
Bola.net - Antonio Conte mengingatkan kembali bahwa dirinya tidak bisa menghadirkan kesuksesan yang instan ke Inter Milan. Sebab pelatih sekelas Jurgen Klopp sekalipun butuh waktu lama untuk membawa Liverpool juara.
Entah kebetulan atau tidak, dalam beberapa kesemaptan, Conte selalu berhasil memberikan gelar juara kepada tim asuhannya di musim perdana. Hal itu terjadi pada Juventus dan Chelsea.
Sayangnya, ia tidak mampu melakukannya bersama Timnas Italia dan juga Inter Milan. Pada musim kemarin, Conte hanya mampu membawa klub berjuluk Nerazzurri tersebut finis di peringkat dua klasemen akhir Serie A.
Advertisement
Di Eropa, Inter Milan hanya mampu menjadi runner up ajang Liga Europa setelah dikalahkan Sevilla pada babak final. Dua pencapaian ini tergolong bagus, tapi tak sebanding dengan uang yang didapatkan Conte dari Inter Milan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sukses Membutuhkan Waktu Panjang
Beban untuk membawa Inter menjadi juara diemban Conte saat dirinya mendapatkan bayaran sebesar 12 juta euro per tahunnya. Angka tersebut membuatnya jadi pelatih dengan bayaran termahal di Serie A saat ini.
Namun Conte tidak merasa terbebani dengan gaji serta tuntutan yang ditujukan kepadanya. Berkaca dari Jurgen Klopp, ia meyakini bahwa untuk menjadi juara dibutuhkan proses yang sangat panjang.
"Bahkan Liverpool-nya Jurgen Klopp tidak memenangkan apapun selama empat tahun pertamanya. Butuh waktu dan pembelian penting di setiap musimnya untuk membangun sebuah tim," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.
Memangkas Jarak dengan Juventus
Beban Conte semakin berat karena Juventus, tim yang sukses ia bawa kembali ke jalur kejayaannya, sedang mendominasi selama beberapa tahun terakhir. Memangkas jarak dengan klub berjuluk Bianconeri tersebut tidaklah mudah.
"Ada tim yang benar-benar mendominasi di Italia selama beberapa tahun belakangan ini, dan saat itu terjadi, mereka menciptakan jarak dengan yang lainnya," lanjut Conte.
"Mereka yang seringkali mengejar ketimbang berjuang untuk mengisi lubang itu harus beradaptasi menjadi yang pertama di antara yang kedua."
"Anda bisa melihat hasil di lapangan namun pertandingan harus dimenangkan setiap pekan, dan untuk melakukannya, semuanya harus bekerja, anda harus memperhatikan setiap detailnya," pungkas Conte.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Tak Cocok di Inter, Christian Eriksen Bisa Sukses di AC Milan
- Gabriel Jesus Pernah Hampir Pindah ke Inter Milan, Mengapa Batal?
- Manchester United Menolak Datangkan Christian Eriksen, Kenapa?
- Manchester United Siap Boyong Christian Eriksen dari Inter Milan?
- AC Milan Digdaya di Serie A, Maldini Sayangkan Absennya Suporter
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 12 November 2020 15:24
-
Liga Italia 10 November 2020 14:15
Inter Milan Anjlok, Formasi 3-5-2 ala Conte Dianggap Sudah Tidak Berguna
-
Liga Italia 9 November 2020 17:00
Tahun 2021, Antonio Conte Coba Bajak N'Golo Kante dari Chelsea
-
Liga Italia 9 November 2020 12:00
Inter Milan Membosankan, Akhirnya Conte Akui Harus Berani Ubah Taktik
-
Liga Italia 9 November 2020 11:29
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...