AC Milan Bisa Finis di Posisi Ke-9 Kalau Serie A Mengikuti Jejak Ligue 1

AC Milan Bisa Finis di Posisi Ke-9 Kalau Serie A Mengikuti Jejak Ligue 1
Rafael Leao rayakan gol Zlatan Ibrahimovic ke gawang Torino. (c) AP Photo

Bola.net - Ligue 1 mendapatkan hasil akhir klasemen musim 2019/20 dengan skema tertentu. Lantas, bagaimana jadinya pentas sepak bola lainnya seperti Serie A jika memang harus mengikuti langkah kompetisi tersebut?

Pemerintah Prancis secara resmi telah memberhentikan pagelaran Ligue 1 musim 2019/20 belum lama ini. Mereka juga melarang tim bertanding sampai paling lambat bulan September mendatang.

Lalu, pada hari Kamis (30/1/2020) kemarin, federasi sepak bola Prancis (LFP) menyatakan PSG sebagai juara musim ini. Seperti yang diketahui, klub asuhan Thomas Tuchel itu sedang memimpin klasemen Ligue 1 sebelum wabah virus Corona melanda Prancis.

LFP menerapkan skema poin rata-rata untuk menentukan hasil akhir klasemen. Caranya adalah dengan membagi perolehan poin tim sekarang dengan jumlah pertandingan yang telah dilalui.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Apa Pengaruhnya untuk Serie A?

Metode tersebut baru digunakan oleh Ligue sampai saat ini. Lantas bagaimana jadinya kalau metode tersebut diterapkan di kompetisi lain seperti Serie A?

Klasemen akhir Ligue 1 sendiri tidak mengalami banyak perubahan dengan metode penghitungan poin akhir itu. Begitu juga dengan Serie A. Juventus tetap menempati puncak klasemen diikuti Lazio, Inter Milan, beserta Atalanta.

Keempat klub tersebut kemudian mendapatkan jatah bermain di Liga Champions musim depan. Sementara dua dari tiga tiket tampil di Liga Europa dipastikan jatuh ke tangan AS Roma dan juga Napoli yang berada di peringkat empat dan lima.

Satu tiket lagi bisa didapatkan oleh penghuni peringkat tujuh, AC Milan. Namun metode penghitungan yang dipakai Ligue 1 bisa membuat Rossoneri gagal mendapatkan tiket tersebut dan turun sampai ke peringkat sembilan.

2 dari 2 halaman

Tergeser oleh Verona dan Parma

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Milan dan dua tim di bawahnya, Hellas Verona dan Parma, hanya berselisih satu poin saja.

Perlu diketahui bahwa Verona dan Parma mengoleksi 35 poin dari 25 pertandingan, sementara Milan 36 poin dari 26 laga. Jika menggunakan penghitungan poin rata-rata, maka Milan berada di bawah kedua tim tersebut.

Namun metode seperti ini hampir mustahil digunakan oleh Serie A. Alasan pertamanya adalah karena penyelenggara sedang berupaya keras melanjutkan Serie A berhubung masalah pandemi virus Corona di Italia mulai mereda.

Yang kedua, metode penghitungan tersebut memang telah tercantum dalam buku peraturan Ligue 1. Sementara Serie A tidak memiliki metode tersebut sebagai panduan untuk menentukan hasil akhir klasemen.

(Football Italia)