Abbiati: Montella? Ia Setengah Bencana

Abbiati: Montella? Ia Setengah Bencana
Vicenzo Montella (c) SFC

Bola.net - -

Christian Abbiati menyebut Vincenzo Montella sebagai setengah bencana dan gagal di AC Milan karena tak mempercayai orang lain.

Milan menunjuk Montella sebagai pelatih pada Juni 2016. Rossoneri memberinya kontrak berdurasi dua tahun.

Ia memulai tugasnya sejak 1 Juli. Ia sempat membawa Milan meraih trofi juara pertama sejak tahun 2011 saat memenangi kompetisi Supercoppa Italiana.

Kontraknya kemudian diperpanjang oleh Milan hingga tahun 2019. Akan tetapi pada akhir November 2017, ia didepak dari kursi pelatih.

1 dari 3 halaman

Penyebab Gagal

Penyebab Gagal

Vincenzo Montella (c) AFP


Montella sebenarnya diberi suntikan dana 200 juta euro dan dibelikan banyak pemain baru saat musim panas 2017. Namun ia gagal meracik formasi terbaik bagi Milan.

Ia kemudian hanya bisa menang enam kali dari 14 laga pertamanya di liga. Menurut Abbiati, Montella gagal karena tak percaya pada orang lain.

"Montella? Ia setengah-bencana," seru Abbiati seperti dilansir Rossoneri Blog.

"Ia melakukan tugasnya dengan buruk karena ia tidak mempercayai siapa pun," terang pria 41 tahun ini.

2 dari 3 halaman

Pertahankan Gattuso

Pertahankan Gattuso

Gennaro Gattuso (c) acm


Setelah memecat Montella, Milan mengangkat Gennaro Gattuso sebagai pelatih anyarnya. Penunjukan itu cukup berhasil karena Rossoneri mengalami peningkatan performa.

Alhasil, pada April 2018 lalu, Milan memberikan kontrak jangka panjang pada Gattuso. Kontrak itu memastikan pelatih berusia 40 tahun itu bertahan di San Siro hingga tahun 2021.

"Namun, Rino adalah sebuah fenomena. Ia sangat mengejutkan saya sebagai pelatih, ia bisa masuk ke kepala pemain, menstimulasi dan memotivasi mereka," bebernya seperti dilansir Rossoneri Blog.

"Dengan generasi ini tentu itu tidaklah mudah. Saya menyarankan Elliott untuk mempertahankannya erat-erat," tegas Abbiati.

3 dari 3 halaman

Video Pilihan

Video Pilihan

Alexandre Pato (c) AFP


Eks AC Milan, Alexandre Pato mencetak gol spektakuler saat Tianjin Quanjian menghadapi Shanghai SIPG.

(rb/dim)