Ada Conte di Inter dan 'Sarriball' Juventus, Serie A Kian Sulit Diprediksi

Ada Conte di Inter dan 'Sarriball' Juventus, Serie A Kian Sulit Diprediksi
Maurizio Sarri tiba di Juventus Stadium pada hari Kamis (20/6). (c) Juventus FC

Bola.net - Ada dua sosok yang sedang dinanti-nantikan kiprahnya di Serie A musim depan, mereka adalah Antonio Conte dan Maurizio Sarri. Keberadaan dua pelatih itu membuat presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, merasa pemenang Serie A kian sulit untuk diprediksi.

Seperti yang diketahui, Antonio Conte didapuk sebagai pengganti Luciano Spalletti di kursi kepelatihan Inter Milan. Sedangkan Maurizio Sarri dipercaya sebagai suksesor Massimiliano Allegri di sang juara bertahan, Juventus.

Keduanya punya kisah yang hampir lumayan mirip selama menukangi Chelsea. Ya, Conte dan Sarri sama-sama berhasil membawa pulang satu trofi ke Stamford Bridge meskipun terus dirundung kritikan keras dari publik di sepanjang musim terakhirnya.

Tapi satu yang tak bisa diragukan lagi adalah kualitas racikan strateginya. Penerapan 'grinta' ala Conte sudah teruji saat dirinya menukangi Juventus, sementara Sarri terkenal akan skema 'Sarriball' yang hampir mirip dengan tiki-taka milik Josep Guardiola.

Kiprah keduanya sangat dinantikan, tak terkecuali oleh De Laurentiis yang klubnya, Napoli, selalu menjadi penantang serius Juventus di Serie A dalam beberapa tahun terakhir. Pria berumur 70 tahun itu melihat Serie A seperti sebuah film yang belum diketahui jalan ceritanya.

"Ini seperti sebuah film yang belum kami ketahui naskahnya. Ini akan tertulis sebagaimana perjalanannya," tutur De Laurentiis sembari tersenyum kepada Corriere dello Sport.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 1 halaman

Keluarga Italia Berkuasa

Selain kedatangan sosok penting seperti Conte dan Sarri, juga Cristiano Ronaldo pada tahun 2018 lalu, Serie A kian menarik untuk disaksikan. Apalagi ada banyak investor dari luar Italia yang siap menggelontorkan dana untuk menghadirkan pemain berkualitas.

AC Milan, misalnya, sudah berganti kepemilikan sebanyak dua kali setelah rezim Silvio Berlusconi berakhir pada tahun 2017 lalu. Inter Milan pun demikian pada tahun 2013, di mana Massimo Moratti melepas saham mayoritasnya kepada Erick Thohir.

Kini Milan sedang dinaungi oleh Elliott Management dan Inter Milan dikuasai Suning Group. Ada juga AS Roma yang dipimpin pengusaha asal Amerika Serikat, James Pallotta. Tapi De Laurentiis percaya klub Serie A akan lebih baik jika dipegang oleh keluarga berpengaruh Italia.

"Pemilik asing berdatangan, tapi klub yang 100 persen milik keluarga Italia - yang saya maksud adalah Agnelli dan De Laurentii - dibangun dengan prinsip jaminan yang takkan anda lihat di tempat lain," tandasnya.