5 Pelajaran Sampdoria 1-3 Juventus: Peran 'Aneh' Adrien Rabiot, Tidak Punya Sayap Kiri?

5 Pelajaran Sampdoria 1-3 Juventus: Peran 'Aneh' Adrien Rabiot, Tidak Punya Sayap Kiri?
Pemain Juventus merayakan gol ke gawang Sampdoria pada pekan ke-29 Serie A 2021/2022 (c) Juventus

Bola.net - Juventus memetik kemenangan saat berjumpa Sampdoria pada lanjutan Serie A musim 2021/2022. Walau menang, ada sesuatu yang unik dari Juventus pada duel ini yakni memainkan Adrien Rabiot sebagai sayap kiri.

Juventus menang dengan skor 3-1 saat berjumpa Sampdoria pada pekan ke-29 Serie A, Minggu (13/3/2022) dini hari WIB. Dua dari tiga gol Juventus pada laga di Luigi Ferraris dicetak Alvaro Morata. Satu gol lain dari bunuh diri Maya Yoshida.

Juventus selalu menang pada empat laga terakhir di semua ajang. Juventus makin aman di posisi ke-4 klasemen dengan keunggulan sembilan poin dari Atalanta dan AS Roma yang berada di posisi ke-5 dan 6.

Pada laga kontra Sampdoria, Massimiliano Allegri memilih formasi 4-4-2. Secara umum, rencana bermain Allegri berjalan dengan baik. Tapi, pemilihan pemain untuk peran sayap kiri patut disorot. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 6 halaman

Peran 'Aneh' Rabiot

Peran 'Aneh' Rabiot

Aksi Adrien Rabiot ketika coba merebut bola dari penguasaan Giovani Lo Celso (c) AP Photo

Allegri lagi-lagi memberikan peran yang 'aneh' kepada Adrien Rabiot. Pemain asal Prancis itu harus bermain untuk peran sayap atau mungkin winger kiri. Padahal posisinya adalah gelandang tengah.

Rabiot tidak punya kecepatan, dribel, ada umpan crossing yang mumpuni untuk tugas itu. Tapi, berulang kali Allegri memainkan Rabiot untuk perang sayap kiri. Whoscored mencatat Rabiot sudah 11 kali bermain sebagai sayap kiri. Jadi, ini bukan sebuah kebetulan belaka.

Pada laga melawan Sampdoria, Rabiot cenderung bergerak ke tengah daripada menjaga kelebaran. Sementara, bek kiri Luca Pellegrini akan maju sangat jauh untuk mengisi kelebaran di sisi kiri.

2 dari 6 halaman

Tidak Punya Sayap Kiri

Tidak Punya Sayap Kiri

Selebrasi Federico Chiesa, winger Juventus (c) AP Photo

Rabiot jelas tidak efektif sebagai sayap kiri. Menariknya, saat harus menarik Rabiot, Allegri memainkan Alex Sandro yang posisinya juga bukan sayap kiri. Dia adalah bek kiri.

Allegri memang tidak punya banyak opsi untuk peran sayap kiri. Sebelum memaksa, Weston McKennie juga pernah menjadi korban untuk peran sayap kiri. Padahal posisinya adalah gelandang tengah.

Allegri memang dihadapkan pada situasi pelik untuk posisi sayap kiri. Opsi pertamanya adalah Federico Chiesa, tetapi cedera parah. Lalu, Federico Bernardeschi juga mengalami problem yang sama. Jadi, Allegri harus mencari opsi lain.

3 dari 6 halaman

Jangan Ragukan Morata

Jangan Ragukan Morata

Alvaro Morata mencetak gol dari eksekusi penalti pada pekan ke-29 Serie A 2021/2022 melawan Sampdoria (c) AP Photo

Morata menjadi pemain yang terus diragukan kapasitasnya. Tapi, pemain 19 tahun terus memberikan bukti bahwa dia layak untuk bermain di Juventus. Morata masih bisa diandalkan di lini depan.

Morata sempat berada pada periode sulit dengan delapan laga beruntun tanpa mencetak gol. Tapi, saat dalam performa terbaik, Morata tampak sangat meyakinkan seperti pada dua laga terakhir Juventus.

Di tangan Allegri, Morata menjadi penyerang yang cenderung bermain lebih dalam atau melebar. Morata punya tanggung jawab untuk mendukung penyerang utama, Kean dan Vlahovic. Peran yang mirip dengan Mario Mandzukic di masa lalu.

4 dari 6 halaman

Berharap Banyak Pada Locatelli

Berharap Banyak Pada Locatelli

Gelandang Juventus, Manuel Locatelli. (c) AP Photo

Allegri memainkan duet Arthur Melo dan Manuel Locatelli di lini tengah. Secara umum, keduanya tampil cukup bagus. Mereka dipercaya tampil penuh pada duel melawan Sampdoria.

Arthur sangat baik dalam mengalirkan bola. Dia banyak bergerak di depan bek tengah untuk memulai serangan. Sementara, Locatelli lebih dekat dengan kotak penalti.

Whoscored mencatat Locatelli sebagai pemain dengan umpan kunci paling banyak yakni tiga kali. Locatelli juga membuat satu assist. Di tengah minimnya pemain kreatif, dan absennya Paulo Dybala, Locatelli menjadi harapan Juventus untuk mengkreasi serangan.

5 dari 6 halaman

Peluang Sampdoria Bertahan di Serie A

Peluang Sampdoria Bertahan di Serie A

Gelandang Juventus, Arthur Melo, pada laga melawan Sampdoria di pekan ke-29 Serie A 2021/2022 (c) AP Photo

Kalah dari Juventus membuat peluang Sampdoria bertahan di Serie A menjadi cukup rumit. Mereka hanya unggul empat poin dari Venezia yang berada di posisi ke-18 klasemen.

Secara matematis, peluang Sampdoria untuk bertahan di Serie A terbuka lebar. Tapi, performa mereka tidak cukup meyakinkan. Sampdoria selalu kalah pada tiga laga terakhirnya di Serie A.

Pekan depan, Sampdoria akan berhadapan dengan Venezia. Laga ini ibarat duel enam poin bagi Sampdoria. Jika mampu menang, maka mereka bakal makin aman dari ancaman degradasi. Tapi, jika kalah, situasi bakal makin rumit.