AC Milan Dinilai Blunder Rekrut Ivan Gazidis

AC Milan Dinilai Blunder Rekrut Ivan Gazidis
Ivan Gazidis menyaksikan duel Milan di San Siro. (c) ACM

Bola.net - - Legenda Arsenal, Ian Wright mengaku tidak habis pikir dengan keputusan AC Milan merekrut Ivan Gazidis. Wright menilai Rossonerri telah melakukan kesalahan besar mempercayakan Gazidis menjadi CEO mereka.

Gazidis yang selama beberapa tahun terakhir identik dengan Arsenal memutuskan untuk menyudahi karirnya di London Utara. Ia memutuskan untuk menerima jabatan sebagai CEO baru Milan per 1 Januari 2019 kemarin.

Selama berkarir di Arsenal, Gazidis dikenal sebagai negosiator yang ulung. Ia dan Arsene Wenger disebut-sebut sebagai salah satu alasan mengapa Arsenal bisa menyandang status sebagai salah satu klub terkaya di Eropa saat ini.

Namun di mata Wright, Gazidis tidak akan membuat Milan menjadi lebih maju di masa depan. "Saya benar-benar heran bagaimana Ivan Gazidis bisa mendapatkan pekerjaan lain yang sama seperti yang ia miliki di Arsenal," buka Wright kepada 5Live Football Daily.

Baca komentar lengkap komentar mantan penyerang Arsenal itu di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Salah Langkah

Di mata Wright, Gazidis bukanlah sosok yang kompeten untuk mengurus sebuah klub sepakbola profesional, sehingga ia menilai Milan sudah salah langkah.

"Ditunjuknya dia menjadi CEO AC Milan membuat saya bergidik ngeri."

"Saya tidak bisa membayangkan mengapa AC Milan bisa tertarik merekrutnya, padahal di eranya, Arsenal seperti salah urus dan mereka menilai Gazidis adalah sosok yang tepat untuk mereka."

2 dari 3 halaman

Tidak Jeli

Dalam komentarnya itu, Wright secara tegas menyebut bahwa Gazidis sudah membuat kekacauan di Arsenal.

Alhasil Milan juga menuju jurang kehancuran dengan merekrut Gazidis untuk menjadi CEO mereka.

"Saya rasa Gazidis sudah gagal di Arsenal. Ia tidak mampu melihat aset-aset berharga dalam tim ini sehingga itu membuat Arsenal sulit untuk bersaing." tandasnya.

3 dari 3 halaman

Pembelian Bagus

Pembelian pertama Ivan Gazidis sebagai CEO AC Milan adalah membeli Kryzstof Piatek dari Genoa.