
Bola.net - AC Milan telah melakukan begitu banyak perombakan. Namun, dibandingkan musim-musim sebelumnya, Rossoneri kali ini dinilai berada di trek yang benar. Ambisi untuk kembali ke percaturan elit Eropa pun sepertinya bukan sesuatu yang mustahil buat mereka.
Milan musim ini bisa fokus penuh di kompetisi domestik, setelah tercoret dari Liga Europa. Itu adalah keuntungan yang harus dimanfaatkan demi mewujudkan target finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan.
Pemain-pemain pilar, dari Gianluigi Donnarumma, Alessio Romagnoli, Lucas Paqueta, Suso, hingga Krzysztof Piatek, sukses dipertahankan. Sejumlah pemain baru juga telah didatangkan. Meski bukan pemain-pemain dengan nama mentereng, tapi mereka merupakan suntikan amunisi yang pas untuk posisi-posisi vital.
Advertisement
Di jajaran direksi, ada dua legenda, yakni Paolo Maldini dan Zvonimir Boban. Keberadaan mereka, yang sangat paham tentang Milan, merupakan indikasi bahwa Milan musim ini tak hanya fokus pada apa yang terjadi di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan.
Di kursi pelatih, tak ada lagi Gennaro Gattuso yang pemilihan taktiknya kadang dipertanyakan. Sebagai pengganti, Marco Giampolo dengan filosofi sepakbola menyerangnya telah didatangkan dari Sampdoria.
Milan ingin kembali ke tempat di mana mereka seharusnya berada. Didukung manajemen, skuat, dan pelatih yang memadai, ambisi itu sepertinya bisa diwujudkan.
Kilas Balik Musim 2018/19
Musim lalu, Milan ambil bagian di Serie A, Coppa Italia, Liga Europa, dan Supercoppa Italiana. Milan menutup musim tanpa gelar.
Milan tersingkir di fase grup Liga Europa, kalah bersaing dengan Real Betis dan Olympiakos. Setelah itu, pada Januari 2019, Milan dikalahkan Juventus 0-1 dalam perebutan trofi Supercoppa Italiana.
Tak cukup sampai di situ, langkah Milan di Coppa Italia juga terhenti di babak semifinal. Mereka disingkirkan Lazio dengan agregat 0-1, setelah kalah di San Siro pada leg kedua.
Kesialan Milan memuncak dengan kegagalan finis empat besar di Serie A.
Sama seperti musim-musim sebelumnya, Milan mengawali musim dengan harapan tinggi. Kali ini, antusiasme itu dipicu oleh kehadiran Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara dari Juventus di awal musim.
Namun, performa mengecewakan ketika melawan Juventus pada November praktis menandai akhir kariernya di Milan. Sementara itu, sederet cedera yang membekap Caldara membuat Rossoneri tetap kekurangan sosok bek sentral tangguh yang mereka butuhkan.
Operasi transfer Milan di tengah musim terbukti efektif dan tepat. Kehadiran striker Krzysztof Piatek dan gelandang Lucas Paqueta mampu memberi suntikan energi. Performa Milan membaik, tapi itu tak cukup untuk menutup defisit di paruh pertama. Alhasil, pasukan Gennaro Gattuso finis peringkat lima, dan posisi empat diambil Inter pada giornata pemungkas.
Lima musim beruntun, Milan absen di Liga Champions.
Milan hanya lolos ke Liga Europa 2019/20, tapi mereka kemudian dicoret karena dinilai melanggar regulasi Financial Fair Play. Ini tak sepenuhnya membuat Milan kecewa. Dengan begini, mereka bisa lebih fokus di Serie A.
Transfer Musim Panas 2019
Pada 28 Mei 2019, meski masih terikat kontrak hingga 2021, Gennaro Gattuso mengumumkan bahwa dia akan mundur dari jabatan pelatih Milan. Di hari yang sama, Leonardo juga mundur dari jabatan Direktur Olahraga.
Pada 14 Juni 2019, Paolo Maldini diangkat sebagai Direktur Teknik, dan Zvonimir Boban sebagai Chief Operating Officer. Lima hari berselang, Marco Giampaolo diumumkan sebagai pelatih anyar. Dua hari setelahnya, Frederic Massara diangkat sebagai Direktur Olahraga.
Milan kini punya struktur manajemen yang bisa diandalkan, juga pelatih ahli strategi yang sudah membuktikan kemampuannya bersama Sampdoria.
Di lantai bursa, Milan tidak melakukan pembelian asal-asalan. Milan merekrut pemain-pemain yang diperlukan untuk sektor-sektor yang dinilai masih lemah. Keseimbangan, itulah yang mereka inginkan.
Ismael Bennacer dan Rade Krunic memang bukan nama-nama top, tapi duo Empoli itu adalah sepasang pemain fungsional, yang bahkan diyakini mampu tampil lebih baik daripada Andrea Bertolacci dan Jose Mauri. Krunic pun tidak bakal kesulitan beradaptasi di Milan, karena dia sudah pernah bekerja sama dengan Giampolo di Empoli.
Suntikan kekuatan untuk lini pertahanan tak berhenti sampai di situ. Theo Hernandez direkrut dari Real Madrid dengan nilai transfer €20 juta, dan bakal bersaing dengan Ricardo Rodrieuz di pos bek kiri. Leo Duarte juga didatangkan dari Flamengo dengan nilai €10 juta untuk menambah opsi di posisi bek sentral.
Sejauh ini, operasi transfer termahal Milan datang dari lini serang. Rafael Leao direkrut dari Lille dengan nilai transfer €28 juta untuk menggantikan Patrick Cutrone. Ini mungkin bisa dibilang sedikit perjudian, tapi kecepatan dan kemampuan pemain 20 tahun Portugal itu untuk bermain di posisi melebar diyakini bisa membuatnya jadi partner yang pas untuk Piatek.
Selain itu, masih ada Andre Silva, yang kembali dari masa pinjamnya di Sevilla.
Milan musim ini tak hanya mempertahankan pemain-pemain terbaiknya, dan mendatangkan pemain-pemain baru yang dibutuhkan di beberapa posisi berbeda, tapi mereka juga telah melepas pemain-pemain yang minim kontribusi. Itu termasuk Cristian Zapata, Jose Mauri, Ignazio Abate, Riccardo Montolivo, dan Andrea Bertolacci.
Secara keseluruhan, skuat Milan musim ini lebih seimbang daripada musim-musim sebelumnya.
Pramusim
Mengawali musim dengan pelatih baru dan beberapa pemain baru tidak mudah. Untuk itu, laga-laga uji coba pramusim pun sangat dibutuhkan.
Giampaolo adalah penganut sistem ofensif 4-3-1-2.
Dua bek sentral yang piawai, baik dengan maupun tanpa bola, adalah sebuah keharusan baginya. Mereka ditopang dua bek sayap yang memiliki kemampuan bagus dalam bertahan maupun menyerang.
Seorang deep-lying playmaker menjadi jangkar di lini tengah, diapit oleh dua mezzala dengan daya jelajah tinggi.
Trequartista di belakang dua striker punya peran fundamental. Untuk posisi ini, Giampaolo punya dua pilihan, yakni Suso atau Lucas Paqueta.
Sementara itu, dua penyerang dalam skema permainan Giampolo biasanya merupakan sosok predator gol. Di Sampdoria musim lalu, dia punya Fabio Quagliarella dan Gregoire Defrel. Kali ini, dia punya Piatek dan Leao. Pihak klub juga masih berusaha mendapatkan Angel Correa dari Atletico Madrid.
Giampaolo langsung berusaha menerapkan ide-ide sepakbolanya di pramusim.
Milan bermain imbang 1-1 melawan Novara di uji coba pertamanya. Milan terhindar dari kekalahan berkat gol Theo Hernandez dengan tendangan kerasnya.
Setelah itu, Milan tampil di International Champions Cup. Milan kalah 0-1 melawan Bayern Munchen dan Benfica, kemudian kalah adu penalti setelah bermain imbang 2-2 melawan Manchester United, di mana Suso mencetak satu gol indah dari luar kotak.
Milan memang tampil tumpul di uji coba terakhirnya, melawan Cesena. Namun, Giampolo tidak resah. Dari segi hasil, pramusim Milan mungkin kurang meyakinkan, tapi Giampaolo menegaskan bahwa ini merupakan proses menuju kematangan.
"Ketika saya bilang ini butuh waktu, saya sungguh-sungguh, karena saya tahu ini memang jalannya, dan saya tak ingin mengambil jalan pintas," kata Giampaolo, seperti dikutip Football Italia.
"Jika kita ingin memainkan sepakbola positif di wilayah lawan, maka kita perlu mempertahankannya dengan keseimbangan yang kuat. Ini hanya masalah waktu dan kerja sama."
Prediksi Musim 2019/20
Musim ini, Juventus masih tetap terlalu kuat buat Milan. Belum waktunya bagi Milan untuk mencoba mengakhiri dominasi Bianconeri di Serie A.
Penantang utama Juventus untuk Scudetto musim ini adalah Inter Milan dan Napoli. Inter telah berbenah dan sudah mendatangkan sosok pelatih top pada diri Antonio Conte, sedangkan Napoli diyakini akan tetap konsisten di papan atas.
Atalanta, yang akan tampil di Liga Champions untuk pertama kalinya, sepertinya bakal kesulitan mengulangi prestasi hebat musim lalu.
Persaingan untuk empat besar akan lebih kompetitif. Pasalnya, masih ada AS Roma dan Lazio.
Absen di Eropa, Milan bisa fokus di Serie A. Kondisi klub yang lebih stabil, dengan manajemen yang memahami Milan luar-dalam, adalah faktor pendukung yang krusial. Skuat yang seimbang, dan pelatih berpengalaman, pun membuat Milan pantas diperhitungkan.
Belum waktunya bagi Milan untuk mengincar Scudetto ke-19, yang pertama sejak 2010/11. Namun, Rossoneri yang ini adalah salah satu kandidat terkuat untuk finis di empat besar.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 19 Agustus 2019 17:01
-
Liga Italia 18 Agustus 2019 19:23
-
Liga Italia 18 Agustus 2019 04:53
-
Liga Italia 17 Agustus 2019 12:00
-
Liga Italia 17 Agustus 2019 01:33
Target Paqueta: Ingin Jadi Pemenang Dalam Balutan Jersey AC Milan
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...