laga lebih banyak dibanding musim lalu. Tapi, pemain asal Chile itu sama sekali tidak pernah bermain penuh. Jika tidak sebagai pengganti, maka Vidal diganti.

Dari 28 laga yang dimainkan, Vidal tercatat 26 kali tampil dari bangku cadangan. Dia hanya dua kali masuk starting XI dan selalu diganti.

Whocored memberi nilai 6,41 untuk aksi Vidal pada musim 2021/2022. Nilai itu menjadi yang paling rendah di antara pemain Inter lain yang memainkan lebih dari 15 pertandingan. Kabarnya, Inter akan melepas Vidal musim depan.

4 dari 6 halaman

Bagaimana Musim Depan?

Bagaimana Musim Depan?

Selebrasi Ivan Perisic cs usai Inter Milan membobol gawang Juventus dalam partai final Coppa Italia 2021-22, Kamis (12/5/2022) (c) AP Photo

Performa Inter musim 2021/2022 tidak terlalu buruk. Hanya saja, standar yang ditinggalkan Antonio Conte terlalu tinggi. Jadi, capaian Inzaghi tampak minor jika dibanding musim 2020/2021 yang lalu.

Jika mampu mempertahankan para pemain kunci, termasuk Lautaro Martinez, maka Inter diprediksi bisa bicara banyak musim depan. Inter punya skuad dengan usia yang matang. Inzaghi sebagai pelatih juga makin matang dengan pengalaman musim ini.

Tapi, kabarnya Inter akan melepas satu atau dua pemain bintang. Inter mungkin akan mengulang kisah ketika mereka melepas Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi pada awal musim 2021/2022. Inter butuh uang dan melepas pemain adalah solusi instan.

"Sebagai klub sepak bola, tujuan utama kami adalah tetap kompetitif dan berjuang untuk trofi terbesar, selalu melihat ke depan dan mengincar puncak," ucap presiden Inter Milan, Steven Zhang.

5 dari 6 halaman

Gosip Transfer

Gosip Transfer

Aksi Gleison Bremer di laga Torino vs AC Milan di pekan 32 Serie A 2021-22 di Olimpico di Torino, Senin (11/04/2022) dini hari WIB. (c) torinofc.it

Inter akan melakukan perbaikan untuk musim depan. Bukan hanya memastikan Simone Izaghi tetap bertahan, tapi juga menambah amunisi agar makin kompetitif di Serie A dan Liga Champions.

Inter membidik Gleison Bremer (Torino) untuk memperkuat pertahanan. Trio Stefan de Vrij, Milan Skriniar, dan Alessandro Bastoni bisa diandalkan. Tapi, Inter juga butuh pelapis yang mumpuni dan Bremer jadi target utama.

Inter juga akan memperkuat posisi kiper. Samir Handanovic akan mendapat kontrak baru. Sementara, Andre Onana dari Ajax akan bergabung dengan status free transfer. Inter bakal punya kedalaman skuad yang bagus di bawah mistar.

Satu target penting Inter Milan adalah Paulo Dybala. Pendekatan sudah dilakukan, tapi jalan untuk membawa La Joya ke Giuseppe Meazza tidak akan mudah. Ada banyak pesaing dan faktor yang berpengaruh pada saga transfer Dybala.

Tidak kalah penting, Inter juga harus berjuang mempertahankan Ivan Perisic dari godaan Chelsea. Perisic bermain sangat bagus dan Inter berupaya untuk memberikan kontrak baru dengan nilai yang tepat.