
Bola.net - AC Milan gagal memetik poin penuh saat bertandang ke markas Torino di Stadio di Olimpico, Senin (11/04/2022) dini hari WIB.
Milan bertamu ke markas Torino untuk melakoni laga pekan ke-32 Serie A 2021-22. Rossoneri berharap bisa menang agar bisa menjaga jarak dengan Inter Milan serta Napoli di posisi kedua dan ketiga.
Akan tetapi Milan tampil tak maksimal, khususya dalam urusan mencetak gol. Lini serang mereka kurang garang.
Advertisement
Milan akhirnya tak bisa mencetak gol sama sekali. Laga lawan Torino ini akhinya berakhir imbang 0-0.
Apa saja pelajaran yang dipetik dari pertandingan ini? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.
Sisi Positifnya
Di laga ini, Torino beberapa kali mendapat peluang apik untuk mencetak gol. Akan tetapi ancaman Andrea Belotti dkk bisa dinetralkan barisann belakang AC Milan.
Penampilan Fikayo Tomori dan Mike Maignan layak mendapat apresiasi lebih. Laga lawan Torino ini pun membuat Rossoneri sekarang mencatatkan clean sheet keenam beruntun di semua ajang kompetisi.
Mereka terakhir kali kebobolan saat melawan Udinese di pentas Serie A pada 22 Februari lalu. Setelah itu Milan tak kebobolan melawan Inter Milan, Napoli, Empoli, Cagliari, Bologna, dan Torino.
Sah untuk dikatakan bahwa lini pertahanan menjadi sisi positif yang layak dibanggakan oleh Milan sekarang ini.
Tangguhnya Bremer
Seperti yang diketahui, AC Milan kesulitan mencetak gol. Salah satu faktor yang membuat mereka tak bisa menjebol gawang Torino adalah hadirnya Gleison Bremer.
Bek asal Brasil itu tampil solid dalam formasi tiga bek. Ia membantu menetralisir ancaman dari Olivier Giroud.
Selain itu ia juga masih mempertontonkan keahliannya membaca serangan lawan. Hal itu yang membuatnya bisa melakukan intersep dalam empat kesempatan.
Bremer juga berhasil melakukan tekel krusial jelang laga berakhir pada Junior Messias. Kans Milan untuk mencetak gol kemenangan pun sirna.
Bek 25 tahun ini menunjukkan alasan mengapa ia diminati oleh sejumlah klub besar Eropa.
Problem di Tengah
AC Milan punya stok pemain yang cukup di sektor gelandang tengah dan bertahan. Tapi tak demikian di pos gelandang serang.
Cuma ada Brahim Diaz saja yang jadi andalan. Memang masih ada Lord Krunic, tapi performanya tak terlalu bisa diharapkan.
Diaz jelas butuh pendamping. Sebab ia kesulitan untuk tampil konsisten. Di laga lawan Torino ini misalnya, ia tampil begitu buruk dan membuat Milan kehilangan kreativitasnya.
Tak heran jika kemudian Stefano Pioli sebelumnya kerap memajukan posisi Franck Kessie. Milan harus mengatasi masalah ini pada musim panas nanti.
Selain itu Milan juga punya PR di sayap kanan. Performa Alexis Saelemaekers tak kunjung membaik sementara Junior Messias angin-anginan. Berat bagi Rossoneri untuk meraih gelar juara jika mereka hanya mengandalkan Rafael Leao saja di kiri.
Deja-vu
Sebelum melawan Torino, AC Milan juga meraih hasil tak maksimal melawan Bologna. Di laga itu Rossoneri cuma bisa memetik hasil imbang 0-0 pula.
Bagi Milan, hasil imbang dan disertai skor kacamata dalam dua laga beruntun di Serie A itu cukup langka. Mereka terakhir kali mengalami hal tersebut pada tahun 2018 silam, tepatnya pada bulan Desember.
2 - Milan have drawn nil-nil two #SerieA games in a row for the first time since December 2018, again against Torino and Bologna. Deja-vu.#TorinoMilan
— OptaPaolo 🏆 (@OptaPaolo) April 10, 2022
Tapi uniknya, lawan yang dihadapi Milan juga sama; Torino dan Bologna. Skuat Milan saat itu dilatih oleh Gennaro Gattuso.
Di musim itu, Milan akhirnya cuma bisa finis di posisi lima klasemen serie A. Mereka meraup 68 angka saja dari 38 pertandingan.
Lini Serang Bisa Bikin Scudetto Melayang
Masalah AC Milan kian runyam karena lini serang mereka mandul. Olivier Giroud tak bisa berbuat banyak karena suplai bola yang kurang dari para pemain di belakangnya di laga lawan Torino ini.
Milan memang tak diperkuat Zlatan Ibrahimovic dan Ante Rebic. Namun mestinya ini tak bisa dijadikan alasan.
Apalagi masalah di lini serang ini sudah mulai terlihat dalam enam laga terakhir sebelum melawan Torino. Dari enam laga itu Milan cuma mengemas empat gol.
Milan pun hanya bisa menang tiga kali dan imbang tiga kali. Tiga kemenangan yang didapat semuanya juga dengan skor 1-0 saja.
Sementara dua hasil imbang berakhir imbang 0-0 dan satu lagi dengan skor 1-1. Alhasil Rossoneri pun tak bisa menjauh dari kejaran Inter Milan dan Napoli.
Jika masalah ini tak kunjung dibenahi, Milan harus siap ucapkan selamat tinggal pada Scudetto.
(Bola/Opta Paolo)
Jangan Lewatkan:
- Milan Ditahan Imbang Torino, Stefano Pioli Kritik Kinerja Wasit
- Milan Ditahan Torino, Fans: Kayaknya Gak Bakal Scudetto, Medioker, Waktunya Depresi Mingguan
- Pengumuman: AC Milan Sedang Tumpul!
- Hasil, Klasemen, dan Top Skor Liga Italia: Milan Tertahan, Inter Berpeluang Balik ke Puncak
- Man of the Match Torino vs AC Milan: Gleison Bremer
- Hasil Pertandingan Torino vs AC Milan: Skor 0-0
- Tersingkir karena Mbappe? Tenang, AC Milan Siap Tampung Marco Asensio
- Arsenal dan Newcastle Mulai PDKT Pada Dybala, Tapi...
- Cihuy! Milan Siap Habiskan Rp1.5 Triliun Musim Panas Nanti
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 10 April 2022 09:03
-
Liga Italia 9 April 2022 12:03
-
Liga Italia 8 April 2022 13:59
Tersingkir karena Mbappe? Tenang, AC Milan Siap Tampung Marco Asensio
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 23:00
-
Asia 20 Maret 2025 22:49
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 22:49
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 22:41
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 22:11
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 21:54
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...